Kepedulian dan kemauan yang kuat untuk menumbuhkan pengrajin yang handal dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk merupakan suatu kebutuhan. Pemerintah Daerah Kabupaten Jember melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral telah mengirimkan peserta untuk mengikuti pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Pelatihan yang diselenggarakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 4 – 8 April 2016 diikuti sebanyak 40 orang dengan 2 (dua) jenis pelatihan, yaitu Pelatihan Smock Sashiko dan Perak Manual. Pembukaan pelatihan tersebut dihadiri Kepala BBKB Yogyakarta, Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Jember, pendamping, para peserta dan tamu undangan lainya.
Dalam kata sambutannya Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Jember Bapak Drs. H. Ahmad Sugiono menyampaikan bahwa tujuan pelatihan untuk menumbuhkembangkan perajin – perajin dari Kabupaten Jember, sehingga mampu memperkuat produk lokal dan dapat mengembangkan akses pasar yang lebih luas. Menurut Beliau, kerjasama melalui kegiatan pelatihan antara Disperindag dan ESDM Kabupaten Jember dengan BBKB Yogyakarta dirasakan bermanfaat karena instrukturnya profesional. Kerjasama ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2014 sampai sekarang. Pada pelatihan ini diharapkan para peserta mampu meningkatkan keterampilan, kemampuan dan pengetahuan dengan cara terus berlatih secara sungguh-sungguh, sehingga ketika kembali ke daerah mampu berkarya sendiri dengan menghasilkan berbagai produk.
Pada kesempatan yang sama Bapak Ir. Isananto Winursito, M.Eng, Ph.D Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta berharap bahwa ilmu yang diperoleh selama mengikuti pelatihan agar diserap sebaik – baiknya, sehingga dapat ditularkan kepada masyarakat sekitarnya. Para peserta Untuk pelatihan tahun lalu yang dipelajari adalah batik, sedangkan sekarang adalah sashiko smock dan kerajinan perak manual. Disamping itu beliau juga menyampaikan perkembangan sejarah kerajinan sashiko smock.
Pelatihan sashiko smock dan kerajinan perak manual masing-masing akan berlangsung selama 37,5 jam pelajaran atau 5 hari, dengan metode pembelajaran teori 25% dan praktek 75% meliputi Pengetahuan dan persiapan bahan dan peralatan serta pembuatan produk.