IMG_4898_(Medium)


Disela-sela kesibukan yang padat, seusai menjadi pembicara utama di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kemenperin Bapak Ngakan Timur Antara menyempatkan diri berkunjung ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta (12/2).  Kedatangan Kepala BPPI di dampingi Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Bapak Abd. Rachman Supu beserta rombongan  disambut langsung Kepala BBKB Ibu Titi Purwati Widowati beserta para  pejabat III & IV dan dilanjutkan berkunjung ruang pamer dan laboratorium BBKB.

Dalam kata sambutan dan sekaligus arahannya, mengatakan selaku Kepala BPPI yang memiliki tugas membimbing Balai Besar & Baristand, beliau juga merupakan staf dari Menteri Perindustrian. Sehingga kita semua memiliki kewajiban  membantu dan memberikan konstribusi untuk kemajuan Kementerian Perindustrian.

Menteri Perindustrian adalah sosok yang mumpuni dalam memimpin Kementerian Perindustrian, merupakan seorang teknokrat, birokrat, akademisi dan politisi memiliki visi jauh kedepan untuk memajukan teknologi dan industri,  selalu berimprovisasi serta menekankan bahwa dalam setiap melakukan litbang harus berdasarkan data.

Pertemuan yang dihadiri para pejabat struktural dan fungsional Balai Kerajinan dan Batik (BBKBB) dan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), beliau juga menekankan agar balai dan baristand untuk terus fokus kepada tugas pokok dan fungsi (Tusi) masing-masing. Selain itu, agar yang dihasilkan dipublikasikan/disebarluaskan dengan menggunakan berbagai medsos , sehingga kebedaraan balai manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Melalui industri 4.0, kemenperin membuat gebrakan sebagai inisinator dalam mengimplementasikan teknologi tersebut. Sehingga mendorong industri dan institusi yang terkait untuk terus melakukan kolaborasi dan sinergi.

BBKB merupakan salah satu dari 11 balai besar dan 11 baristand di bawah BPPI, kemenperin diharapkan mempertajam penelitian bahan baku sebagai substitusi impor. Sehingga perlu dilakukan identifikasi terhadap produk kerajinan dan batik yang bahannya masih impor begitu juga industri plastik”ungkapnya”. Kualitas batik khususnya dalam pewarnaan alam yang mudah pudar/luntur dan warna yang dihasilkan dalam proses pembatikan perlu mendapat perhatian untuk terus dilakukan risetnya.

Bagikan di Media Sosial Anda