YOGYAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI Prov. Kaltim) menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi melalui pelaksanaan Program Pengembangan UMKM Hijau. Dalam upaya memperluas implementasi green process dan green output berbasis prinsip berkelanjutan, BI Kaltim bersinergi dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta.

Pelatihan intensif ini diadakan selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 17–19 September 2025, di fasilitas BBSPJIKB. Sebanyak 11 pelaku industri wastra (batik dan tenun) terpilih dari Kalimantan Timur hadir untuk dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam praktik produksi yang ramah lingkungan.

Pada acara pembukaan, Bapak Aan Edy Antana, Ketua Tim Pelayanan Jasa Teknis BBSPJIKB, menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi strategis ini. "Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi yang sangat baik antara BI Kaltim dan BBSPJIKB. Program ini merupakan langkah nyata dalam membawa UMKM wastra kita menuju standar industri hijau yang selaras dengan tuntutan pasar global dan keberlanjutan lingkungan," ujar Bapak Aan.

Sementara itu, Bapak Bayu Adi Hardianto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, yang hadir langsung di Yogyakarta untuk membuka acara, menyampaikan harapan besar. Beliau menekankan bahwa fokus utama pelatihan ini adalah pada pewarnaan alam, sebuah aspek krusial dalam mewujudkan green process.

Bapak Bayu secara khusus berharap agar pelatihan ini dapat mengangkat potensi kekayaan sumber daya alam lokal Kalimantan Timur. Bahan-bahan seperti limbah kayu ulin, daun ketapang, dan limbah mangrove, yang selama ini mungkin dianggap limbah, diharapkan dapat diolah menjadi sumber pewarna alam yang khas. Pemanfaatan bahan lokal ini tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga menciptakan ciri khas baru bagi wastra Kaltim, memberikan nilai tambah unik yang membedakannya di pasar nasional maupun internasional.

Melalui program ini, para pelaku UMKM wastra Kaltim tidak hanya dibekali teknik produksi hijau, tetapi juga didorong untuk berinovasi memanfaatkan sumber daya lokal. Sinergi antara BI dan BBSPJIKB ini diharapkan menjadi katalisator bagi transformasi UMKM Kaltim menjadi industri yang tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah.