Balai Besar Kerajinan dan Batik

Dalam industri tekstil dan sandang, kualitas tidak bisa hanya dinilai dari tampilan visual atau harga. Pengujian laboratorium menjadi instrumen penting untuk memastikan bahwa produk kain memenuhi standar mutu, keamanan, dan ketahanan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan pengujian, baik produsen maupun pengguna akhir mendapatkan jaminan bahwa kain yang dipilih tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga aman bagi kesehatan, ramah lingkungan, dan tahan terhadap pemakaian jangka panjang. Dalam konteks pengadaan—terutama yang menggunakan dana publik—pengujian menjadi dasar objektif dalam memastikan spesifikasi teknis terpenuhi dengan baik.

Dalam setiap proses pengadaan seragam instansi pemerintah, BUMN atau swasta, pemenuhan spesifikasi teknis bukanlah sekadar formalitas. Salah satu aspek paling krusial dalam menjaga mutu adalah pengujian produk tekstil/kain, guna memastikan bahwa kain yang digunakan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Tanpa proses pengujian yang tepat, risiko kain mudah luntur, cepat rusak, atau tidak nyaman dipakai akan meningkat, yang pada akhirnya merugikan pengguna akhir maupun kredibilitas penyedia barang.

Mengapa Pengujian Produk Tekstil Itu Penting dalam Pengadaan Seragam?

Kain yang digunakan dalam seragam kerja, pakaian dinas, atau atribut lainnya harus memenuhi parameter ketahanan, kenyamanan, dan keamanan. Pengujian memungkinkan kita mengetahui kualitas kain secara kuantitatif dan objektif—baik dari kekuatan tarik, ketahanan luntur warna, hingga kandungan bahan kimia berbahaya. Proses ini menjamin bahwa barang yang ditenderkan benar-benar layak pakai dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

Laboratorium Pengujian Harus Terakreditasi KAN

Dalam mekanisme pengadaan barang pemerintah, hasil uji dari laboratorium pengujian tekstil hanya diakui jika dikeluarkan oleh laboratorium yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Akreditasi KAN menjadi jaminan bahwa metode uji, personel, hingga sistem manajemen mutu laboratorium tersebut telah memenuhi standar internasional (SNI ISO/IEC 17025:2017). Ini penting sebagai dasar keabsahan dokumen Laporan Hasil Uji (LHU) / Sertifikat Hasil Uji (SHU) yang digunakan dalam proses seleksi penyedia. Selain itu laboratorium pengujian di bawah BBSPJIKB telah menerapkan SMAP berlandaskan pada standar internasional ISO 37001:2016 yang telah diratifikasi menjadi SNI 37001:2016. Sehingga layanan yang diberikan kredibel dan bebas dari berbagai benturan kepentingan.

Laboratorium Pengujian BBSPJIKB

Laboratorium Pengujian BBSPJIKB Kementerian Perindustrian telah terakreditasi oleh KAN dengan Nomor LP-235-IDN, dan memiliki kompetensi dalam menguji berbagai parameter kain dan produk tekstil.

Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian BBSPJIKB

Jenis Pengujian Tekstil yang Dilayani di BBSPJIKB

Berikut jenis-jenis parameter pengujian tekstil oleh laboratorium BBSPJIKB:

1. Komposisi serat

2. Uji lebar dan Panjang

3. Tebal

4. Berat

5. Kekuatan sobek kain

6. Anyaman

7. Nomor benang

8. Tetal Benang

9. Kekuatan Tarik dan mulur kain

10. Tahan kusut

11. Tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial

12. Tahan luntur warna terhadap keringat

13. Tahan luntur warna terhadap gosokan

14. Tahan luntur warna terhadap penekanan panas

15. Tahan luntur warna terhadap sinar: Sinar terang hari

16. Daya serap air (cara keranjang)

17. Uji ketahanan terhadap pembasahan permukaan (uji siram)

18. Perubahan dimensi pada pencucian dan pengeringan

19. Uji kadar kanji

Salah Satu Manfaat Pengujian Kain / Tekstil Sesuai SNI

Bagikan di Media Sosial Anda