31 Mei 2025 | TVRI Yogyakarta — Dalam episode terbaru Think Tank Talks: “SALAM CANTING” yang diproduksi TVRI Yogyakarta dengan mengundang Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian RI, diulas dan dibahas mengenai strategi pengembangan kerajinan batik dan dampaknya terhadap transformasi industri kreatif di DIY. Podcast berdurasi sekitar 25 menit ini menyajikan diskusi mendalam dengan para pegiat batik, pemerintah daerah, dan pihak penggerak ekonomi kreatif.

Meningkatkan Daya Saing Melalui Kolaborasi

Bapak Jonni Afrizon, Kepala BBSPJIKB menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perajin lokal, dan pemangku kepentingan lainnya. BBSPJIKB berperan sebagai katalisator, mempertemukan berbagai pihak untuk menggagas inovasi produk dan penetrasi pasar. Mereka menyebut bahwa satu pintu integrasi yang efektif dapat mengurangi dampak infiltrasi produk tiruan batik serta memperkuat brand batik DIY secara kolektif.

Meningkatkan Nilai Tambah melalui SDM

Podcast ini menyorot pentingnya peran SDM dalam mengadaptasi teknik dan desain batik sesuai selera generasi milenial dan Gen Z. Para pengrajin diharapkan mulai memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan motif kontemporer, pola warna inovatif, dan pengaplikasiannya pada produk pendukung seperti batik pada masker, tote bag, serta aksesoris busana lainnya. Innovasi ini diharapkan membuka pasar baru, serta meningkatkan minat bagi pasar existing.

BBSPJIKB secara aktif menyelenggarakan pelatihan, dan lokakarya bagi pengrajin pemula dan kelompok usaha kecil. Tidak hanya secara teknis, tapi juga pada aspek bisnisnya: branding, pengemasan, digital marketing, hingga ke sertifikasi. Bapak Jonni Afrizon beberapa kali menggaris bawahi bahwa perubahan ke arah yang lebih baik dimulai dari pengembangan kualitas SDM industri batik pada setiap lini.

Kesimpulan:

Podcast ini memberikan pandangan optimis terhadap masa depan batik DIY, dengan titik penekanan pada pengembangan SDM melalui inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi lintas sektor. Program pelatihan dan pemasaran digital diharapkan mampu membawa industri ini ke pasar global tanpa mengorbankan nilai budaya. Pendekatan terpadu ini menjadi model dalam memperkuat ekonomi kreatif lokal melalui sinergi strategis antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat.