Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6161 | Ragam Kain Tradisional Nusantara (Makna,Simbol,dan Fungsi) Kode Panggil: 677.024 Kar r |
Dalam buku ini penulis mencoba mengetengahkan tentang batik, kain Sasirangan, kain Jumputan, kain tenun NTT, kain Tenun Ulos, dan macam-macam motif tenun Songket, serta makna/simbol dan fungsi yang terkandung di dalamnya. Dengan harapan, bisa dijadikan wacana bagi berkembangnya ide dan kreativitas pembaca untuk terus berkarya dan menggali berbagai hal yang berkaitan dengan upaya melestarikan wastra/kain sebagai salah satu artefak budaya bangsa. | Mila Karmila ,S.Pd,M.Ds | Bee Media | 2010 | kain tradisional |
6162 | Sintesis Bahan Alam Kode Panggil: 547 Sas s |
-Pengertian Umum -Karbohidrat dan Metabolit Primer -Senyawa Turunan Asam Shikimat -Senyawa Terpenoid -Polkitida -Senyawa Flavanoid -Asam Amino, Peptida dan Protein -Alkaloid -Percobaan | Hardjono Sastrohamidjojo | Gadjah Mada University Press | 1996 | bahan alam |
6163 | Ungkapan Batik di Semarang: Motif Batik Semarang 16 Kode Panggil: 75.02 Asi u |
Beberapa tahun belakangan muncul beberapa perajin batik yang intensif mengusung motif dengan ciri khas Semarang. Sebagai contoh, motif batik bernama Tugu Muda Kekiteran Sulur kreasi Batik Semarang 16, tentu saja tak bisa dijumpai pada batik mana pun di nusantara selain di Semarang. Alasannya, kreasi tersebut jelas-jelas mengusung identitas khas Semarang dalam ujud monumen Tugu Muda. Hanya saja persoalannya tak sesederhana itu. Para pemerhati dan pecinta bati kbelum sepenuhnya sepakat mengenai motif dan ragam hias yang dianggap khas batik Semarang. Proses pencarian identitasnya terus diupayakan dan dengan demikian, yang disebut batik Semarang belum ditentukan secara definitif. Penerbitan buku ini dimotivasi oleh kenyataan masih munculnya kesangsian mengenai identitas batik Semarang. Yang perlu dicatat, buku ini tidak berpretensi sebagai perumusan secara definitif bahwa seperti inilah atau seperti itulah batik yang disebut batik Semarang. Buku ini dimaksudkan sebagai sebuah pengenalan awal bahwa sebenarnya Semarang juga punya batik atau punya aktivitas perbatikan yang dalam banyak hal sebenarnya punya ciri pembeda dari tempat lain yang selama ini dikenal khalayak sebagai trendsetter batik. Lebih khusus lagi, buku ini bertujuan mengenalkan motif-motif ciptaan Batik Semarang 16 yang mengetengahkan local genius wilayah Semarang. | Saroni Asikin | Citra Prima Nusantara Semarang | 2008 | batik semarang |
6164 | Batik Warisan Budaya Asli Indonesia Kode Panggil: 75.02 Ham b c.1 |
atik merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian tradisional dari kreativitas individual dan kolektivitas manusia-manusia Indonesia. Proses perkembangan ditampa melalui kristalisasi pengalaman, yang pada akhirnya membentuk identitas kepribadian. Tumbuh dan berkembnag di tanah Indonesia sebagai manifestasi kekayaan budaya daerah-daerah perbatikan, seperti Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Indramayu, Madura, Lasem, Sukoharjo, dan daerah perbatikan lainnya. Sebagai kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, sudah secara otomatis pula, batik Indonesia menjadi kesenian tradisional milik Indonesia pula. Ketika tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan sebagai hari Batik Nasional, masyarakat Indonesia menyambutnya dengan gembira. Karena dengan adanya lembaga internasional yang mematenkan batik Indonesia sebagai budaya Indonesia. Dengan demikian, harapannya, tidak ada lagi negara lain yang bisa menyerobotnya (mengkliamnya). Buku ini menyoroti proses panjang sejarah perkembangan batik di Indonesia: jenis dan motif-motif batik yang berkembang di Indonesia; proses dan cara membuat batik; dan merawat batik agar warnanya tetap indah. | Aep S. Hamidin | Narasi | 2010 | batik |
6165 | Batik Warisan Budaya Asli Indonesia Kode Panggil: 75.02 Ham b c.2 |
Batik merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian tradisional dari kreativitas individual dan kolektivitas manusia-manusia Indonesia. Proses perkembangan ditampa melalui kristalisasi pengalaman, yang pada akhirnya membentuk identitas kepribadian. Tumbuh dan berkembnag di tanah Indonesia sebagai manifestasi kekayaan budaya daerah-daerah perbatikan, seperti Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Indramayu, Madura, Lasem, Sukoharjo, dan daerah perbatikan lainnya. Sebagai kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, sudah secara otomatis pula, batik Indonesia menjadi kesenian tradisional milik Indonesia pula. Ketika tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan sebagai hari Batik Nasional, masyarakat Indonesia menyambutnya dengan gembira. Karena dengan adanya lembaga internasional yang mematenkan batik Indonesia sebagai budaya Indonesia. Dengan demikian, harapannya, tidak ada lagi negara lain yang bisa menyerobotnya (mengkliamnya). Buku ini menyoroti proses panjang sejarah perkembangan batik di Indonesia: jenis dan motif-motif batik yang berkembang di Indonesia; proses dan cara membuat batik; dan merawat batik agar warnanya tetap indah | Aep S. Hamidin | Narasi | 2010 | batik |
6166 | Batik Sebuah Lakon Kode Panggil: 75.02 Tir b |
Iwan Tirta sebagai perancang batik adi busana selama hampir lima dasawarsa, sudah banyak mengalami, mempelajari, meneliti, dan mencermati untuk akhirnya menghasilkan karya-karya batik . Pegalaman batin beliau berinteraksi dengan batik selama itu, selain membentuk diri beliau menjadi beliau yang sekarang, juga menghadirkan berbagai kemungkinan baru yang memperkaya khasanah batik di Indonesia. Karena itu beliau merasa sudah saatnya berbagi pengalaman tersebut baik pecinta batik, seniman batik maupun masyarakat awam agar ada semacam acuan dalam memepersepsi batik Indonesia. Buku ini menyajikan perenungan batin beliau mendampingi menggeluti dan menyatukan diri dengan bati kselam ini. Merupakan rekaman lakon beliau berinterksi dengan batik dengan segala suka dukanya, segi positif-negatifnya, kegagalan-keberhasilannnya. | Iwan Tirta | PT Gaya Favorit Press | 2009 | batik |
6167 | Traditional Batik of Kauman Solo Kode Panggil: 75.02 Atm t |
Berisi uraian tentang Keraton Surakarta, Masjid Agung Surakarta, Pasar Klewer, Kampung Kauman, Rumah Peninggalan Saudagar Batik Tempo Dulu, Berbelanja Batik Tulis Tradisional di Kauman, Keunikan Batik Tulis Tradisional Solo, Proses Pembuatan Batik Tulis Tradisional di Kauman, serta Kegiatan Belajar Membatik di Kauman. Diuraikan tentang dua macam motif batik tulis di Solo, yaitu motif geometris dan nongeometris. Yang termasuk motif geometris antara lain banji, ceplok, kawung, serta garis miring. Sedangkan motif nongeometris berupa semen, buketan, dan terang bulan. Dijelaskan juga berdasarkan fungsinya, motif batik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motif tradisional yang dipergunakan untuk upacara,umumnya berupa motif larangan seperti parang rusak, kawung, serta udan liris. Sementara motif yang dipakai untuk sehari-hari berupa nitik, galaran, dan lainnya. Ada pembahasan mengenai jeni smalam yang digunakan dalam pembatikan. Proses lengkap pembuatan batik mulai dari pencairan malam, membatik kerangka,ngisen-iseni, nerusi, nembok, bliriki, medel, mbironi, disoga, nglorod juga dijelaskan dalam buku ini, serta uraian mengenai beberapa motif batik. | Heruyanto Atmojo,S.Sn. | Tiga Serangkai | 2009 | batik solo |
6168 | Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup Kode Panggil: 577.4(07) Abr m |
Realitas lingkungan hidup di indonesia sudah lama menjadi perhatian surat-surat kabar. perpustakaan kantor menteri negara lingkungan hidup (KMNLH) mencatat, selama bulan agustus 1991, "pikiran rakyat" menginformasikan 45 berita lingkungan hidup, "kompas" me;aporkan 43 berita lingkungan hidup. format berita tersebut sangat beragam, mulai dari "straight news", "soft news","features",surat pembaca, tajuk rencana sampai artikel. | Ana Nadhya Abrar | Gajah Mada University Press | 1993 | Jurnalisme lingkungan hidup |
6169 | The History Of Indonesian Traditional Batik an Outline Kode Panggil: BBKB 75.02 Toe h |
Ir.Ny.Toeti Toekajati Soerjanto | Institute For Research And Development Handicraft and Batik Industries | 1985 | sejarah batik | |
6170 | Penelitian Perekayasaan Pembuatan Prototip Alat-alat Merserisasi Dan Penyempurnaan Tekstil Kerajinan (I) Kode Panggil: BBKB 621.9 Dju p |
Industri kecil/kerajinan tekstil masih banyak menggunakan kain kapas putih/kain kapas grey sebagai bahan baku untuk produk2 yang berupa kain berwarna. Dari hasil pengamatan terhadap proses pembuatan produk tsb, ternyata dalam rangkaian flow proses tidak terdapat proses penyempurnaan sehingga produk2 industri kecil/kerajinan tekstil belum siap dipanaskan. Keadaan tsb diatas belum banyak memperoleh perhatian produsen dan kalaupun ada, usaha perbaikan dilakukan dengan cara mengikutkan dipabrik finishing tekstil. Cara ini ternyata banyak kelemahannya, diantaranya banyak waktu yang hilang. Untuk itu perlu dibuat alat penyempurnaan yang sifatnya manual sehingga sesuai untuk proses penyempurnaan produk2 tekstil dari kapas yang terdapat di industri kecil/kerajinan tekstil. | Djumala Machmud,S.Teks. | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1988 | alat merserisasi |