WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7054

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
7021 Penanganan Dan Uji Coba Limbah Pada Proses Pembuatan Barang Perhiasan Metode Wax Lost Casting
Kode Panggil: BBKB 628.54 Kus p 2006 c.1
pada proses pembuatan perhiasan metode wax lost casting menghasilkan limbah yang harus segera ditangani yaitu pada proses penghancuran investment karena pada proses ini menghasilkan limbah cair yang menimbulkan bau menyengat yang mengganggung lingkungan dan limbah padat yang belum dilakukan penanganan. saat ini instalasi pembuangan limbah yang sudah ada belum memadai, karena terbuat dari kayu yang mudah membusuk dan kapasitas daya tampungnya kecil (50 liter). untuk mengatasi hal tersebut makan dalam tahun anggaran 2006 balai besar kerajinan dan batik mempunyai program penanganan limbah investment dengan membuat instalasi pembuangan limbah yang terbuat dari stanless steel yang tidak mudah berkarat dan mempunyai daya tampung yang lebih besar (480 liter). selain iitu juga dilakukan uji coba pemanfaatan limbah menjadi barang kerajinan misal hiasan dindingm relief, kaligrafi dan tempat lilin dengan penambanhan bahan lain untuk seperti resin, gips,alkasil sabut kelapa dsb. dengan berbagai komposisi yang bertujuan untuk meningkatka plastisitas, kekuatan menahan beban dan mempercepat pengeringan. dari uji ca=oba pemanfaatan limbah diperoleh bahwa: - limbah invesment dengan penambahan gips, alkasit, sabut kelapa komposisi 10:2:1 menghasilkan produk yang kurang kerat tetapi lebih elastis , lebih kuat menahan beban, pengeringan selama 3 hari. - limah investment dengan penambahan gips, semen putih komposisi 10:2:4 menghasilkan produk yang keras tetapi rapuh, pengeringan selama 3 jam. Kusreni Hastuti, B.Sc Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Limbah Perhiasan
7022 Inventarisasi Hasil Litbang
Kode Panggil: BBKB 083 Bad i 2006
kegiatan inventarisasi hasil litbang tahun anggaran 2006 menyajikan hasil inventarisasi litbang dari tahun 2000 sampai 2005 yaitu: dari berbagai data hasil litbang tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. kelopok berdasarkan proses 2. kelopok berdasarkan prototype 3. kelopok berdasarkan produk berdasarjan inventarisasi hasil litbang dari BBKB mempunyai data kegiata hasil litbang periode tahun 200-2005, sebagai bahan studi literatur. Badarudin, B Sc Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Hasil Litbang
7023 Identifikasi Desain Etnis Daerah Untuk Batik
Kode Panggil: BBKB 75.02 Uma i 2006
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) memiliki sejumlah sumber daya, hardware maupun software serta keahlian yang berdaya guna untuk menunjang peningkatan daya saing produk kerajinan dan batik, khususnya daya saing dari segi desain, penampilan, teknologi penanganan dan pengolahan bahan baku serta produk. Hasil Riset dan pengembangan (R&D) produk kerajinan dan batik dari BBKB ini perlu disosialisasikan terus m enerus kepada masyarakat usaha kerajinan dan batik, agar mampu memberikan support pada peningkatan daya saing tersebut. Melalui kegiatan seperti pameran, workshop maupun kerjasama-kerjasama yang biasa dilakukan Balai Besar Kerajina dan Batik dengan pihak-pihak yang terkait dan peduli terhadap usaha kecil menengah ini selalu diinformasikan tugas dan fungsi BBKB serta hasil riset dan pengembangan yang telah dilakukan pihak BBKB, sebagai promosi dan informasi. Dalam rangka peningkatan sarana promosi,informasi dan pemasaran Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) maka dilaksanakan pengidentifikasian motif motif etnis daerah unuk batik , sebagai upaya agar masyarakat selalu dapat memanfaatkan hasil riset dan pengembangan tersebut untuk meningkatkan kemampuan desain terutama bagi masyarakat pada umumnya dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. ke depan diharapkan akn terjadi komunikasi timabl balik dan kerjasama. Umar Setiadji, S.Teks Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 katalog batik
7024 Uji Coba Pelapisan Emas Putih Pada Barang Perhiasan Imitasi
Kode Panggil: BBKB 671.1 Sit u 2006
emas merupakan logam mulia yang pada dasarnya berwarna kuning, logam tersebut akan berubah warna apabila dicampur dengan logam lain. emas putih adalah hasil percampuran antara emas dengan logam putih tertentu (platina dan turunannya, perak, nikel). berdasarkan campurannya maka emas putih dibagi menjadi 3 yaitu: - emas putih palladium - emas putih nikel - emas putih palladiun dan nikel karena barang perhiasan emas putih mahal, biasanya pemakai / konsumen hanya kalangan menengah keatas. untuk mengantisipasi hal tersebut maka dibuat perhiasan yang menyerupai emas putih yaitu dengan melapisi barang imitasi yang terbuat dari tembaga/kuningan dengan emas putih. emas putih yang digunakan dalam uji coba ini adalah jenis emas putih nikel. tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah perhiasan imitasi dan mengetahui komposisi dan kondisi operasi yang optimal dalam pelapisan emas putih hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi operasi optimal pelapisan emas putih: - suhu 50 drajat C - tegangan 2.5 volt /dm2 - waktu pelapisan 3 menit sedangkan komposisi larutan pelapis dalam setiap 3 liter adalah: - emas : 2 gram - nikel : 0,4 gram - tembaga : 0,3 gram Siti Utami.Dra,Msi BBKB 2006 pelapisan emas putih
7025 Pengembangan Produk Standar Lampu Gerabah
Kode Panggil: BBKB 666.32 End p 20
berbagai produk kerajinan dari gerabah banyak kita jumpai di pasaran, namun sampai saat ini produk standar lampu sebagai interior belum banyak dijumapai. pada percobaan ini dilakukan pengembangan disain gerabah menjadi standi standar lampu denganmenggunakan teknik putar pilin slab cetaj tuang dan finishing menggunakan cat reduksi serta anyaman dengan menggunakan tanah liat dari kasongan, bayat, rembang, dan malang produk ini durancang untuk melengkapi produk kap lampu yang telah dibuat dari kertas seni dan serat alam non tekstil yang telah terlebih dahulu di buat di BBKB . luaran dari kegiatan ini berupa 20 disain produk standar lampu terdiri dari 5 produk standar lampu finishing cat, 5 produk standar lampu finishing reduksi, 5 produk standar lampu finishing anyam, 5 produk standar lampu finishing laminasi kulit telor. dari hasil pengembangan produk standar lampu ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pengolahan tanah liat yang ada di kasongan, malang, dan bayat telah menggunakan mesin penggiling sendangkan di Rembang belum menggunakan mesin. tanah liat dari kasongan, Bayat dan rembang termasuk tanah liat merah (eartware) dapat dibuat standar lampu dengan teknik pembentukan bodi diputar, dipilin, slab, dan cetak tekan serta dibakar dengan teknik dibakar dengan suhu rendah. tanah liat dari bayat dapat di gunakan untuk finishing dengan cara reduksi. tanah liat dari malang termasuk tanah liat putih dan dapat dibuat standar lampu dengan teknik cetak tuang dan pembakaran tinggi, sehingga dapat diglasir. Endang Pristiwati,Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Gerabah
7026 Penyusunan Data Base Industri Kerajinan dan Batik Indonesia
Kode Panggil: BBKB 019.9 Soe p 2006
Pada masa mendatang indutri kecil & menengah kerajinan dan batik di harapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pilar pendukung ekonomi. Dalam memberdayakan industri kecil - menengah tersebut serta menyongsong era pasar global tahun 2010 (APEC) perlu diupayakan agar usaha industri kecil dan menengah (IKM) dapat bersaing di pasaran bebas hambatan. salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi dan management serta pengembangan jaringan promosi pemasaran secara globat, sehinggandapat mewujudkan pengusaha kecil dan menengah yang tangguh, berdaya saing dan handal. BBKB sebagai salah satu instansi pemerintah yang secara fungsional bertanggung jawab terhadap pertumbuhan/perkembangan industri kerajinan dan batik di indonesia, mempunyai tantangan dan peluang untuk meningkatkan perannya di dalam memberikan layanan jasa pada industri yang bersangkutan. untuk itu BBKB mamandang perlu guna meningkatkan kinerjanya melalui pembangunan sebuah data base industri kerajinan dan batik seluruh indonesia yang mampu sebagai sarana dan prasarana pendukung bagi pengambilan keputusan management secara cepat dan tepat dan akurat, serta juga dapat diakses dengan mudah oleh kalangan industri maupun masyarakat umum. Soebardjo, S.Teks BBKB 2006 Data Base Kerajinan dan Batik
7027 Pemasyarakatan Teknologi Penyiapan Sea-Grass (Sant) Untuk Produk House-Ware Ekspor
Kode Panggil: BBKB 633.58 Aan p 2006
kerajinan anyaman serat alam non tekstil (SANT) mempunyai peluang ekspor cukup tinggi, selain didukung oleh sumber daya alam yang cukup melimpah, juga memiliki ciri khas dari segi desain maupun teknik pembuatannya. penyiapan bahan baku merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Tumbuhnya jamur, serangga perusak, dan blue stain adalah dampak dari penyiapan bahan baku yang kurang baik. penyiapan bahyan baku SANT meliputi : penyeleksian, pengeringan, pencegahan jamur, serangga perusak, pemucatan, pewarnaan, dan pengerjaan akhir (finishing). sehubungan dengan hal tersebut, BBKB, Yogyakarta pada tahun 2006 mengadakan kegiatan pemasyarakatan teknologi penyiapan sea-grass (SANT) untuk produk House-Ware ekspor. Aan Eddy Antana, S.T. Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Serat alam non Tekstil
7028 Penerapan Motif Batik Klasik Yogya Dan Motif Jepang Untuk Pakaian Tradisional Jepang
Kode Panggil: BBKB 7.021.4 Rin p 2006
telah dibuat 30 motif kombinasi klasik Yogya-Jepang, 15 diantaranya diterapkan pada pakaian tradisional Jepang yang berupa Kiyaku, Obi dan Jimbe dengan bahan baku sutera dan katun, melalui proses batik tulis maupun cap, menggunakan pewarna alam dan pewarna sintetis non karsinogenik. pilihan warna berdasarkan selera masyarakat jepang yaitu mendominasi warna-warna pastel yang tidak menyolok, yag bisa dicapai dengan pewarnaan alami dan pewarna sintetis non karsinogenik jenis indigosol. kegiatan ini dirangkum dalam satu narasi yang memuat pembuatan pakaian tradisional jepang mulai dari bahan baku,persiapan pola,pemolaan, pelekatan lilin batik disamping pembuatan cap. Pewarnaan bahan baku sepanjang 14 m baik alam mauun sintetis non karsinogenik dilakukan secara manual, tidak menggunakan alat khusus. selain itu juga disusun katalog motif Yogya, motif Jepang serta kombinasinya. didukung oleh perpuduan motif klasik Yogyakarta dan motif Jepang, serta proses batik yang ramah lingkungan menggunakan pewarna alami dan pewarna sintetis non karsinogenik, pakaian tradisional Jepang yang dihasilkan ini diharpkan sangat diminati oleh masyarakat Jepang. Rini Purwani Hadjari, Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Batik klasik yogya
7029 Monitoring Dan Evaluasi Pemasyarakatan Teknologi Balai Besar Kerajinan Dan Batik
Kode Panggil: BBKB 659 Ret m 2006
monitoring dan evaluasi meruoakan bagian dair kegiatan managemen dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana capaian dari pelaksanaan kegiatan dan hal-hal apa yang perlu dibenahi agar tujuan dan sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai apa yang telah digariskan dalam perencanaan. dengan berlakunya SK Menperind NO. 46 /M.IND/KEP/VI/2006 tentang struktur dan organisasi BBKB maka struktur organisasi lama tidak berlaku lagi, sehingga kegiatan-kegiatan yang mengacukepada promosi dan jasa pelayanan teknis menjadi salah satu instrumen hal yang menjadi prioritas kegiatan monitoring dan evaluasi. sasaran responden ddipilih secara acark berdasarkan keterlibatannya dengan kegiatan BBKB dalam pemasyarakatan hasil litbang melalui diseminasi hasil litbang, pameran. responden berasal dari medan, Jawa Timur dan kalimantan selatan. setiap responden menulis secara umum kondisi perusahaan. mereka menjawab pertanyaan seputar keterlibatan mereka terhadap kegiatan dengan BBKB. pada umumnya responden memberikan respon yang baik dan mengharapkan peran yang lebih nyata dari BBKB. hasil dan monitpring dan evaluasi kegiatan BBKB diharapkan menjadi cermin pelaksanaan tugas dan fungsi BBKB dalam pengembangan industri kerajinan dan batik. Retno Widiastuti, Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 alihTeknologi
7030 Workshop/ Diseminasi dan Pelatihan Kerajinan Kertas Seni Berbahan Baku Limbah Pertanian
Kode Panggil: BBKB 676 Ach w 2006
produk kerajinan kertas seni atau lebih dikenal dengan sebutan " art paper" adalah produk kertas yang empunyai karakteristik yang spesifik dan artistik pada penampilannya. produk kertas seni yang berupa lembaran-lembaran dapat difungsikan sebagai salah satu bahan untuk membuat kerajinan yang bernuansa natural dan artistik. bahan baku kertas seni yang berasal dari limbah pertanian antara lain gedebog, mendong, enceng gondong yang diolah dengan menggunakan teknologi peralatan dan proses pembbuatan yang sangat sederhana dapat menghasilkan lembaran-lembaran kertas yang uni, spesifik serta mempunyai peluang pasar besar. lembaran-lembaran kertas seni merupakan bahan setengah jadi untuk membuat produk kerajinan misalnya kap lampu, hiasan dinding/lukisan, dll. desain merupakan faktor terpenting dalam pembuatan suatu produk, diterima tidaknya suatu produk dipasar ditentukan dari bagaimana desain produknya disamping mutu /kualitas. desain yang mengacu pada pasar akan mendapat peluang pasar yang besar. namun itu bergantung pada bagaimana pemasarannya. maka perlu dicoba desain-desain terutama desain kerajinan berbagai lampu sudut dan kapnya menggunakan kertas seni serta disain berbagai hiasan dinding/lukisan menggunakan kertas seni. kertas seni yang dibuat dari pemanfaatan limbah pertanian di Yogyakarta dan sekitarnya masih belum maksimal, maka upaya BBKB melalui pogja kertas seni melaksanakan desiminas/memasyarakatkan teknologi kertas seni berbahan baku limbah pertanian. kegiatan tersebut diikuti 20 rang , berasala dari Yogyakarta dan sekitarnya. dimulai dengan kegiatan workshop tentang kertas seni dan permasalahannya, bertempat di Hotel Wisnu Graha, Jl. Kusumanegara No. 144 Yogyakarta dan Lab Kertas seni untuk desiminasinya, diselenggarakan pada tanggan 20 - 25 November 2006. Achmad Arifin,S.Sr Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Kertas seni