Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7095

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
1 Penentuan Kadar Logam Berat pad Sepeda Kesetimbangan Anak (Bagian Ban dan Sedel Berbahan Dasar Karet) Menggunakan ICPE 9000
Kode Panggil: 620 Rac p
Penentuan analisis kadar logam As, Ba, Cd, Cr, Hg, Pb, Sb, dan Se yang terdapat pada sepeda kesetimbangan mainan anak (bagian ban dan sadel) berbahan dasar karet dilakukan dengan membuat larutan standar, proses destruksi basah pada sampel, dan pengujian kadar logam menggunakan ICPE9000. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar sampel berada di bawah nilai maksimum SNI8580-3:2018 ISO 8124-3:2010,sehingga aman untuk diperjualbelikan. Dewi Rachmawati Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2023 pengujian
2 Kalibrasi Mikropipet Menggunakan Metode Gravimetri di Balai Besar Kerajinan dan Batik
Kode Panggil: 53.089 Mus k
Besar koreksi hasil kalibrasi alat ukur volumetrik miroskopik milik UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Sleman adalah 1,02 L, sehingga volume yang terkandung dalam mikropipet adalah sebesar 21,02 L. Ketidakpastian kalibrasi didapatkan sebesar 0,0125 L, yang kemudian ditulis sebesar 0,01 L,dalam sertifikat kalibrasi. Nilai koreksi dan ketidakpastian alat ukur ini, berada di bawah nilai keslahan sistematis dan acak maksimum yang diizinkan sehingga mikropipet ini masih dalam keadaan layak. Wahyu Ajis Mustofa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2022 kalibrasi
3 Analisis Komposisi Serat dan Tahan Luntur Warna Terhadap Keringat pada kain Endek
Kode Panggil: 620 Cah a
Pengujian komposisi serat pada kain Endek dilakukan sesuai dengan SNI 0264-2015 dengan tiga tahapan uji dan pengujian tahan luntur warna dengan SNI ISO 105=E04: 2010 dengan keringat asam dan basa menggunakan gray scale dan staining scale sebagai penilaian. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan,kain Endek memiliki komposisi serat beupa benang lusi dari serat kapas dan benang pakan dari serat sutra. Pengujian terhadap ketahanan luntur terhadap keringat memenuhi persyaratan mutu kain yang baik. Sevi Dwi Cahyani Universitas Sebelas Maret 2022 Pengujian
4 Proses Uji Tahan Luntur Warna Trhadap Keringat
Kode Panggil: 620 Nin p
Laboratorium Pengujian BSPJIKB telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan LP 235 IDN, Adapun ruang lingkupnya meliputi tekstil, batik, pakaian jadi, pakaian bayi, mainan anak,peralatan olah raga, dan perhiasan. Hasil pengujian tahan luntur warna terhadap keringat untuk sampel kain batik tulis, batik cap,dan kombinasi telah memenuhi persayaratn yang ditetapkan SNI 8304: 2016/Amd.1: 2018 dengan nilai 4-5 untuk keringat asam dan basa. Sekolah Menengah Kejuruan SMTI 2021 Pengujuan
5 Proses Pembuatan Kerajinan Berupa Pigura yangBerasal dari Produk Hasil Hutan Turunan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta
Kode Panggil: 745.5 And p
Produk hasil hutan yang dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan adalah tempurung kelapa dengan menngunakan teknik laminasi dan tempurung utuh. Melalui teknik laminasi dihasilkan produk berupa tempat tisu dan nampan. Produk yang dibuat dari tempurung utuh adalah teko, celengan, tempat permen,dan jam. Politeknik Pertanian Samarinda 2022 Kerajinan
6 Final Report on Market Preferences and Jewelry Industries in ASEAN Capacity Building to Increase MSMMEs Competitiveness on Jewelry Design Project
Kode Panggil: 671.1 Cen f
Industri perhiasan ASEAN telah muncul sebagai pasar yang kuat dan kompetitif, terutama didorong oleh Inonesia, Thailand, dan Vietnam, yang menunjukkan tren pertumbuhan di sektor ini dan merupakan 51 eksportir produk perhiasan global terbaik dengan pertumbuhan ekspor positif. Pertumbuhan sektor ini dipengaruhi oleh keragaman budaya, bertambahnya kelas menengah, dan banyaknya Generasi Milenial, yang menunjukkan daya beli yang besar. Pada tahun 2022, total permintaan perhiasan di ASEAN mencapai 77,8 ton, tiga kali lebih besar dibandingkan Hong Kong yang sebesar 22,4 ton. Negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia, dengan sejarah yang kaya dalam produksi perhiasan. telah mengintegrasikan teknologi canggih seperti pencetakan 3D dan otomatisasi bersama dengan pengerjaan tradisiona Jumlah penduduk di ASEAN didominasi oleh usia kerja, sehingga merupakan peluang besar bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan perekonomiannya melalui potensi angkatan kerja yang ada. Namun perlu adanya pelatihan yang terstandar untuk menjadi tenaga terampil khususnya di industri perhiasan yang pada umumnya memerlukan keterampilan khusus yang saat ini sangat banyak ditemui yang dapat diperoleh melalui sekolah atau universitas. Perusahaan umumnya perlu memberikan pelatihan khusus mengenai keterampilan tertentu kepada karyawannya. Dinamika antara industri kecil dan besar berbeda-beda di antara negara-negara ASEAN. Malaysia menunjukkan hubungan yang kuat di antara mereka, sehingga memungkinkan entitas yang lebih kecil untuk mendukung mitra yang lebih besar. Sebaliknya, Indonesia menghadapi tantangan dalam membangun kepercayaan antara pemain besar dan kecil, yang sering kali berakar pada kekhawatiran mengenai pemenuhan standar kualitas. Promosi produk ke luar negeri, terutama pameran di ajang bergengsi dan pesertanya banyak, dapat memperkenalkan produk dari masing-masing negara dan mendorong ekspor. Dukungan pemerintah terhadap acara ini terhadap Thailand, Singapura, dan Jepang sudah baik, namun di Indonesia masih kurang optimal, terutama di masa pascapandemi. Pengusaha membuka pasar luar negeri dengan melalui jaringan bisnis pribadi untuk mendapatkan agen. Kesimpulannya, industri perhiasan ASEAN memiliki potensi besar untuk pengembangan kolaboratif, dengan rekomendasi yang mencakup penyelarasan standar kemurnian emas, harmonisasi pajak, penekanan pada perdagangan intra-industri, integrasi prinsip-prinsip ESG, perluasan pasar global, pemberdayaan UKM, dukungan pemerintah, akses terhadap material. dan pembiayaan, dan adaptasi kurikulum. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, ASEAN dapat memperkuat posisinya di pasar perhiasan global, mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan pengakuan internasional atas industrinya yang beragam dan dinamis. Center for Standardization and Services for Craft and Batik Industry and Unversity of Indonesia Research Team 2023
7 Analisis Komposisi Serat dn Tahan Lentur Warna Terhadap Keringat pada kain TR Plat
Kode Panggil: 620 Rah a
Cara pengujian komposisi serat dan tahan luntur warna terhadap keringat pada sampel kain TR plat dilakukan sesuai dengan SNI 09-0265-1989 tentang Cara Uji Tekstil secara Kuantitatif serta ISO 105-E04:2015 tentang Tekstil - Cara Uji tahan luntur warna bagian E 04: Tahan Luntur Warna Terhadap Keringat. Kain TR Plat yang telah diuji terdiri dari 72,58 % serat polyester dan 27,42% serat rayon, memiliki ketahanan luntur warna yang baik terhadap keringat asam dan basa. Selain itu, kain ini memiliki nilai 4 (baik) pada serat asetat, polyester, dan akrilat serta memiliki nilai 3 (cukup baik) pada serat kapas, poliamida, dan wool. Widya Rahmaniar Universitas Sebelas Maret 2022 pengujian
8 Peranan Petugas Layanan (Customer Service) Balai Besar Kerajinan dan Batik dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Kode Panggil: 658.8 Ang p
Petugas layanan merupakan front office BBKB dalam memberikan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri. Melalui kinerja mereka dalam melayani pelanggan, kualitas pelayanan BBKB akan meningkat. Sri Rizki Anggriani Akademi Manajemen Administrasi 2021 layanan pelanggan
9 Peran Bagian Customer Service dalam Menunjang Kepuasan Pengguna Jasa Layanan pada Balai Besar Kerajinan dan Batik
Kode Panggil: 658.8 Rif p
Customer service di Balai Besar Kerajinan dan Batik berperan dalam memberikan informasi jasa layanan, identifikasi prosedur, persyaratan, waktu, biaya/tarif, produk layanan, serta penanganan pengelolaan pengaduan. Alda Riftayanti Akademi Manajemen Administrasi 2021 layanan pelanggan
10 Proses Produksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Sebagai Kerajinan Fungsional di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta
Kode Panggil: 745.5 Wal p
Hasil hutan merupakan salah satu pendukung bahan baku kerajinan. Dengan mendalami cara-cara pemanfaatan dan pembuatan kerajinan dengan bahan baku hasil hutan bukan kayu di Balai Besar Kerajinan dan Batik, dihasilkan produk yang memiliki sifat fungsional seperti tas, kotak tisu, sandal, sarung bantal, lampu hias, celengan, dan sebagainya. Vania Azhara Waldini Politeknik Pertanian Negeri Samarnda 2022 kerajinan