Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6170 | Penelitian Perekayasaan Pembuatan Prototip Alat-alat Merserisasi Dan Penyempurnaan Tekstil Kerajinan (I) Kode Panggil: BBKB 621.9 Dju p |
Industri kecil/kerajinan tekstil masih banyak menggunakan kain kapas putih/kain kapas grey sebagai bahan baku untuk produk2 yang berupa kain berwarna. Dari hasil pengamatan terhadap proses pembuatan produk tsb, ternyata dalam rangkaian flow proses tidak terdapat proses penyempurnaan sehingga produk2 industri kecil/kerajinan tekstil belum siap dipanaskan. Keadaan tsb diatas belum banyak memperoleh perhatian produsen dan kalaupun ada, usaha perbaikan dilakukan dengan cara mengikutkan dipabrik finishing tekstil. Cara ini ternyata banyak kelemahannya, diantaranya banyak waktu yang hilang. Untuk itu perlu dibuat alat penyempurnaan yang sifatnya manual sehingga sesuai untuk proses penyempurnaan produk2 tekstil dari kapas yang terdapat di industri kecil/kerajinan tekstil. | Djumala Machmud,S.Teks. | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1988 | alat merserisasi |
6171 | Rencana Kebutuhan Peralatan Laboratorium Kode Panggil: BBKB 621.9 - r c |
Balai Penelitian Batik | 1984 | alat laboratorium | ||
6172 | Rencana Kebutuhan Peralatan Laboratorium Kode Panggil: BBKB 621.9 - r c |
Balai Penelitian Batik | 1984 | alat laboratorium | ||
6173 | Penelitian Rancang Bangun Dan Perekayasaan Pembuatan Prototip Peralatan Pengirat Rotan Kode Panggil: BBKB 621.9 Sup p |
Alat2 manual untuk pengolahan rotan menjadi bahan baku, terutama alat untuk membuat iratan sangat diperlukan oleh pengusaha/pengrajin rotan pada daerah tidak padat rotan. Alat2 untuk membuat iratan yang dimiliki pengusaha/pengrajin masih sangat sederhana maka hasil produksi iratan yang didapat belum seragam dan alat tsb hanya dapat digunakan oleh tenaga terampil. Alat irat manual masih ada juga digunakan pada daerah padat rotan yaitupada pengrajin yang dalam melaksanakn pekerjaannya masih secara terpadu (integrated). Maka dalam anggran tahun 1986/1987 diadakan penelitian pembuatan prototip alat untuk membuat iratan dan telah dihasilkan 3 prototip alat yaitu: 1. Prototip alat iratan rotan 2. Prototip alat penyama lebar iratan rotan 3. Prototip alat penghalus iratan rotan. Berdsarkan hasil uji fungsi yang telah dilakukan, bahwa 3 prototip alat untuk membuat iratan tsb telah dapat dimanfaatkan dengan baik. | Supardi, BA | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1987 | alat pengirat rotan |
6174 | Pengembangan Peralatan Kombinasi Gerinda Dan Polis Yang Tepat Guna Untuk Produksi Kerajinan Batu-batuan Kode Panggil: BBKB 621.9 - p 9 |
Masin/alat merupakan sarana penentu didalam mengejar tingkat produktifitas suatu jenis usaha, artinya semakin tinggi produktifitasnya suatu usaha berarti semakin tinggi pula peranannya usaha tsb didalam mencapai suatu tujuan. Mesin gerinda dan polish di rancang untuk memenuhi pengusaha batu2an untuk dijadikan barang2 kerajinan seperti: akik, cicin dan bros. Untuk mengetahui tingkat produktifitas terhadapa mesin gerinda dan polish. yang dibuat oleh BBKB diadakan uji coba ditempat perajin dengan demikian sampai seberapa jauh kelebihan dan kekurangannya dari pada mesin tsb akan dapat diketahui. Dalam pelaksanaan uji coba tsb menggunakan 10 sample bahan batu dengan variasi berat yang berbeda2, baik untuk mesin buatan BBKB maupun terhadap alat yang dipakai perajin sendiri. Ternyata mesin buatan BBKB mempunyai kecendurungan lebih cepat dengan rata2 6 menit tingkat produktifitasnya terhadapa alat perajin yang sering mereka gunakan. | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1993 | alat pengolah batu aji | |
6175 | Perekayasaan Alat-Alat Pengolah Batu Aji Dalam Industri Kerajinan Kode Panggil: BBKB 621.9 - p 1990/91 c.2 |
Industri kerajinan batu mulia di indonesia dewasa ini berkembang cukup baik dan mempunyai pasaran didalam maupun diluar negeri cukup baik. Industri kerajinan dari batu mulia cukup banyak menampung tenaga kerja dan kerajinan batu mulia mempunyai nilai tambah yang cukup baik. Peralatan yang digunakan oleh pengrajin dewasa ini pada umumnya masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana (tradisional), oleh karena mesin/peralatan batu mulia pada umumnya masih impor dan harganya cukup tinggi, sehingga pengrajin tidak mampu untuk membeli. Berkaitan dengan hal tsb, maka perlu dibuat peralatan/mesin pengolahan batu mulia yang praktis/efisien dan harganya diharapkan dapat lebih murah. | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1991 | alat pengolah batu aji | |
6176 | Arah Warna Soga-Soga Batik As-G Dan As-LB Kode Panggil: BBKB 667.2 - a I |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1982 | Pewarnaan batik | ||
6177 | Seni Warna Batik Seri Soga Naptol Tumpangan Dan Mencelup Soga Naptol Sistem Jog-Jogan Kode Panggil: BBKB 667.2 Sew s |
S.K. Sewan Susanto S.Teks | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1981 | Pewarnaan batik | |
6178 | Perencanaan,Penyusunan Program Kode Panggil: BBKB 338.984 Wis |
Tujuan kegiatan Perencanaan Penyusunan Program melalui dana Proyek Tahun 1998/1999 yang dilaksanakan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah untuk mengoptimalisasikan kegiatan BBKB melalui program-program yang efektif dan berdayaguna dengan memperhatikan kondisi-kondisi yang ada baik internal maupun eksternal. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka yang paling utama adalah dengan dihasilkan kerangka kegiatan SOP (Standar Operasional Prosedur) , diharapkan dengan SOP yang baru, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan BBKB dapat terarah, terpadu dan tidak tumpang tindih. Kegiatan lain adalah evaluasi yang dilaksanakan di beberapa sentra industri antara lain: Survei di sentra industri kecil batik tulis Girli desa Masaran, kecamatan Masaran, kabupaten Sragen, Evaluasi Kegiatan Bidang Kerajinan Lantung, Kain Basurek dan Akar Resam di Bengkulu, dsb Diharapkan dari hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk kegiatan di tahun berikutnya. | Drs.A.Wisnu Pamungkas | Proyek Pengembangan Dan Pelayanan Teknologi Industri Kerajinan Dan Batik | 1999 | Program BBKB |
6179 | Penelitian Perekayasaan Pembuatan Alat Celup Benang Tenun Bentuk Sreng (Hank) Kode Panggil: BBKB 621.9 - p 1 |
Proses pencelupan benang tenun di industri kecil belum berjalan dengan efisien karena benangnya sering kusut. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kekusutan tsb akibat: a) Gesekan antara benang dengan kayu/bambu (waktu dicelup) b) Di peras dan c) Di kebut. Untuk menghindari kekusutan tsb, selama proses pencelupan benang diusahakan masih stabil pada jantra. Teknologi pencelupan, teknik/putran dan regangan serta teknik pengerjaan bahan logam menjadi landasan dalam merekayasa alat. Pengerjaan rekayasa meliputi perencanaan pembuatan kerangka, pembuatan bak dan jantra serta pembuatan as dan gigi penghubung gerakan. Dari uji coba alat menunjukkan bahwa alat siap untuk dioprasikan. | Proyek Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1993 | Alat celup benang |