Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
1791 | Penelitian Kadar IOD Dalam Sango-Sango Kode Panggil: KKD 639.64 Mus p |
Ny. Wardah Mustari | Balai Penelitian dan Pengembangan Industri | 1980 | rumput laut | |
1792 | Teknik Finishing Kode Panggil: KKD 648.52 Dir t |
Andre Sutarwadi Dh | Direktorat Jenderal Aneka Industri Dan Kerajinan | 1976 | ||
1793 | Laporan Penelitian Perbaikan Proses Industri Kerajinan Tanduk Kode Panggil: KKD 675.86 Bal l 91-92 |
Drs. Sigit | Balai Penelitian Dan Pengembangan Industri | 1992 | kerajinan tanduk | |
1794 | New Creation In Batik Designs Kode Panggil: 75.02 Dir n c.1 |
R.P. Warindio Dirdjoamiguno | Nurcahaya | 2000 | batik | |
1795 | Pengaruh Konsentrasi Zat Anti Migrasi Dan Elektrolit Terhadap Hasil Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Bejana Kode Panggil: KKD 667.24 Nun p |
Nunik Setiyawati | Universitas Islam Indonesia | 1990 | zat warna bejana | |
1796 | Disain Batik Dan Tenun Ikat Khas Kalimantan Timur Kode Panggil: KKD 7.011 Kan d c.2 |
Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi Kalimantan Timur | 1990 | batik Kalimantan timur | ||
1797 | Rempah-Rempah Indonesia (The Spices Of Indonesia) Kode Panggil: KKD 633.82 Dar r |
Dardjo Somaatmadja | Balai Besar Dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian | 1985 | rempah-rempah | |
1798 | Tinjauan Industri Rotan di Sumatera Kode Panggil: KKD 633.58 Sri t 79-80 c.2 |
Rotan indonesia merupakan sumberdaya alam dapat menguasai kebutuhan sekitar 80%-90% kebutuhan rotan dunia. Guna memenuhi tugas dari Balai Penelitian Batik & Kerajinan Departemen Perindustrian, Balai telah melakukan survey/peninjauan tentang berbagai masalah rotan di Sumatra Barat, sebagai bahan mentah dari hutan yang diolah menjadi bahan baku rotan untuk siap dipakai bagi bahan produksi barang jadi. Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan bagi para peminat, pengusaha, ilmuwan dan ahli teknologi yang memperhatikan akan produksi rotan, untuk meberikan bantuan perkembangan pegetahuan dan kelestarian alam rotan di indonesia. Hal ini perlu dikaitkan juga dengan ucapan Ir.B.J.Habibie, Menteri Negara riset dan teknologi, dari Kabinet Pembangunan III yang berbunyi : "Teknologiyang dipakai untuk memecahkan masalah2 pedesaan bukan teknologi murahan". Tujuan peninjauan diusahakan dapat mencakup bermacam2 aspek mengenai jenis2 rotan. Di dalam tulisan ini dibahas materi peninjauan dari beberapa segi : - Bahwa rotan tumbuh secara alam di antara pohon2 hutan maupun hutan karet rakyat, tetapi Dinas Kehutanan maupun penduduk setempat belum melakukan usaha peremajaan rotan secara buatan, walaupun ada beberapa pengusaha telah berhasil menyimai jenis rotan manau dan belum dapat dikembangkan lebih jauh. - Pemungutan rotan dari hutan dilakukan oleh pihak swasta, atas dasar permintaan pasar dan dilakukan pemungutan pada jenis2 tertentu. - Instansi pemerintah yang menangani secara langsung pengolahan rotan sebagai bahan mentah sehingga menjadi : bahan baku, barang setengah jadi/ barang jadi, akan dikembangkan dalam waktu dekat dengan mendirikan Mini Estate rotan di Padang. | Ir. Sri Soedewi Samsi | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1980 | rotan |
1799 | Batik Sutera Kode Panggil: BBKB 75.02 Bal b c.4 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1987 | batik sutera | ||
1800 | Sejarah Perkembangan Batik Kode Panggil: BBKB 75.02 - s c.3 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajina Batik | 1985 | batik |