Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
411 | Pengelolaan Arsip Balai Besar Kerajinan dan Batik Kode Panggil: 35.08 Mus p |
Ilham Muslimin | Institut Seni Indonesia Yogyakarta | 2019 | Arsip | |
412 | Pengujian Kimia Komoditi Tekstil dan Mainan Anak Kode Panggil: 543 Jua p |
Agita cahya juani | SMK N 1 Cangkringan | 2019 | Testil, Mainan anak | |
413 | Lurik Jawa: Filosofi, Motif, Corak, dan Fungsi Lurik Kode Panggil: 677.1 Dja l |
Kata lurik berasal ari bahasa Jawa kuno yaitu lorek, yang berarti lajur, garis atau belang. Lurik juga berarti corak. Dapat dimengerti bahwa di daeah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kain tenun bercorak lajur atau lajuran atau belang-belang dinamakan lurik yang berasal dari kata lorek. Kemungkinan karena corak kotak-kotak terdiri dari garis-garis yang bersilang, maka corak kotak-kotak atau cacahan disebut juga lurik. Corak cacahan pada lurik biasanya berukuran kecil. Ada pemaknaan lain yang mengatakan bahwa kata lurik berasal dari kata rik, memiliki arti garis atau parit yang kemudian dimaknai sebagai pagar atau pelindung bagi pemakainya. melindungi dari cuaca. Melindungi dari kehormatan dan kesusilaan. Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkan seperti garis lurus, mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis horizontal memberikan sugesti keterangan atau hal yang bergerak. Garis verikal menandakan stabilitas, kekuatan, kemegahan dan garis diagonal menandakan kondisi sesuatu yang bergerak dinamis. Warisan budaya adiluhung yang berupa kain Lurik itu ternyata dahulunya dibuat dengan berbagai macam motif yang tentunya kental dengan sebuah makna tertentu. Mulai perencanaan pembuatan yang dahulunya sangat kental dengan upacara-upacara adat, kemudian proses menenun sampai hasilnya ada suatu makna tertentu yang di situ merupakan sebuah simbol pengharapan akan suatu filosofi tertentu. | Jadin C Djamaludin | TTASSEA | 2019 | Lurik |
414 | Modul Pelatihan Teknologi Pembuatan Batik Menggunakan Zat Warna Alam Kode Panggil: 667.27 Bal m c.1 |
Balai Besar Kerajinan dan Batik | 0000 | Zat Warna Alam | ||
415 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 3 2013 |
5. Opini MS Hidayat Menteri Perindustrian Perkuat Industri dengan SNI FOKUS 9. Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 16 Mencermati Harmonisasi Standar Sektor Produk Otomotif, Elektronika & Kesehatan 21 Perkembangan Harmonisasi Standar Menjelang MEA 22. Harmonisasi Standar & Pengakuan Keesuaian di Kawasan ASEAN 24 Sistem Manajemen Energi: Solusi yang Berkelanjutan 30 Peneapan Manajemen Energi Indonesia 33. Special Report Harteknas 2013 Inovasiuntuk Kemajuan Bangsa 39. Pengembangan Standar Nasional Mobil listrik. Info Standardisasi 43. Standar Wajib Ban Kendaraan Bermotor 46. Standar SVLK Pada Produk Mebel BERITA STANDARDISASI 48. Pertemuan Dewan Council KAN: Fokus pada Kualitas Penilaian Kesesuaian 49 Bedah Buku ISO 9001 untuk UKM 50 Kadin Minta BSN Sosialisasikan ISO 26000 | Badan Standardisasi Nasional | 2013 | Mebel | |
416 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 3 2010 |
Tisyo Haryono | Badan Standardisasi Nasional | 2010 | ||
417 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 4 2010 |
Tisyo Haryono | Badan Standardisasi Nasional | 2010 | ||
418 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 3 2011 |
Tisyo Haryono | Badan Standardisasi Nasional | 2011 | produk ber SNI | |
419 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 2 2011 |
Badan Standardisasi Nasional | 2011 | perlindungan konsumen | ||
420 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 1 2011 |
Badan Standardisasi Nasional | 2011 | SNI Mainan Anak |