WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
5781 Penelitian pencegahan keretakan patung /barang-barang ukiran kayu tahun 1980/81
Kode Panggil: BBKB 674.5 Soe p
Pada penelitian stabilitasi dimensi kayu di tahun2 yang lalu, telah dicoba berbagai cara stabilitasi, diantaranyaadalah dengan memasukkan bahan stabilisator kedalam kayu, atau yang lazim disebut sebagai methoda bulking. Bahan2 stabilisator tersebut adalah PEG 1000, MA 204, UA dan Fix oil. Ternyata bahwa bahan2 tersebut cukup baik digunakan untuk maksud stabilisasi dimensi kayu. Sebagai kelanjutan penelitian2 yang terdahulu, maka pada periode 1980/1981 ini dicoba cara stabilisasi dimensi kayu dengan menekankan pada proses pengeringan. Seperti diketahui bahwa tingkat kekeringan kayu merupakan salah satu penyebab/berpengaruh terhadap kestabilan dikensi kayu. sebagai media pengering, dapat digunakan minyak mineral. Dalam penelitian ini, dipilah salah satu jenis minyak mineral yaitu minyak pelumas sebagai media pengering kayu. pemilihan minyak pelumas ini didasarkan pada kenyataan bahwa minyak pelumas ini didasarkan pada kenyataan bahwa minyak pelumas memiliki titik didih dan titik nyala yang tinggi, sehingga menguragi resiko terjadinya kebakaran selama pemanasan. JFR.Soediwinardi B.Sc Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1981 pengawetan patung/ukiran
5782 Pengembangan Sistem Pembatikan Dengan Metode Screen
Kode Panggil: BBKB 75.02 Sul p
Sulaeman, S.Teks. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 2004 batik screen
5783 Teknik dan sistem penyempurnaan tekstil
Kode Panggil: BBKB 677 Soe t c
Soeparman S.Teks Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1991 tekstil
5784 Beberapa Standar Batik
Kode Panggil: BBKB 75.02 - b c
Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan 1977 standar batik
5785 Penelitian tembaga untuk canting cap, th 1974/1975
Kode Panggil: BBKB 621.9 Toe p
Ir. Ny. T.T Soeryanto Balai Penelitian Batik dan Kerajinan 1975 canting cap
5786 Penelitian barang-barang kerajinan kayu/bambu
Kode Panggil: BBKB 674 Sut p 7
Sutadi, BA Balai Penelitian Batik dan Kerajinan 1976 kayu dan bambu
5787 Penelitian/Analisa kayu/bambu. th 1975/1976
Kode Panggil: BBKB 674 Soe p 7
J.F.R. Soediwinardi, B Sc Balai Penelitian Batik dan Kerajinan 0000 kayu dn bambu
5788 Penelitian teknologi pengolahan bambu untuk pembuatan barang jadi mebel, th 1990-1991
Kode Panggil: BBKB BBKB 633.58
Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan dengan ruang lingkup antara lain : 1. Penetapan desain mebel bambu 2. Bambu dipotong2 dan dibelah2 3. Dibuat komponen mebel 4. Dirakit menjadi mebel 5. Di finish. Dari hasil evaluasi didapatkan pembuatan mebel bambu dengan mempergunakan bambu bilah sebagai bahan bakunya dapat dilaksanakan dan mempunyai keuntungan : mengurangi pecahanya bambu, design yang dibuat lebih luwes. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik 1991 kerajinan bambu
5789 Teknologi kerajinan rotan
Kode Panggil: BBKB 633.58 Sud t
J.F.R. Soediwinardi, B Sc Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik 1982 rotan
5790 Penyusunan sistem pengedalian mutu industri batik tulis massal dan batik kombinasi, I th 1989/1990
Kode Panggil: BBKB 75.02 - p I
Dengan meneliti pada sejumlah perajin batik, umumnya para perajin melakukan pengendalian proses dan mutu tidak pada setiap tahapan hasil proses, dengan kualitas batik yang diperoleh akan bervariasi. Penelitian dan pengembangan sistem pengendalian mutu industri batik tulis massal dengan proses kerokan dan lorodan. Pengendalian mutubatik tulis massal meliputi proses yang dilakukan, mulai dari bahan-bahan/mori sampai dengan bahan jadi/batik. Tahapan proses tersebut terdiri dari: Pemeriksaan bahan baku dan persiapannya,pelekatan lilin batik,pewarnaan, penghilangan lilin batik (kerokan dan lorodan), penerpunyaan dan pemeriksaan akhir yang masing-masing terdiri dari 19,3,1,1,1,2,2, kali pemeriksaan dan 19,3,1,1,2,2,kali pemeriksaan. Demikian untuk satu kali pewarnaan dan satu kali penghilangan lilin batik (kelengan). Untuk proses batik tulis massal proses kerokan memerlukan 29 kali pemeriksaan, sedangkan untuk batik tulis massal proses lorodan 28 kali pemeriksaan. Untuk 2x pewarnaan dan satu kali penghilangan lilin batik, untuk proses kerokan memerlukan 32 kali pemeriksaan, sedangkan batik proses batik tulis massal lorodan 31 kali pemeriksaan. Dengan adanya pemeriksaan setiap tahapan proses, maka penyimpangan kualitas dapat dicegah sedini mungkin. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik 1990 Batk tulis