Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
5870 | Penelitian Bahan Anti Kusut Untuk Batik Kode Panggil: BBKB 677.86 Sew p |
S.K. Sewan Susanto, S.Teks | Balai Penelitian Batik dan Kerajinan | 1977 | Batk | |
5871 | Peralatan Batik Kode Panggil: BBKB 621.9 - p c |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1988 | alat batik | ||
5872 | Laporan Seminar Prospek Perkembangan Batk Kode Panggil: BBKB 75.02 - l 1 |
Balai Penelitian Batik dan Kerajinan | 1974 | |||
5873 | Pengembangan Desain Kerajinan Cinderamata Dari Limbah IKM Pengolahan Papan Sengon Kode Panggil: BBKB 674 Wid p 2 |
Ir.Retno Widiastuti,MM | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | Desain Cinderamata | |
5874 | Penelitian Tekstil Kerajinan Tenun Gendong Kode Panggil: BBKB 677 Bal p 9 |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik | 1994 | Tenun Gendong | ||
5875 | Penelitian Pengawetan Kayu/Bambu Kode Panggil: BBKB 674.5 Soe p |
Laporan ini menyajikan hasil penelitian pengawetan kayu dan bambu sebagai bahan baku barang kerajinan dan pengaruh bahan pengawet terhadap bahan perekat. Maksud dari pada dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu cara pengawetan kayu/bambu yang : - mudah dikerjakan - bahannya mudah diperoleh - cukup murah - cukup baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat menyimpulkan : Pengawetan barang kerajinan yang terbuat dari kayu pulai dapat dilakukan secara rendaman dingin dengan menggunakan borax/ campuran borax dan asam borat selama satu sampai 7 hari. Bagi jenis kayu mahoni dan jamuyu penetrasi yang sedang, dapat dicapai dengan periode rendaman 3 hari, dan kayu kemiri dengan periode rendaman dingin 1 hari. Dilihat dari penetrasi dan retensinya, bahan pengawet yang dianjurkan bagi semua jenis kayu tsb, adalah campuran borax dengan asam borax pada consentrasi 10%. | JFR. Soediwinardi B.SC | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 1976 | pengawetan kayu/bambu |
5876 | seni warna batik seri naptol Kode Panggil: BBKB 667.2 Sew s |
S.K. Sewan Susanto, S.Teks | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik | 1980 | Warna Batik | |
5877 | Penuntun Batik Printing Bagian II Kode Panggil: BBKB 75.02 Sew p |
SK. Sewan Susanto, S.Teks | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 1972 | batik Printing | |
5878 | pengumpulan motif batik untuk buku tahun 1980/1981 Kode Panggil: BBKB 7.011 Toe p |
Ir. Ny. T.T Soeryanto | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik | 1981 | Motif Batik | |
5879 | Penelitian pencegahan keretakan patung /barang-barang ukiran kayu tahun 1980/81 Kode Panggil: BBKB 674.5 Soe p |
Pada penelitian stabilitasi dimensi kayu di tahun2 yang lalu, telah dicoba berbagai cara stabilitasi, diantaranyaadalah dengan memasukkan bahan stabilisator kedalam kayu, atau yang lazim disebut sebagai methoda bulking. Bahan2 stabilisator tersebut adalah PEG 1000, MA 204, UA dan Fix oil. Ternyata bahwa bahan2 tersebut cukup baik digunakan untuk maksud stabilisasi dimensi kayu. Sebagai kelanjutan penelitian2 yang terdahulu, maka pada periode 1980/1981 ini dicoba cara stabilisasi dimensi kayu dengan menekankan pada proses pengeringan. Seperti diketahui bahwa tingkat kekeringan kayu merupakan salah satu penyebab/berpengaruh terhadap kestabilan dikensi kayu. sebagai media pengering, dapat digunakan minyak mineral. Dalam penelitian ini, dipilah salah satu jenis minyak mineral yaitu minyak pelumas sebagai media pengering kayu. pemilihan minyak pelumas ini didasarkan pada kenyataan bahwa minyak pelumas ini didasarkan pada kenyataan bahwa minyak pelumas memiliki titik didih dan titik nyala yang tinggi, sehingga menguragi resiko terjadinya kebakaran selama pemanasan. | J.F.R. Soediwinardi, B Sc | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan ndustri Kerajinan dan Batik | 1981 | pengawetan patung/ukiran |