Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6496 | Prosiding Lokakarya Nasional Kapas Dan Rami Kode Panggil: 677(063)/Sul/p |
Emy Sulistyowati | Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan | 2007 | Serat Alam | |
6497 | Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil : 50 Tahun,Era Baru Pendidikan Tinggi Tekstil Indonesia Kode Panggil: 378.6/Sun/s |
Sunaryo | Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil | 2004 | Sekolah | |
6498 | Penelitian Optimalisasi Waktu Fermentasi ZWA Indigo Kode Panggil: BBKB 667.27 Far p |
Tanaman Indigofera sudah ada sejak jaman nenek moyang dan bangsa Indonesia sudah sejak dulu telah menggunakan untuk memberi warna biru (wedel) pada pembuatan batik tradisional. Sampai sekarang pasta indigo masih dipakai untuk mewarnai batik dan tekstil kerajinan (tritik, jumputan), bahkan dapat dipakai untuk mencelup serat non tekstil. Permasalahan yang terjadi dalam pembuatan pasta indigo belum mendapatkan hasil pasta indigo dengan kualitas sama bahkan kadang pasta indigo tidak jadi sehingga tidak dapat mewarnai kain. Dengan demikian saat ini perlu dilakukan penelitian pada proses dalam mekanisme pembuatan pasta warna indigo. Tujuan penelitian adalah mendapatkan proses fermentasi indigo yang efisien dan memperoleh beragam proses fermentasi. Efektifitas hasil pasta indigo dapat dilihat pada proses fermentasi. Pelaksanaan proses fermentasi yang dilakukan dengan menggunakan variasi waktu fermentasi (6,12,18,24,36,42,48,54,60,66) jam yang merupakan variabel bebas. Adapun variabel pengambilan daun (Indigofera Tinctoria), pengeburan, proses reduksi dan pencelupan kain diabaikan (variabel tetap). Daun Indigofera Tinctoria direndam dengan waktu yang ditentukan kemudian larutan diambil 10 cc dan diuji ketuaan warna dalam bentuk larutan. Larutan yang masih ada diteruskan dengan proses pengeburan sampai menjadi pasta yang digunakan untuk mewarnai kain sutera, prima dan primisima. Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa jenis tanaman Indigofera dari daerah Gunung Kidul hasil pasta warna lebih bagus dari jenis tanaman Indigofera Tinctoria dari daerah Kulon Progo dan Karang Tengah. Optimalisasi waktu fermentasi yang disarankan berdasarkan penelitian supaya hasil pewarnaan optimal adalah 36-48 jam, ketahanan luntur warna terhadap pencucian yaitu antara 4 s/d 4-5, Sedangkan ketahanan luntur warna terhadap gosokan 3-4 dan terhadap sinar matahari sebesar 4-5. Nilai pengujian tersebut menunjukan bahwa hasil penilaian baik. Proses yang diterapkan untuk pembuatan produk menggunakan waktu fermentasi 42 jam. Kata Kunci : Fermentasi, pasta indigo, pewarnaan | Farida, Dipl, Teks | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2009 | zat warna alam |
6499 | Contemporary Art With Wood : Creative Techniques And Appreciation Kode Panggil: 745.5 Mei c c.2 |
Dona Z Meilach | Crown Publishers Inc | 1972 | wood | |
6500 | Batik Klasik Ragam Hias Yogyakarta 1927- 2005 : Tinjauan Pergeseran Tradisi Budaya Dan Perubahan Bentuk Serta Fungsi Batik Kode Panggil: BBKB/75.02/Ast/b |
Hermin Widya Astuti | Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta | 2005 | batik klasik | |
6501 | Keberadaan Komputer Dalam Pengarsipan Pada Administrasi Perkantoran Di Balai Besar Industri Kerajinan Dan Batik Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Panggil: BBKB 681.14 Yon k |
Anik Anggorowati Yondi & Sri Noviati | Lembaga Pendidikan Komputer Akuntansi Yogya Computec | 1996 | komputer | |
6502 | Tinjauan Motif Batik Berbagai Daerah Kode Panggil: BBKB/7.011/Sus/t/c.5 |
S.K. Sewan Susanto S.Teks | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan Dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) | 1973 | motif batik | |
6503 | Minat Baca Pegawai Di Perpustakaan Balai Besar Kerajinan Dan Batik Yogyakarta Kode Panggil: BBKB 028 Sus m |
Ari Susanti | Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | 2005 | minat baca | |
6504 | Tinjauan Motif Batik Berbagai Daerah Kode Panggil: BBKB/7.011/Sus/t/c.4 |
S.K. Sewan Susanto S.Teks | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan Dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) | 1973 | motif batik | |
6505 | Fisika Modern Kode Panggil: 530.1/Mul/f/c.1 |
Teori utama ilmu fisika modern, yakni mekanika kuantum, yang menguraikan elektromagnetisme dan gaya-gaya nuklir. Menurut ilmu fisika, dunia di sekeliling kita tersusun atas molekul-molekul, atom dan partikel-partikel sub-atomik yang bervibrasi. Partikel-partikel ini saling berinteraksi, menghasilkan partikel baru dan memusnahkan partikel lain. Konsep ini dikenal sebagai fisika quantum. Ilmu ini dikembangkan oleh Albert Einstein, Neils Bohr dan Werner Heisenberg pada pertengahan pertama abad duapuluh. Pemahaman akan fisika modern secara konseptual ini penting sekali dalam rangka kita mendalami fisik mikroskopik, seperti fisika atom, fisik nuklir, mekanika kwantum, fisika zat padat, dan sebagainya. Khususnya bagi mahasisw program studi teknik, buku ini memberikan landasan berpikir dengan kaedah-kaedah fisika agar dapat mengerti fisika modern, yang implementasinya terdapat di berbagai bidang ilmu pengetahuan teknik | Prpf.Dr. Muljono | Andi | 2003 | fisika |