WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
661 Flora Anemokori Hijaukan Bumi
Kode Panggil: 631.53 Lat f
Flora anemokori-tumbuhan berbiji dengan pemencar yang dapat berupa sayap, bulu, atau bagian buah yang tipis mengering-sangat adaptif terhadap angin. Sayap maupun organ pemancar lainnya membantu biji-biji terbang jauh dari induknya utuk menemukan tempat tumbuh yang sesuai bagi kelangsungan hidupnya. Itu sebabnya biji yang bersayap merupakan kreasi alam yang luar biasa sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan jaminan keberlangsungan hidup generasi tumbuhan tersbut. Meskipun mekanisme alam tersebut dapat berlangsung secara alami, laju degradasi hutan dan perubahan iklim yang marak terjadi dewasa ini menuntut diperlukannya intervensi berupa penyediaan bibit, guna percepatan pemulihan alam. Oleh sebab itu Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya LIPI sebagai pemegang otoritas nasional dalam melaksanakan konservasi ex situ tumbuhan tropis Indonesia melakukan satu strategi berupa penyimpanan biji anemokori di fasilitas bank biji. Sebanyak 52 jenis koleksi biji anemokori PKT Kebun Raya LIPI dipertelakan dalam buku ini. Visualisasi dalam bentuk foto, ilustrasi dan narasi dalam buku ini akan menambah pemahaman pembaca tentang keragaman dan keunikan bentuk-bentuk biji. Buku yang menggabungkan keindahan artistik buah dan biji bersayap serta ilmu pengetahuan ini diharapkan akan mampu menggugah gairah masyarakat untuk menanam biji guna menghijaukan lingkungan Dian Latifah dan Sudarmono LIPI Press 2018 Penyebaran
662 Kerajinan Batik & Tenun
Kode Panggil: 75.02 Sal k c.3
Buku ini merupakan kumpulan 6 hasil penelitian budaya tentang batik dan tenun yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Penelitian pertama berjudul Penelitian Kerajinan Batik di Desa Pekandangan Barat Bluto Sumenep. Penelitian ini menggambarkan perkembangan kerajinan batik di Pekandangan Barat. Kerajinan batik berkembang di daerah ini karena pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pengrajin dan hasil usaha yang sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan hidup. Penelitian berikutnya adalah Penelitian Batik Gentongan Tanjungbumi Bangkalan Madura. Penelitian ini mendiskripsikan proses pembuatan batik yang pewarnaannya menggunakan gentong yaitu gerabah dari tanah. Adapun zat warna yang digunakan adalah zat warna alam yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dengan motif flora-fauna Penelitian selanjutnya adalah Penelitan Perajin Tenun Ikat di Desa Troso Kecamatan Pecangan, Kabupaten Jepara. Penelitian ini menuangkan bahwa tenun ikat di desa Troso mulai berkembang sekitar tahun 1968. Seiring berjalannnya waktu jumlah pengrajin, jenis produksi dan motif terus berkembang. Pewarisan Tradisi Membatik di Desa Kotah, Sampang merupakan penelitian yang ke empat. Dalam penelitian ini peneliti meguraikan bahwa pengrajin batik Desa Kotah tetap mempertahankan pembuatan batik alusan. Hal ini terkait dengan kepuasan tersendiri bagi pembuatnya. Dalam pembuatan batik, anak-anak sudah dilibatkan dengan dalam tahapan isen-isen Batik Bakaran Tjokro Pati: Perkembangan Ragam Hias Tahun 1977-2013 oleh Yustina Hastrini Nurwanti. Kemunculan batik Bakaran terkait dengan para pengrajin batik yang dahulu dilatih oleh Nyi Danowati. Salah satu dari keturunan pengrajin yang dulu dilatih membatik oleh Nyi Danowati adalah Bukhari pemilik batik Tjokro.Pada awalnya usaha bartik Tjokro hanya menghasilkan batik dengan ragam hias klasik yang dipengaruhi kepercayaan masyarakat setempat terhadap leluhurnya. Adanya kontak dengan luar, terjadi penyerapan unsur asing dalam ragam hias. Gaya Seni Batik Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Sumenep oleh Mudjijono. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gaya seni batik di Desa Klampar. Pemerintah Daerah (pemda) Kabupaten Pamekasan menetapkan Kecamatan Proppo sebagai daerah sentra industri batik. Pamekasan mempunyai pasar batik yang hari pasarannnya adalah hari Kamis dan Minggu . Bentuk tugu yang berada di tengah-tengah alun-alun Pamekasan yang disebut Lancor, dijadikan motif batik Pamekasan. Burung kitiran yang banyak dipelihara di wilayah Madura juga dijadikan motif batik, yang disebut motif Mata Kitiran. Salamun Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) 2013 batik dan tenun
663 602-1222-03-2
Kode Panggil: 75.02 Sal k c.3
Buku ini merupakan kumpulan 6 hasil penelitian budaya tentang batik dan tenun yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Penelitian pertama berjudul Penelitian Kerajinan Batik di Desa Pekandangan Barat Bluto Sumenep. Penelitian ini menggambarkan perkembangan kerajinan batik di Pekandangan Barat. Kerajinan batik berkembang di daerah ini karena pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pengrajin dan hasil usaha yang sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan hidup. Penelitian berikutnya adalah Penelitian Batik Gentongan Tanjungbumi Bangkalan Madura. Penelitian ini mendiskripsikan proses pembuatan batik yang pewarnaannya menggunakan gentong yaitu gerabah dari tanah. Adapun zat warna yang digunakan adalah zat warna alam yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dengan motif flora-fauna Penelitian selanjutnya adalah Penelitan Perajin Tenun Ikat di Desa Troso Kecamatan Pecangan, Kabupaten Jepara. Penelitian ini menuangkan bahwa tenun ikat di desa Troso mulai berkembang sekitar tahun 1968. Seiring berjalannnya waktu jumlah pengrajin, jenis produksi dan motif terus berkembang. Pewarisan Tradisi Membatik di Desa Kotah, Sampang merupakan penelitian yang ke empat. Dalam penelitian ini peneliti meguraikan bahwa pengrajin batik Desa Kotah tetap mempertahankan pembuatan batik alusan. Hal ini terkait dengan kepuasan tersendiri bagi pembuatnya. Dalam pembuatan batik, anak-anak sudah dilibatkan dengan dalam tahapan isen-isen Batik Bakaran Tjokro Pati: Perkembangan Ragam Hias Tahun 1977-2013 oleh Yustina Hastrini Nurwanti. Kemunculan batik Bakaran terkait dengan para pengrajin batik yang dahulu dilatih oleh Nyi Danowati. Salah satu dari keturunan pengrajin yang dulu dilatih membatik oleh Nyi Danowati adalah Bukhari pemilik batik Tjokro.Pada awalnya usaha bartik Tjokro hanya menghasilkan batik dengan ragam hias klasik yang dipengaruhi kepercayaan masyarakat setempat terhadap leluhurnya. Adanya kontak dengan luar, terjadi penyerapan unsur asing dalam ragam hias. Gaya Seni Batik Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Sumenep oleh Mudjijono. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gaya seni batik di Desa Klampar. Pemerintah Daerah (pemda) Kabupaten Pamekasan menetapkan Kecamatan Proppo sebagai daerah sentra industri batik. Pamekasan mempunyai pasar batik yang hari pasarannnya adalah hari Kamis dan Minggu . Bentuk tugu yang berada di tengah-tengah alun-alun Pamekasan yang disebut Lancor, dijadikan motif batik Pamekasan. Burung kitiran yang banyak dipelihara di wilayah Madura juga dijadikan motif batik, yang disebut motif Mata Kitiran. Drs.Salamun Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) 2013 batik dan tenun
664 Batik dalam Kehidupan Masyarakat Yogyakarta
Kode Panggil: 75.02 Pag b
Masyarakat Jawa selalu menggelar wilujengan atau sesaji dalam setiap tahapan yang dianggap penting dalam kehidupan manusia. Dalam kegiatan tesebut digunakan batik tertentu sesuai dengan maksud yang digelar. Sejalan dengan hal tesebut, diinformasikan seluk-beluk, makna filosofi, dan peruntukan batik dalam upacara serta pengharapan yang dimohonkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Paguyuban Pecinta BAtik Indonesia Sekarjagad 2018 Batik
665 Bahan Konsultansi Batik
Kode Panggil: 75.02 Bal b c.2
Balai Besar Kerajinan dan Batik 2014 Batik
666 Bahan konsultansi Batik
Kode Panggil: 75.02 Bal b c.1
Balai Besar Kerajinan dan Batik 2014 Batik
667 Bahan Konsultansi Hak Kekayaan Intelektual
Kode Panggil: 347.77 Bal b c.2
Balai Besar Kerajinan dan Batik 2012 hak kekayaan intelektual
668 Bahan Konsultansi Hak Kekayaan Intelektual
Kode Panggil: 347.77 Bal b c.1
Balai Besar Kerajinan dan Batik 2012 hak kekayaan intelektual
669 The Amorphophallus Of Indonesia
Kode Panggil: 581 Yuz t
Amorphophallus adalah salah satu kelompok tanaman paling ikonik di dunia. Ketika anggota genus berbunga, kerumunan orang tertarik untuk melihat tontonan megah. Dalam mekar penuh, perbungaan memancarkan bau yang kuat, seperti bangkai untuk menarik serangga penyerbuk. Ini telah memunculkan nama populer 'bunga bangkai' untuk tanaman dari genus Namun, ada kesalahpahaman umum dalam penggunaan nama 'bunga bangkai'. Nama ini digunakan untuk merujuk pada spesies dari dua genera tanaman yang sangat berbeda, asli Indonesia, yaitu genus Amorphophallus dan genus Rafflesia. Buku ini hanya fokus pada yang pertama, genus Amorphophallus Kurangnya sumber referensi komprehensif untuk Amorphophallus di Indonesia, dan banyak kesalahpahaman dan ambiguitas tentang genus di media populer, telah mendorong kami untuk menyediakan buku ini. Kami berharap buku ini akan terbukti menjadi sumber informasi yang otoritatif dan dapat diakses tentang anggota genus yang menarik ini Yuzammi dkk LIPI 2017 Botani umum, Biologi tumbuh-tumbuhan
670 Batik Ragam Hias Kawung Sebagai Batik Yogyakarta
Kode Panggil: 75.02 Gar b C.1
Buku ini diawali dengan menguraikan tentang definisi, makna, dan jenis ragam hias kawung. Dilanjutkan dengan penelusuran aspek sejarah keberadaan batik ragam hias kawung. Ditutup dengan pembahasan mengenai batik ragam hias kawung dalam kehidupan masyarakat. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa batik ragam hias kawung merupakan ragam hias yang sudah dikenal sejak dahulu kala di lingkungan masyarakat Yogyakarta. Beberapa pranatan dan peraturan dapat digunakan sebagai hal yang memperkuat penggunaan batik kawung di lingkungan Yogyakarta. Murdijati-Gardjito & Tri Martini Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad 2018