Hari_Perpus


Menebar Semangat Membaca dari Lima Benua

Oleh Ivone De Carlo

Setiap tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan atau biasa juga disebut Hari Kunjung Perpustakaan. Hal ini telah dimulai sejak 14 September 1995.  Dalam rangka memperingati hari tersebut, penulis melakukan resensi terhadap sebuah buku yang bertemakan kunjungan ke perpustakaan. Berbagai perpustakaan yang ada di lima benua.

Judul: Jelajah Perpustakaan 23 Negara

Penulis: Wonderland Family Regional Luar Negeri

Penerbit: Wonderland Publisher

Cetakan: Maret 2020 (cetakan pertama)

Tebal buku: 212 halaman

ISBN: 978-623-7268-94-9

Minat membaca sebaiknya diperhatikan sejak usia dini.  Orang tua diharapkan ikut berperan dalam mengenalkan buku.  Pengenalan buku yang bersifat menarik, akan membantu anak untuk tertarik.  Salah satunya adalah pergi ke perpustakaan.

Kenapa perpustakaan?  Koleksi bukunya lengkap, berbagai jenis genre ada dan yang pasti gratis.  Kita bisa bebas memilih buku apapun.  Apalagi perpustakaan saat ini menambah fasilitas menarik agar semakin nyaman.

Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat koleksi buku, namun juga sekaligus tempat bermain, beraktivitas menyalurkan hobi dan juga tempat refreshing. Setelah membaca buku tesebut, berikut penulis sampaikan kelebihan dan kekurangan buku tersebut

Kelebihan buku:

1. Ditulis langsung oleh penulis yang sedang dan pernah tinggal di negara tersebut.  Menceritakan pengalaman mengajak anak-anak berkunjung ke perpustakaan untuk  mengisi liburan.  

 2. Cerita tentang perpustakaan di berbagai negara dikemas menarik. Perpustakaan adalah salah satu tempat yang menarik untuk  dikunjungi. Mulai dari lokasi, desain bangunan, fasilitas yang tersedia, dan keunikan lainnya.  Digambarkan bahwa perpustakaan menawarkan banyak lingkaran hobi, yang dapat mengembangkan kreativitas.

3. Penulisan informatif dan dilengkapi dengan visualisasi fotografi, sehingga membuat pembaca mengenal dan menikmatinya.  Mekanisme untuk dapat menikmati layanan perpustakaan dengan status sebagai residen, diinformasikan secara jelas.  Demikain juga dengan tata tertib dalam menikmati fasilitas yang tersedia.

 Kekurangan buku:

1. Buku agak tebal.  Anak–anak tidak akan tertarik membaca buku yang tebal .  Jumlah halaman yang lumayan dapat menimbulkan rasa bosan bagi anak.  Selain itu, kondisi demikian akan menimbulkan kesulitan bagi anak-anak untuk membawanya.

2. Interior buku hitam putih.  Gambar yang berwarna akan menarik dan menyenangkan bagi anak-anak.  

3. Menimbulkan tanda tanya, sebenarnya buku ini untuk usia berapa? Biasanya buku untuk balita ditandai dengan dominasi gambar, sedikit tulisan, dan ukuran huruf besar dan spasi lebar. Setiap tulisan mengandung banyak kalimat dan gambar, namun ukuran huruf relatif besar dan spasi juga lebar.

Bagikan di Media Sosial Anda