Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
521 | Buku Praktis Mengenal & Membuat Batik Kode Panggil: 75.02 Sad b |
Abdul Aziz Sa'du | Pusaka Santri | 2013 | Batik | |
522 | Seri Kreatif dan Trampil Batik Lukis Kode Panggil: 75.02 Soe b |
Soedjono | PT Remaja Rosdakarya Offset | 2006 | Batik | |
523 | Duper & Pak No Si Pengrajin Batik Kode Panggil: 8-3 loe d |
Pak No baru pindah ke belakang rumah Kakek Wan. Beliau adalah pengrajin Batik. keren sekali! suatu haro. Duper mengajak Sifon mengunjungi rumah Pak No. Di sana mereka bertemu dengan Kakek Wan dan Eli yang mminta dibuatkan batik. Namun kain yang Eli bawa terinjak oleh Duperdan Sifon. Bisakan Pak No membuat batik menggunakan kain milik Eli? | Lia Loeferns | PT Gramedia Pustama Utama | 2017 | fiksi |
524 | Java Gold The Wealth of Rings Kode Panggil: 671.12 Loc j |
Jawa luar biasa karena telah menghasilkan karya seni yang berlimpah dalam bentuk cincin, jenis cincin yang paling unik dan cincin jari dengan pengerjaan dan variasi yang menakjubkan. Cincin jari tersebar luas dan paling banyak di antara perhiasan emas di Indonesia kuno dari abad ke-7 hingga ke-15. Buku ini mencakup lebih dari 350 item perhiasan dari koleksi pribadi. Ini menyatukan kumpulan materail yang representatif dan berkualitas baik. | Nicole Lockhoff dan Erns Pernicka | Golden Lotus Foundation PTE Ltd | 2017 | perhiasan |
525 | Tenun Doyo dan Sulam Tumpar seni Wastra Kutai Barat Kode Panggil: 677.024 Dea t |
Di jantung Kalimantan terdapat seni wastra yang tak ternilai harganya, tenun doyo dan sulam tumpar. Tenun doyo unik karena dibuat dari serat daun doyo serta ditenun dengan teknik ikat. Sulam tumpar yang semarak dengan warna-warni cerah merupakan salah satu dari tiga teknik sulam asli Indonesia. Buku ini menyajikan keindahan tenun doyo dan sulam tumpar dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Proses kreatif buku ini mengantarkan penulis Syahmedi Dean dan fotografer Honda Tranggono berkunjung langsung ke sentra pengrajin dan penenun kain tenun doyo dan sulam tumpar di Tanjung Isuy dan Tebisaq. Mereka menyajikan keindahan tenun doyo dan sulam tumpar dalam penulisan yang informatif dan visualisasi fotografi yang indah, yang akan membuat lebih banyak orang mengenal dan menikmatinya. | Syahmedi Dean | PT Gramedia Pustama Utama | 2018 | Tenun, Sulam tumpar |
526 | Batik Indonesia : Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi Kode Panggil: 75.02 Son b |
Kecintaan dan ketekunan barangkali adalah dua kata kunci yang mewakili koleksi pribadi seorang Kartini Muljadi yang direkam dengan indah di dalam buku yang diberi judul Batik Indonesia, Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi. Rasa cintanya yang luar biasa pada batik Indonesia yang sarat mkana dan falsafah terungkap begitu jelas dalam setiap helai batik koleksinya yang dirawat dengan penuh rasa cinta dan tanggung jawab. Batik koleksi Kartini Muljadi mencakup batik Pesisiran, Surakarta dan Iwan Tirta Dua penggolongan pertama berdasarkan wilayah asal-usul batik sementara penggolongan yang terakhir adalah batik yang dikembangkan oleh individu yang telah diakui secara nasional dan internasional sebagai maestro batik. Batik sangat terkait dengan setiap aspek kehidupan kita karena ia mengungkap latar budaya, kepercayaan, adat-istiadat, sifat dan tata kehidupan, alam, lingkungan, cita rasa, tingkat ketrampilan, dan lain-lain. Dengan demikian, sama sekali tidak mengherankan bahwa batik adalah bagian dari identitas kita. Helai demi helai keindahan yang membentuk sebuah koleksi batik yang luar biasa ini merupakan perjalanan panjang dari kecintaaan, upaya, dan ketekunan seorang perempuan yang akhirnya membentuk suatu cinta yang tak terbantahkan. | Sonya Sondakh | Red & White Publishing | 2017 | Batik |
527 | The Glory of Batik : The Danar Hadi Collection Kode Panggil: 75.02 Ach g c.2 |
Buku ini berisi koleksi batik Jawa yang dikumpulkan selama empat puluh tahun oleh H. Santosa Doellah. Koleksi pemilik Danar Hadi berjumlah sekitar 10.000 lembar yang terbentang satu setengah abad, dari pertengahan abad ke-19 hingga penerbitan buku ini. Koleksi ditata sedemikian rupa di sebuah kediaman mewah yang berliokasi di pusat kota Solo, Jawa Tengah. Kediaman ini dibangun untuk seorang pangeran Surakarta pada akhir abad ke-19. Buku ini tidak hanya mengungkapkan kisah tentang batik itu sendiri, tetapi juga tentang pemilik koleksi dan tempat koleksi yang merupakan salah satu permata arsitektur kota Solo. Batik Indonesia kembali ke bergema di abad ke-21, menciptakan minat baru bagi para desainer mutakhir dan ditopang oleh kesadaran baru dari masyarakat umum yang mengikuti prasasti UNESCO tentang batik sebagai warisan budaya takbenda umat manusia. Sebuah 'gelombang batik', atau 'kegemaran membatik' telah melanda mendorong batik menjadi mode sehingga kain kuno ini, yang dipola melalui penggunaan lilin untuk menahan pewarnaan pewarna, telah menjadi ikon Indonesia. identitas nasional dan berkembang menjadi kekuatan komersial. Batik telah menjadi pusat perhatian di dunia mode nasional, meskipun dalam bentuk baru dan modern. Sebagai generasi keempat pengusaha batik dan menjadi raja kerajaan batiknya sendiri yang dikenal sebagai batik Danar Hadi, H Santosa Doellah tidak hanya mewarisi ketajaman kewirausahaan, tetapi telah mengembangkan rasa hormat dan kecintaan yang mendalam terhadap tradisi kuno yang mengalir di nadi keluarganya . Hal ini juga berlaku untuk istrinya, Danarsih, yang ikut terlibat dalam perdagangan batik sejak masa kuliahnya dan juga tumbuh dikelilingi oleh 'aroma lilin leleh yang memabukkan'. Setelah menghabiskan bertahun-tahun mengamati koleksi ini, memanfaatkan sumber-sumber dan bertualang dari rumah-rumah lelang di London dan Amsterdam, Santosa dan Danarsih akhirnya memutuskan untuk berbagi harta mereka dengan masyarakat luas melalui museum batik sangat indah yang bisa dikatakan museum batik swasta paling lengkap dan terorganisir secara profesional di Indonesia | Judi Achjadi | PT BATIK DANAR HADI | 2011 | Batik |
528 | Kecil-kecil Punya Karya: Sepatu Batik Cantik Kode Panggil: 8-3 Rah k |
Ma, aku mau beli alat membatik seperti '4111 rn ilik Nenek," pinta Keke. "Lho, kenapa tiba-tiba ingin membeli alat membatik?" tanya Tante Gita. "Ya, aku mau mempraktikkan yang sudah diajari Nenek," kata Keke. Dia mendapat ide seteLah belajar membatik dari neneknya. Tante Gita menurut. Tante Gita sedang tidak sibuk karena "Keke's", toko sepatu mereka, sedang sepi pembeli. Wah, Keke punya ide apa, ya? Apa ada hubungannya dengan toko sepatu mamanya yang sedang sepi pembeli? 3adi penasaran, deh! Yuk, segera dibaca! | PT Mizan Pustaka | 2018 | fiksi | |
529 | Kecil-kecil Punya Karya: Selendang Batik Karin Kode Panggil: 8-3 Mut k c.2 |
Besok semua murid kelas III A diminta membawa salah satu barang favoritnya. Boleh apa saja. Aku bawa apa ya? Aku memikirkannya sepanjang jalan pulang. Aha! Aku akan membawa bola kristalku. Di dalamnya ada boneka yang imut. Bola itu hadiah dari Tante Aya yang bekerja di luar negeri. Pasti semua temanku akan takjub besok pagi. Betul, kan. Bola kristalku menarik perhatian teman-teman. Soalnya yang lain membawa benda-benda favorit biasa. Bahkan Kana hanya membawa alat masak-memasak mainan. Oh, tapi Karin membawa selendang batik. Selendangnya cantik. Dengan bangga aku menunjukkan benda favoritku saat diminta maju oleh bu guru. Begitu juga dengan Karin. Namun, ada yang berbeda. Ada cerita yang mengharukan dari Karin tentang selendangnya. Namun, kenapa Karin merelakan selendangnya untuk bu guru? | Mutiara Sya'bani | PT Mizan Pustaka | 2017 | fiksi |
530 | Kecil-kecil Punya Karya: Selendang Batik Karin Kode Panggil: 8-3 Mut k c.1 |
Besok semua murid kelas III A diminta membawa salah satu barang favoritnya. Boleh apa saja. Aku bawa apa ya? Aku memikirkannya sepanjang jalan pulang. Aha! Aku akan membawa bola kristalku. Di dalamnya ada boneka yang imut. Bola itu hadiah dari Tante Aya yang bekerja di luar negeri. Pasti semua temanku akan takjub besok pagi. Betul, kan. Bola kristalku menarik perhatian teman-teman. Soalnya yang lain membawa benda-benda favorit biasa. Bahkan Kana hanya membawa alat masak-memasak mainan. Oh, tapi Karin membawa selendang batik. Selendangnya cantik. Dengan bangga aku menunjukkan benda favoritku saat diminta maju oleh bu guru. Begitu juga dengan Karin. Namun, ada yang berbeda. Ada cerita yang mengharukan dari Karin tentang selendangnya. Namun, kenapa Karin merelakan selendangnya untuk bu guru? | Mutiara Sya'bani | PT Mizan Pustaka | 2017 | fiksi |