Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6991 | Pengembangan Dan Sertifikasi Laboratorium Kalibrasi Kode Panggil: BBKB 542 Sur p 2006 |
secara umum kalibrasi mempunyai pengertian sebagai rangkaian kegiatan membandingkan hasil pengukuran suatu alat dengan alat standar untuk menentukan besarnya kesalahan pengukuran alat serta ketidakpastiannya. standar yang digunakan juga harus terkalibrasi dibuktikan dengan sertifikat kalibrasi. laboratorium uji dan juga industri banyak menggunakan alat ukur dalam rangka pengujian atau proses sebagai salah satu unsur penerapan sistem mutu. pengukuran yang dihasilkan oleh beberapa alat sejenis cenderung memberikan hasil yang berbeda padahal dalam menghasilkan pengukuran diharapkan setiap alat ukur memberikan hasil ukur yang sama. oleh karena itu perlu mempunyai keterlurusan kepada standar nasional atau internasional. cara untuk memberikan jaminan bahwa alat mempunyai keterlurusan adalah dengan melakukan kalibrasi. dalam hal ini dibutuhkan laboratorium pengkalibrasi yang sudah diakui keabsahannya. BBKB berupaya untuk dapat mendirikan laboratorium kalibrasi yang terakreditasi. saat ini laboratorium kalibrasi yang adai di BBKB mempunyai ruang lingkup: - kalibrasi massa (timbangan dan anak timbangan) - kalibrasi volume (labu ukur, pipet ukur, pipet volume, buret, gelas ukur dan piknometer) sebagai acuan dalam penerapan sistem managemen, laboratorium kalibrasi mengacu pada standar internasional ISO/IEC 17025 - 2005 tentang persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi meliputi: - tersusunnya dokumen sistem managemen mutu (empat level) dan data-data pendukungnya. - alat kalibrator yang terkalibrasi -laboratorium kalibrasi yang telat diaudit awal (pre assesmen) oleh KAN. | Surti Indriastuti, ST | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | kalibrasi |
6992 | Apresiasi Hasil Litbang Unggulan Kode Panggil: BBKB 633.58 Her a 2006 |
bambu yang diperoloeh dari tanaman bambu potensinya di indonesia masih cukup melimpah dan mempunyai beberapa keistimewaan, disamping supplynya masih banyak tersedia, penggunaan bambu sebagai bahan struktur cukup beralasan , karena harganya yang relatif murah dan mudah didapat, juga struktur bambu cukup ringan dan lentur, sehingga konstruksi dari struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gaya/beban dari luar. di dalam pelaksanaan, penelitian teknologi iratan bambu lapis menggunakan bambu ori , prosesnya terdiri dari persiapan bahan meliputi: pemotongan, pengawetan, dan pengusapan/pengeringan, pembelahan dan pengiratan, perekatan iratan bambu baik sejajar serat maupun melintang, pengepresan dan penghalusan permukaan. dari hasil evaluasi pengujian fisik pada papan iratan bambu lapis menunjukan bahwa uji kekuatan tekanan/lentur cukup tinggi yaitu rata-rata 114,7 Kg/cm2 dan kekuatan geser rata-rata adalah 29,95 mm2 serta kadar air rata-rata 8%. | Heri Pramono, SIP | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Litbang Unggulan |
6993 | Penanganan Dan Uji Coba Limbah Pada Proses Pembuatan Barang Perhiasan Metode Wax Lost Casting Kode Panggil: BBKB 628.54 Kus p 2006 c.1 |
pada proses pembuatan perhiasan metode wax lost casting menghasilkan limbah yang harus segera ditangani yaitu pada proses penghancuran investment karena pada proses ini menghasilkan limbah cair yang menimbulkan bau menyengat yang mengganggung lingkungan dan limbah padat yang belum dilakukan penanganan. saat ini instalasi pembuangan limbah yang sudah ada belum memadai, karena terbuat dari kayu yang mudah membusuk dan kapasitas daya tampungnya kecil (50 liter). untuk mengatasi hal tersebut makan dalam tahun anggaran 2006 balai besar kerajinan dan batik mempunyai program penanganan limbah investment dengan membuat instalasi pembuangan limbah yang terbuat dari stanless steel yang tidak mudah berkarat dan mempunyai daya tampung yang lebih besar (480 liter). selain iitu juga dilakukan uji coba pemanfaatan limbah menjadi barang kerajinan misal hiasan dindingm relief, kaligrafi dan tempat lilin dengan penambanhan bahan lain untuk seperti resin, gips,alkasil sabut kelapa dsb. dengan berbagai komposisi yang bertujuan untuk meningkatka plastisitas, kekuatan menahan beban dan mempercepat pengeringan. dari uji ca=oba pemanfaatan limbah diperoleh bahwa: - limbah invesment dengan penambahan gips, alkasit, sabut kelapa komposisi 10:2:1 menghasilkan produk yang kurang kerat tetapi lebih elastis , lebih kuat menahan beban, pengeringan selama 3 hari. - limah investment dengan penambahan gips, semen putih komposisi 10:2:4 menghasilkan produk yang keras tetapi rapuh, pengeringan selama 3 jam. | Kusreni Hastuti, B.Sc | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Limbah Perhiasan |
6994 | Inventarisasi Hasil Litbang Kode Panggil: BBKB 083 Bad i 2006 |
kegiatan inventarisasi hasil litbang tahun anggaran 2006 menyajikan hasil inventarisasi litbang dari tahun 2000 sampai 2005 yaitu: dari berbagai data hasil litbang tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. kelopok berdasarkan proses 2. kelopok berdasarkan prototype 3. kelopok berdasarkan produk berdasarjan inventarisasi hasil litbang dari BBKB mempunyai data kegiata hasil litbang periode tahun 200-2005, sebagai bahan studi literatur. | Badarudin, B Sc | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Hasil Litbang |
6995 | Identifikasi Desain Etnis Daerah Untuk Batik Kode Panggil: BBKB 75.02 Uma i 2006 |
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) memiliki sejumlah sumber daya, hardware maupun software serta keahlian yang berdaya guna untuk menunjang peningkatan daya saing produk kerajinan dan batik, khususnya daya saing dari segi desain, penampilan, teknologi penanganan dan pengolahan bahan baku serta produk. Hasil Riset dan pengembangan (R&D) produk kerajinan dan batik dari BBKB ini perlu disosialisasikan terus m enerus kepada masyarakat usaha kerajinan dan batik, agar mampu memberikan support pada peningkatan daya saing tersebut. Melalui kegiatan seperti pameran, workshop maupun kerjasama-kerjasama yang biasa dilakukan Balai Besar Kerajina dan Batik dengan pihak-pihak yang terkait dan peduli terhadap usaha kecil menengah ini selalu diinformasikan tugas dan fungsi BBKB serta hasil riset dan pengembangan yang telah dilakukan pihak BBKB, sebagai promosi dan informasi. Dalam rangka peningkatan sarana promosi,informasi dan pemasaran Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) maka dilaksanakan pengidentifikasian motif motif etnis daerah unuk batik , sebagai upaya agar masyarakat selalu dapat memanfaatkan hasil riset dan pengembangan tersebut untuk meningkatkan kemampuan desain terutama bagi masyarakat pada umumnya dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. ke depan diharapkan akn terjadi komunikasi timabl balik dan kerjasama. | Umar Setiadji, S.Teks | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | katalog batik |
6996 | Uji Coba Pelapisan Emas Putih Pada Barang Perhiasan Imitasi Kode Panggil: BBKB 671.1 Sit u 2006 |
emas merupakan logam mulia yang pada dasarnya berwarna kuning, logam tersebut akan berubah warna apabila dicampur dengan logam lain. emas putih adalah hasil percampuran antara emas dengan logam putih tertentu (platina dan turunannya, perak, nikel). berdasarkan campurannya maka emas putih dibagi menjadi 3 yaitu: - emas putih palladium - emas putih nikel - emas putih palladiun dan nikel karena barang perhiasan emas putih mahal, biasanya pemakai / konsumen hanya kalangan menengah keatas. untuk mengantisipasi hal tersebut maka dibuat perhiasan yang menyerupai emas putih yaitu dengan melapisi barang imitasi yang terbuat dari tembaga/kuningan dengan emas putih. emas putih yang digunakan dalam uji coba ini adalah jenis emas putih nikel. tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah perhiasan imitasi dan mengetahui komposisi dan kondisi operasi yang optimal dalam pelapisan emas putih hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi operasi optimal pelapisan emas putih: - suhu 50 drajat C - tegangan 2.5 volt /dm2 - waktu pelapisan 3 menit sedangkan komposisi larutan pelapis dalam setiap 3 liter adalah: - emas : 2 gram - nikel : 0,4 gram - tembaga : 0,3 gram | Siti Utami.Dra,Msi | BBKB | 2006 | pelapisan emas putih |
6997 | Pengembangan Produk Standar Lampu Gerabah Kode Panggil: BBKB 666.32 End p 20 |
berbagai produk kerajinan dari gerabah banyak kita jumpai di pasaran, namun sampai saat ini produk standar lampu sebagai interior belum banyak dijumapai. pada percobaan ini dilakukan pengembangan disain gerabah menjadi standi standar lampu denganmenggunakan teknik putar pilin slab cetaj tuang dan finishing menggunakan cat reduksi serta anyaman dengan menggunakan tanah liat dari kasongan, bayat, rembang, dan malang produk ini durancang untuk melengkapi produk kap lampu yang telah dibuat dari kertas seni dan serat alam non tekstil yang telah terlebih dahulu di buat di BBKB . luaran dari kegiatan ini berupa 20 disain produk standar lampu terdiri dari 5 produk standar lampu finishing cat, 5 produk standar lampu finishing reduksi, 5 produk standar lampu finishing anyam, 5 produk standar lampu finishing laminasi kulit telor. dari hasil pengembangan produk standar lampu ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pengolahan tanah liat yang ada di kasongan, malang, dan bayat telah menggunakan mesin penggiling sendangkan di Rembang belum menggunakan mesin. tanah liat dari kasongan, Bayat dan rembang termasuk tanah liat merah (eartware) dapat dibuat standar lampu dengan teknik pembentukan bodi diputar, dipilin, slab, dan cetak tekan serta dibakar dengan teknik dibakar dengan suhu rendah. tanah liat dari bayat dapat di gunakan untuk finishing dengan cara reduksi. tanah liat dari malang termasuk tanah liat putih dan dapat dibuat standar lampu dengan teknik cetak tuang dan pembakaran tinggi, sehingga dapat diglasir. | Endang Pristiwati,Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Gerabah |
6998 | Penyusunan Data Base Industri Kerajinan dan Batik Indonesia Kode Panggil: BBKB 019.9 Soe p 2006 |
Pada masa mendatang indutri kecil & menengah kerajinan dan batik di harapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pilar pendukung ekonomi. Dalam memberdayakan industri kecil - menengah tersebut serta menyongsong era pasar global tahun 2010 (APEC) perlu diupayakan agar usaha industri kecil dan menengah (IKM) dapat bersaing di pasaran bebas hambatan. salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi dan management serta pengembangan jaringan promosi pemasaran secara globat, sehinggandapat mewujudkan pengusaha kecil dan menengah yang tangguh, berdaya saing dan handal. BBKB sebagai salah satu instansi pemerintah yang secara fungsional bertanggung jawab terhadap pertumbuhan/perkembangan industri kerajinan dan batik di indonesia, mempunyai tantangan dan peluang untuk meningkatkan perannya di dalam memberikan layanan jasa pada industri yang bersangkutan. untuk itu BBKB mamandang perlu guna meningkatkan kinerjanya melalui pembangunan sebuah data base industri kerajinan dan batik seluruh indonesia yang mampu sebagai sarana dan prasarana pendukung bagi pengambilan keputusan management secara cepat dan tepat dan akurat, serta juga dapat diakses dengan mudah oleh kalangan industri maupun masyarakat umum. | Soebardjo, S.Teks | BBKB | 2006 | Data Base Kerajinan dan Batik |
6999 | Pemasyarakatan Teknologi Penyiapan Sea-Grass (Sant) Untuk Produk House-Ware Ekspor Kode Panggil: BBKB 633.58 Aan p 2006 |
kerajinan anyaman serat alam non tekstil (SANT) mempunyai peluang ekspor cukup tinggi, selain didukung oleh sumber daya alam yang cukup melimpah, juga memiliki ciri khas dari segi desain maupun teknik pembuatannya. penyiapan bahan baku merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Tumbuhnya jamur, serangga perusak, dan blue stain adalah dampak dari penyiapan bahan baku yang kurang baik. penyiapan bahyan baku SANT meliputi : penyeleksian, pengeringan, pencegahan jamur, serangga perusak, pemucatan, pewarnaan, dan pengerjaan akhir (finishing). sehubungan dengan hal tersebut, BBKB, Yogyakarta pada tahun 2006 mengadakan kegiatan pemasyarakatan teknologi penyiapan sea-grass (SANT) untuk produk House-Ware ekspor. | Aan Eddy Antana, S.T. | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Serat alam non Tekstil |
7000 | Penerapan Motif Batik Klasik Yogya Dan Motif Jepang Untuk Pakaian Tradisional Jepang Kode Panggil: BBKB 7.021.4 Rin p 2006 |
telah dibuat 30 motif kombinasi klasik Yogya-Jepang, 15 diantaranya diterapkan pada pakaian tradisional Jepang yang berupa Kiyaku, Obi dan Jimbe dengan bahan baku sutera dan katun, melalui proses batik tulis maupun cap, menggunakan pewarna alam dan pewarna sintetis non karsinogenik. pilihan warna berdasarkan selera masyarakat jepang yaitu mendominasi warna-warna pastel yang tidak menyolok, yag bisa dicapai dengan pewarnaan alami dan pewarna sintetis non karsinogenik jenis indigosol. kegiatan ini dirangkum dalam satu narasi yang memuat pembuatan pakaian tradisional jepang mulai dari bahan baku,persiapan pola,pemolaan, pelekatan lilin batik disamping pembuatan cap. Pewarnaan bahan baku sepanjang 14 m baik alam mauun sintetis non karsinogenik dilakukan secara manual, tidak menggunakan alat khusus. selain itu juga disusun katalog motif Yogya, motif Jepang serta kombinasinya. didukung oleh perpuduan motif klasik Yogyakarta dan motif Jepang, serta proses batik yang ramah lingkungan menggunakan pewarna alami dan pewarna sintetis non karsinogenik, pakaian tradisional Jepang yang dihasilkan ini diharpkan sangat diminati oleh masyarakat Jepang. | Rini Purwani Hadjari, Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Batik klasik yogya |