Jumlah Data : 7054
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
7031 | Penyusunan Rancangan SNI Produk Kerajinan Dan Batik Termasuk Alat Olah Raga Kode Panggil: BBKB 389.6 Soe p 2005 |
telah dilakukan: Penyusunan Rancangan SNI Produk kerjinan dan Batik termasuk Alat Olah Raga, Tahun Anggaran 2005 sebanyak 10 (sepuluh) judul yaitu: 1. Kain batik tulis mori prima 2. Kain batik cap mori prima 3. Kain batik cap kombinasi tulis mori prima 4. Kain batik tulis mori primissima 5. Kain batik cap mori primissima 6. Kain batik cap kombinasi tulis mori primissima 7. kain batik tulis mori voalissima 8. Kain batik cap mori Voalissima 9. Kain batik cap kombinasi tulis mori voalissima 10. Bola Voli | Soewardjono, B.Sc | BBKB | 2005 | SNI Produk Kerajinan |
7032 | Pengembangan Desain Patchwork Untuk Produk Household Dan Asessories Busana Menggunakan Perca Batik Kode Panggil: BBKB/746.3/Sri/p/200 |
Pengembangan Desain patchwork untuk Produk Household dan asessories busana menggunakan perca batik lebih difokuskan pada pengembangan kerajinan kriya tekstil wave untuk household dan asessories busana. Dalam pelaksanaannya pembuatan produk household dan asessories busana menggunakan bahan kain katun, katun campuran polyester dan polyester. Pembuatan kain berbulu secara manual ini dapat dibuat sebagai bahan baku pembuatan produk anatara lain sarung bantal kursi, karpet, dinner set, topi, rompi, ikat pinggang, tas dan lain-lainnya. Untuk kegiatan Rutin th 2005 ini hanya dibuat produk sarung bantal kursi dan tas. Kain perca batik yang dipergunakan adalah kain katun deaagn nomor benang lusi 15,5-31,2, nomor benang pakan 14,88-31,66 dan tetal benang lusi 28,2-43,2 tetal/cm2 dan tetal benang pakan 20,4-28,2 tetal/cm2. Kain lapisan bawah (polosan) yang dipergunakan adalah: 1. Kain polyester dengan nomor benang lusi 13,29-18,22 Tex, nomor benang pakan 17,58-18,89 Tex, dengan tetal benang lusi 45,66-24 tetal/cm2, tetal benang pakan 216,8-32,6 tetal/cm2. 2. Kain campuran katun polyester dengan nomor benang lusi 14,26-14,64 Tex, nomor benang pakan 13,33-14,43 Tex, dengan tetal benang lusi 29-48,3tetal/cm2, tetal benang pakan 24,3-30,6 tetal/cm2 3, Jarak stich mesin jahit dari 11,4-24 stich/inchi. Kain kerajinan kriya tekstil diuji ketahann pilling bulu dan ketahanan bulu dalam pencucian: Hasil pengujian ketahanan bulu dalam pencucian adalah nilai 4-4,5 Gray skale dan 4 staining skale. 2. Hasil pengujian pilling adalah standar pilling 2,2,2 dalam kondisi RH 65% 23 derajat Celcius. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa kerajinan kriya tekstil wave kekuatan bulunya baik, sehingga layak untuk bahan baku produk household dan asessories busana. | Sri Endah Pujiati,Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Perca Batik |
7033 | Pameran Texcraft Kode Panggil: BBKB/061.4/Suk/p/200 |
Dengan diselenggarakannya Pameran Festival Kesenian Jogja dan Pameran Pembangunan oleh Dekranasda Propinsi DIY maka Balai besar kerajinan disamping berpatisipasi juga sebagai lembaga litbang bisa memasyarakatkan hasil litbang kepada masyarakat luas pada umumnya khususnya masyarakat di Jogja sehingga apa yang menjadi tugas dan fungsinya serta peningkatan mutu dari produk dari hasil litbang bisa dikembangkan oleh masyarakat luas khususnya kalangan pengusaha maupun pengrajin yang ada di Jogja khususnya.` | Sukamto,Heribertus,B.Sc | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Pameran |
7034 | Uji Coba Pembuatan Bunga Kering Dengan Bahan Sant Kode Panggil: BBKB/677/Suk/u/2005 |
Sumber daya alam Serat Alam non Tekstil. (SANT) yang meliputi kulit jagung (kelobot), kulit kelapa (sabut), lontar dll. suatu bahan baku untuk kerajinan. Bagi perajiin yang lingkungan tempat tinggalnya tumbuh secara alami maupun dibudidayakan sangatlah dibutuhkan, sudah sejak dulu kerajinan sudah ada karena ini merupakan seni budaya suatu daerah masing-masing yang mana lain daerah lain kebudayaan. dari perbedaan budaya dapat menunjukan ciri khas masing-masing yang akhirnya semua dapat berkembang dengan menunjukan khas masing-masing, dengan demikian timbulah desain yang sangat dibutuhkan para konsumen. dari berbagai jenis bahan baku, maka dapatlah diterapkan pada berbagai macam produk diantaranya beberapa bentuk bunga dengan bahan baku pembantu lainya yang cocok. | Sukahono | BBKB | 2005 | Serat alam |
7035 | Incubator Industri Kecil Garmen Dalam Pengembangan Batik Dan Tenun Hasil Uji Coba Desain Baru Kode Panggil: BBKB 687.1 End i 2005 |
Program kegiatan Incubator industri kecil garmen dalam pengembangan batik dan tenun hasil uji coba disain baru ini dimaksudkan untuk melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang industri kecil garmen, melalui pembinaan dan pembentukan kelompok usaha kecil yang mandiri | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Garmen | |
7036 | Pengembangan Disain Kap Lampu Dari Kulit Kerang Utuk Cinderamata Hotel Kode Panggil: BBKB/679.9/Nur/l/200 |
Nuril Anwar | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Kerajinan kulit kerang | |
7037 | Pengolahan Limbah Cair Industri Tembaga Kode Panggil: BBKB/628.3/Ist/p/200 |
Pengolahan limbah cair industri tembaga ini menggunakan proses elektrokimia yang prinsipnya adalah mengalirkan arus listrik ke dalam air limbah, dimana arus tersebut menyebabkan ketidakstabilan pertikel tersuspensi dalam air limbah, termasuk logam, hidrokarbon dan organik. Ketika pertikel2 tersebut tidak stabil, akan terjadi gaya tarik2 antara ion yang muatannya berlawanan membentuk pertikel yang lebih besar sehingga mudah mengendap. Sampel air limbah diambil pada tahap sesudah pencucian dan sesudah pewarnaan dari industri kerajinan tembaga. Masing2 sampel limbah dimasukkan dalam bak kaca ukuran 17 cm x 17 cm x 12 cm. Proses elektrokimia dijalankan dengan elektroda Al, arus 10 V dan 20 V dimana untuk tiap2 arus selama 2 jam, & tiap1/2 jam diambil sampel limbah sebanyak 25 ml untuk dianalisa kandungan Cu-nya. Setelah dilakukan proses elektrokimia pada sampel air limbah sesudah pencucian, terjadi penurunan kandungan Cu paling banyak sebesar 35%, yaitu setelah proses selama 2 jam voltase 20 V. Sedangkan pada sampel air limbah sesudah pewarnaan, terjadi penurunan kandungan Cu paling banyak sebesar 85%, yaitu setelah proses selama 2 jam voltase 10 V. Pengolahan air limbah secara elektrokimia ini akan lebih optimal dengan mempertimbangkan pengaruh voltase, waktu pengolahan dan luas permukaan katoda. | Istihanah Nurul Eskani, ST | BBKB | 2005 | Limbah tembaga |
7038 | Penandaan SNI Produk Industri Bahan Baku Mori Batik Kode Panggil: BBKB/389.6/Suj/p/200 |
Sujanarto.SE | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | SNI Mori Batik | |
7039 | Pengembangan Desain Perhiasan Dengan Menggunakan Mesin CNC Kode Panggil: BBKB 671.12 Nur p 20 |
Dalam pembuatan barang perhiasan secara semi masal dengan metode casting memerlukan master yang digunakan sebagai acuan produk untuk diperbanyak. Master dapat berasal dari lilin ataupun bahan lain yang sesuai. Untuk membua tmaster tersebut biasanya dengan cara manual sehingga memerlukan pengalaman dan ketrampilan khusus. Hasilnya sering kurang sesuai dengan desain yang ada. Mesin Computer Numerical Control (CNC) dapat mengaplikasikan gambar menjadi produk dengan melalui perangkat komputer sehingga hasilnya sesuai yang dikehendaki. Dalam kegiatan ini mesin CNC yang digunakan jenis JWX 10. Mesin ini dapat mengaplikasilkan gambar desain menjadi produk dengan melalui komputerisasi. Perangkat komputer yang digunakan mempunyai spesifikasi khusus yang dapat memprogram desain untuk diaplikasikan ke mesin CNC. Bahan produk dapat berupa : lilin, akrilik, resin, plaster, stereofooam, plastisin, kayu, kuningan, dsb. Dalam kegiatan ini bahan yang digunakan sebagai produk adalah dari lilin dan akrilik. Hasil dari mesin CNC ini berupa prototipe produk lilin dan akrilik. Produk tersebut kemudian dijadikan produk logam yang selanjutnya dijadikan master untuk diperbanyak dengan menggunakan sistem casting. | Nur Halim | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | perhiasan |
7040 | Pengembangan Teknologi Alat Tepat Guna Untuk Kerajinan Kode Panggil: BBKB 621.9 Sul p 200 |
Tempurung kelapa dan eceng gondok merupakan limbah yang membuat lingkungan menjadi kotor. Untuk membuat gerabah dengan kualitas baik, diperlukan lempung yang halus. Permasalahan pemanfaatan tempurung kelapa , eceng gondok dan untuk mendapatkan lempung halus telah mendorong untuk dibuatkannya alat-alat tepat guna untuk keperluan tersebut. Telah dilakukan kegiatan Pengembangan Teknologi Alat Tepat Guna untuk Kerajinan dengan fokus membuat alat-alat tepat guna untuk kerajinan tempurung kelapa, eceng gondok, dan alat saringan lempung. Hasil yang diperoleh adalah alat pemotong, alat pengeplong tempurung, alat pelobang tempurung, ayakan getar dan rol press eceng gondok. | Sulaeman | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Alat Kerajinan |