Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7072

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
7031 Pengembangan Disain Kain Tenun Nusantara Untuk Produk Interior Ekspor
Kode Panggil: BBKB 677.024 Sub p 2006
produk Kain Tenun Nusantara mempunyai corak bermacam-macam seuai dengan budaya dan adat sipembuat kain dan biasanya kain kain ini digunakan untuk acara-acara adat mengingat produk ini mempunyai prospek yang cukup baik untuk menembus pasaran karena mempunyai nilai-nilai seni yang tinggi, maka Balai Besar Kerajinan dan Batik yogyakarta mencoba melakukan kegiatan penelitian dengan judul Pengembangan Deisain Tenun Nusantara untuk produk interior ekspor. kegiatan ini didukung dengan anggaran pembangunan. Didalam kegiatan ini dilakukan pembuatan kain trtenun dan produk-produk intrior, hasilnya seperti pada terlampir. Dari hasil pembuatan produk kemudian dievaluasi dan pembahasan ternyata produk kain tenun nusantara ini dapat dibuat produk-produk inerior dan menambah keanekaragaman didalam penggunaanya. untuk mendapatkan produk interior yang baik diperlukan perencanaan desain, bahan dan teknik pembuatannya Subarno, Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Kain Tenun
7032 Litbang Pemanfaatan Kayu Karet Untuk Furniture
Kode Panggil: BBKB 674.02 Mah l 2006
tanaman karet merupakan tanaman asli di daerah amazone, amerka selatan yang terpencar diseluruh hutan alam. secara umum tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis. di indonesia kayu karet banyak ditemukan pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat di sumatra, jawa dan kalimantan untuk diambil getahnya (martawijaya, 1972). menurut data dari dinas perkebunan sumsel tahun 1999, sejumlah perkebunan karet dipropinsi ini seluruhnya 867.562 ha, luas ini grafiknya cenderung terus meningkat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (anonim, 2001). adanya pohon kayu karet yang sudah tidak produktif merupakan potensi untuk dimanfaatkan sebagai furniture, hanya saja kayu karet mempunyai kelemahan yaitu mudah diserang hama jamur dan serangga bubuk. pada kegiatan ini kayu yang berupa log dari perkebunan dilakukan pengawetan awal, yaitu menutupi bagian yang terpotong dibagian kedua ujungnya dengan parafin atau direndam dalam larutan anti jamur, mengingat kayu karet yang basah dan masih mengandung getah merupakan tempat yang baik tumbuhnya jamur. dari hasil kegiatan pengawetan berupa papan kayu karet, perendaman dengan cara perendaman kode A2. merupakan hasil yang baik, sedangkan pengawetan dengan cara perebusan dengan kionsentrasi 1 kg per 50 liter air, dalam waktu 24 jam menunjukan hasil yang baik dengan tidak terjadinya kerusakan pada kayu. pengawetan dengan kombinasi proses perendaman dan proses perebusan, dengan konsentrasi 1 kg per 50 liter air, dan perendaman selama 24 jam dingin tidak terjadi kerusakan kayu akibat jamur dan serangan bubuk kayu. Mahdi Ja'far Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Kayu Karet
7033 Pengembangan Disain Kombinasi Batik Dan Tritik Jumputan Untuk Pasar Okinawa
Kode Panggil: BBKB 75.02 Bam p 2006
pengembangan desain kombinasi batik tritik dan jumputan untuk pasar okinawa dilaksanakan dalam upaya mengantisipasi kejenuhan pasar tentang motif. motif kombinasi antara batik, tritik, dan jumputan diolah dan dikembangkan dengan proses batik dengan memperhatikan perkembangan zaman, peningkatan produktifitas dan efisiensi produksi sehingga akan memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang untuk ekspor. untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan kegiatan rancang bangung produk desain guna mendapatkan ketepatan formulasi desain produk dan proses produksi kombinasi batik, tritik dan jumputan dengan alternatif pendekatan. 1. penggabungan unsur desain motif batik, motif tritik dan jumputan. 2. penyederhanaan proses yaitu dengan perintang lilin. 3. penciptaan desain kombinasi batik,tritik dan jumputan. pembuatan prototype produk diwujudkan dengan menuangkan desain kombinasi batik,tritik dan jumputan pada kain katun maupun sutera. Hasil rancangan desain produk disosialisasikan kepada peserta workshop kemudian diadakan evaluasi secara teknis dan ekonomis. dari evaluasi yang dilakukan oleh peserta dapat disimpulkan bahwa perancangan desain kombinasi batik, tritik dan jumputan layak untuk dikembangkan. Bambang Moyoretno, Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Batik Tritik Jumputan
7034 Promosi Hasil Litbang Melalui Website
Kode Panggil: BBKB/658.82/Sit/p/20
Siti Rohmatul Umah, SE BBKB 2006 Promosi hasil litbang
7035 Penyusunan Rencana Teknis
Kode Panggil: BBKB 061.62 Ivo p 2006
dalam melaksanakan program dan kegiatan di atas perlu ada koordinasi, sinkronisasi antara pusat daerah untuk mencapai tujuan yang lebih optimal berdasarakan misi industri nasional dengan adanya RJPM dan tim penyusunan rencana teknis, maka usulan kegiatan tahun 2007 lebih terkoordinir dan sinkron. masing-masing bidang menyampaikan usulan kegiatan berdasarkan tugas bidangnya dan sesuai dengan RJPM dalam format yang seragam, sehingga memudahkan tim penysunan rencana teknis melakukan kompilasi menjadi RKA-KL. kesulitan timbul ketika terjadi perubahan jumblah anggaran dimana antara pemberitahuan perubahan anggaran dengan waktu pengiriman hasil perubahan sangat dekat. selain itu anggota tim penyusunan rencana teknis yang berubah setiap tahun dan jabatan rangkap yang harus dilaksanakan membuat tim tidak bisa bekerja secara maksimal. untuk itu ke depan perlu adanya perencanaan yang lebih baik agar hasil yang dicapai balai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Ivone De Carlo, Ir.M.Si Balai Besar Kerajinan dan Batik 2006 Rencana Teknis
7036 Litbang Desain Produk Assesoris Dari Batu Aji Untuk Busana Kimono Jepang
Kode Panggil: BBKB 671.12 Dwi l 2006
desain produk assesoris dari batu-aji untuk busana kimono merupakan kegiatan pengolahan batu aji menjadi bahan dasar siap, yang kemudian digabungkan dengan bahan lain berupa pembuatan frame atau rangka, kemudian kedua unsur tersebut digabung atau dirakit menjadi suatu produk. untuk membatasi pengertian dari istilah pengolahan, hendaknya dipahami bahwa yang dimaksud pengolahan disini adalah suatu kegiatan memberikan bentuk tertentu dari batu aji sebagai bahan dasar, dengan jalan memotong sampai dengan memoles sehingga menjadi suatu produk yang menarik dan bernilai tinggi dibandingkan dengan material asalnya. kegiatannya meliputi pengolahan batu aji menjadi bahan dasar siap yang kemudian dirangkai dengan rangka/frame yang terbuat dari logam perak menjadi suatu produk assesoris untuk busana kimono. Batu aji yang digunakan sebagai bahan dasar adalah batu aji jenis obsidian dan quartz (agate), dimana kedua jenis batu tersebut banyak tersedia, mempunyai motif dan warna yang menarik, tidak terlalu keras sehingga pengerjaannya mudah. batu aji jenis obsidian mempunyai angka kekerasan (hardness) antara 4,5 - 6,5 sedang batu aji jenis quartz antara 6,5 - 7. frame atau rangka sebagai pengikat batu aji terbuat dari logam perak 950, logam tembaga atau kuningan (imitasi), yang dilapisi lapisan perak atau emas. dari hasil uji-coba kedua jenis batuan tersebut, jenis obsidian direkomendasikan menggunakan teknik faceting (karena tidak terlalu keras/lunak) sehingga membentuk sudut-sudut yang dapat mengumpulkan dan sekaligus memancarkan sinar, sedang untuk jenis quartz pembentukan dengan cara gerinda dan polishing merupakan cara disarankan, baik dalam bentuk plat/datar atau cabochon, yang terpenting motif atau gambar yang ditonjolkan. Dwi Suheryanto, Ir Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Assesoris
7037 Pengembangan Dan Sertifikasi Laboratorium Kalibrasi
Kode Panggil: BBKB 542 Sur p 2006
secara umum kalibrasi mempunyai pengertian sebagai rangkaian kegiatan membandingkan hasil pengukuran suatu alat dengan alat standar untuk menentukan besarnya kesalahan pengukuran alat serta ketidakpastiannya. standar yang digunakan juga harus terkalibrasi dibuktikan dengan sertifikat kalibrasi. laboratorium uji dan juga industri banyak menggunakan alat ukur dalam rangka pengujian atau proses sebagai salah satu unsur penerapan sistem mutu. pengukuran yang dihasilkan oleh beberapa alat sejenis cenderung memberikan hasil yang berbeda padahal dalam menghasilkan pengukuran diharapkan setiap alat ukur memberikan hasil ukur yang sama. oleh karena itu perlu mempunyai keterlurusan kepada standar nasional atau internasional. cara untuk memberikan jaminan bahwa alat mempunyai keterlurusan adalah dengan melakukan kalibrasi. dalam hal ini dibutuhkan laboratorium pengkalibrasi yang sudah diakui keabsahannya. BBKB berupaya untuk dapat mendirikan laboratorium kalibrasi yang terakreditasi. saat ini laboratorium kalibrasi yang adai di BBKB mempunyai ruang lingkup: - kalibrasi massa (timbangan dan anak timbangan) - kalibrasi volume (labu ukur, pipet ukur, pipet volume, buret, gelas ukur dan piknometer) sebagai acuan dalam penerapan sistem managemen, laboratorium kalibrasi mengacu pada standar internasional ISO/IEC 17025 - 2005 tentang persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi meliputi: - tersusunnya dokumen sistem managemen mutu (empat level) dan data-data pendukungnya. - alat kalibrator yang terkalibrasi -laboratorium kalibrasi yang telat diaudit awal (pre assesmen) oleh KAN. Surti Indriastuti, ST Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 kalibrasi
7038 Apresiasi Hasil Litbang Unggulan
Kode Panggil: BBKB 633.58 Her a 2006
bambu yang diperoloeh dari tanaman bambu potensinya di indonesia masih cukup melimpah dan mempunyai beberapa keistimewaan, disamping supplynya masih banyak tersedia, penggunaan bambu sebagai bahan struktur cukup beralasan , karena harganya yang relatif murah dan mudah didapat, juga struktur bambu cukup ringan dan lentur, sehingga konstruksi dari struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gaya/beban dari luar. di dalam pelaksanaan, penelitian teknologi iratan bambu lapis menggunakan bambu ori , prosesnya terdiri dari persiapan bahan meliputi: pemotongan, pengawetan, dan pengusapan/pengeringan, pembelahan dan pengiratan, perekatan iratan bambu baik sejajar serat maupun melintang, pengepresan dan penghalusan permukaan. dari hasil evaluasi pengujian fisik pada papan iratan bambu lapis menunjukan bahwa uji kekuatan tekanan/lentur cukup tinggi yaitu rata-rata 114,7 Kg/cm2 dan kekuatan geser rata-rata adalah 29,95 mm2 serta kadar air rata-rata 8%. Heri Pramono, SIP Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Litbang Unggulan
7039 Penanganan Dan Uji Coba Limbah Pada Proses Pembuatan Barang Perhiasan Metode Wax Lost Casting
Kode Panggil: BBKB 628.54 Kus p 2006 c.1
pada proses pembuatan perhiasan metode wax lost casting menghasilkan limbah yang harus segera ditangani yaitu pada proses penghancuran investment karena pada proses ini menghasilkan limbah cair yang menimbulkan bau menyengat yang mengganggung lingkungan dan limbah padat yang belum dilakukan penanganan. saat ini instalasi pembuangan limbah yang sudah ada belum memadai, karena terbuat dari kayu yang mudah membusuk dan kapasitas daya tampungnya kecil (50 liter). untuk mengatasi hal tersebut makan dalam tahun anggaran 2006 balai besar kerajinan dan batik mempunyai program penanganan limbah investment dengan membuat instalasi pembuangan limbah yang terbuat dari stanless steel yang tidak mudah berkarat dan mempunyai daya tampung yang lebih besar (480 liter). selain iitu juga dilakukan uji coba pemanfaatan limbah menjadi barang kerajinan misal hiasan dindingm relief, kaligrafi dan tempat lilin dengan penambanhan bahan lain untuk seperti resin, gips,alkasil sabut kelapa dsb. dengan berbagai komposisi yang bertujuan untuk meningkatka plastisitas, kekuatan menahan beban dan mempercepat pengeringan. dari uji ca=oba pemanfaatan limbah diperoleh bahwa: - limbah invesment dengan penambahan gips, alkasit, sabut kelapa komposisi 10:2:1 menghasilkan produk yang kurang kerat tetapi lebih elastis , lebih kuat menahan beban, pengeringan selama 3 hari. - limah investment dengan penambahan gips, semen putih komposisi 10:2:4 menghasilkan produk yang keras tetapi rapuh, pengeringan selama 3 jam. Kusreni Hastuti, B.Sc Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Limbah Perhiasan
7040 Inventarisasi Hasil Litbang
Kode Panggil: BBKB 083 Bad i 2006
kegiatan inventarisasi hasil litbang tahun anggaran 2006 menyajikan hasil inventarisasi litbang dari tahun 2000 sampai 2005 yaitu: dari berbagai data hasil litbang tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. kelopok berdasarkan proses 2. kelopok berdasarkan prototype 3. kelopok berdasarkan produk berdasarjan inventarisasi hasil litbang dari BBKB mempunyai data kegiata hasil litbang periode tahun 200-2005, sebagai bahan studi literatur. Badarudin, B Sc Balai Besar Kerajinan Dan Batik 2006 Hasil Litbang