Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
741 | SNI Valuasi :Majalah Standardisasi Nasional Kode Panggil: 05 Bad s 4 2017 |
Batik telah mendapat pengakuan internasional sebagai identitas bangsa Indonesia. Dewasa ini batik fudah diproduksi di banyak negara. Seiring perkembangan industri dan teknologi batik, ada produk di pasaran yang mirip dengan batik, tetapi tidak melalui proses yang terdapat pada proses batik. Sebagai upaya menyamakan persepsi mengenai batik yang sebenarnya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menerbitkan SNI 0293:2014. Untuk membedakan batik dengan produk batik itu sendiri, pada tahun 2016, BSN (Badan Standardisasi NAsional) menerbitkan 3 (tiga) SNI mengenai ciri, syarat mutu dan metode uji batik, yang mencakup : batik tulis (SNI8302:2016), batik cap (SNI 8303:2016) dan batik kombinasi (SNI:8304:2016). KArena menggunakan malam sebagai bahan baku utama, produk batik tulis, cap maupun kombinasi memiliki persamaan ciri bau, yaitu: berbau malam. | Badan Standardisasi Nasional | 2017 | Batik | |
742 | Batik Indonesia Mahakarya Penuh Pesona Kode Panggil: 75.02 Mas b |
Sejarah tradisi kebudayaan Batik Indonesia diawali zaman pra sejarah peradaban medang hingga tembus ke zaman modern sekarang, Batik Indonesia telah berkembang dalam ragam hias khas yang indah, berwarna alam, sarat dengan nilai-nilai filosofis. Tak heran jika pesona mahakarya Batik Indonesia ini diakui oleh organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB UNESCO (2 Oktober 2009) sebagai “...Mahakarya pusaka kemanusiaan lisan dan tak benda.” Momen tanggal tersebut kemudian oleh pemerintah ditetapkan sebagai hari batik Nasional. Namun di sisi lain ‘batik mataram asli cap sen’ yang sebenarnya hanya ‘batik-batikan’, ‘printing mandala’ dan’sutera kecewa’ yang tampaknya serupa dengan batik mataram yang adlihung beragam hias serta penuh lambang dan makna. Paguyuban Pencinta Batik Indonesia Sekarjagad,dalam konteks ini, berjuan keras unrtuk mengembalikan pamor kejayaan tradisi kebudayaan yang adiluhung tersebut, melalui penerbitan buku Batik Indonesia Mahakarya Penuh Pesona ini. Kehadiran “buku besar” tentang Batik Indonesia ini adalah upaya pelestarian yang ekslusif. | Wisjnuwati Mashadi | Kaki Langit Kencana | 2015 | batik |
743 | Ensiklopedia The Heritage Of Batik Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa Kode Panggil: 75.02 Sup e |
Batik sebagai seni adiluhung telah melintasi waktu yang sangat panjang. Ia juga senantiasa berdielektika dengan perkembangan budaya masyarakat sejak zaman prasejarah hingga era globalisasi dewasa ini. Oleh karena itu, batik terlahir sebagai salah satu identitas pemersatu yang membanggakan. Batik yang kita kenal saat ini sebenarnya merupakan karya budaya yang bersifat indrawi, filosofis, dan sekaligus spiritual. Batik Indonesia yang kaya akan teknik, simbol, filosofi, dan budaya itu pada tanggal 2 Oktober 2009 oleh UNESCO diakui dan ditetapkan sebagai warisan pusaka dunia. Pengakuan itu hendaklah menjadi tonggak penting untuk mengembangkan eksistensi batik di kancah internasional. Buku ini menyuguhkan bukti-bukti dan pemahaman yang menyeluruh bahwa batik memamng mempunyai akar sejarah dan budaya yang kuat di Indonesia, mengungkap sejarah dan perkembangan “batik” sejumlah negara, serta dinamika seni dan ketrampilan membatik berbagia daerah di Indonesia, disertai aneka ragam batik dan makna filosofi yang terkandung di dalamnya. Buku ini juga menjelaskan pembuatan aneka jenis batik, serta membahas berbagai tantangan dan upaya pemberdayaan industri kreatif yang sangat penting ini. | Primus Supriono | Andi | 2016 | batik, ensiklopedia |
744 | Batik Kudus The Heritage Kode Panggil: 75.02 Gin b |
Buku ini, sembari menguraikan motif batik yang khas dan elegan dari Kudus,juga menjadi bagian dari upaya untuk menyebarluaskan dan melestarikan karya seni budaya dan warisan nasional agar secara berkelanjutan menghasilkan dukungan bagi ekonomi kreatif di Indonesia. | Miranti Serad Ginanjar | Hastabrata Nawala kencana | 2015 | batik kudus |
745 | Batik Garutan Koleksi Hartono Sumarsono Kode Panggil: 75.02 Sum b |
Garutan adalah istilah untuk menyebut kain batik yang dihasilkan di daerah Garut di Jawa Barat, maupun yang dibuat di daeah lain dengan ciri-ciri yang khas garutan. Cirinya yang paling khas adalah warna latar yang gumading, yaiytu kuning gadin, walaupun ada sebagian kecil garutan yang latarnya berwarna lain. Sering kali latar garutan dibiarkan polos. Kalaupun ada latar yang diberi hiasan, maka motifnya tidak jlimet. Banyak garutan yang memiliki perpaduan warna-warna lembut, sehingga memberi kesan manis. Boleh dikatakan keindahan garutan justru terletak pada keserhanannya. Ragam hias garutan tidak menyandang makna yang sakral dan boleh dikenakan oleh kaum menak (ningrat) maupun rakyat biasa. Banyak yang memiliki nama-nama yang menarik dan kadang-kadang kocak. Umpamanya saja lereng camat(karena pertama kali dipesan oleh istri seorang camat), lereng peuteuy (petai), motif pegat maru (putus hubungan dengan madu), dan merak ngibing (merak menari) | Hartono Sumarsono | Kepustakaan Populer Gramedia | 2016 | batik garut |
746 | Batik Yogyakarta Dan Perjalanannya Dari Masa ke Masa Kode Panggil: 75.02 Dar b |
Catatan (sejarah) perjalanan “Batik Yogyakarta”, sejatinya tak dapat dipisahkan dengan peristiwa bersejarah dari perundingan pembagian wilayah Mataram yang terjadi pada 1775. Peristiwa perundingan kerajaan yang dikenal sebagai “Perjanjian Giyanti” tersebut menghasilkan kesepakatan pembagian wilayah Mataram menjadi dua, yakni:Ngayogyakarta Hadiningrat (di bawah kepemimpinan Kanjeng Pangeran Mangkubumi) dan Surakarta (di bawah kepemimpinan Sri Susuhunan Pakubuwono III). Bersamaan dengan kesepakatan pembagian atau pemisahan Kerajaan Mataram menjadi dua ini, membawa konsekuensi pada pembagian pusaka dan barang-barang (benda) inventaris keraton juga terbagi dua. Busana Mataram dibawa ke Ngayogyakarta Hadiningrat atas kehendak Kanjeng Pangeran Mangkubumi untuk dilestarika. Berkat inisiatif dari Sri Susuhunan Pakubuwono II untuk merancang tata busana baru sebagai pakain kebesaran adat Keraton Surakarta Hadiningrat yang berbeda dengan busana keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagaiman terpelihara hingga kini. Buku yang mengisahkan catatan perjalanan sejarah batik dan koleksi klasik keraton,serta perkembangan dan filosofi “Batik Yogyakarta” yang ditulis oleh salah seorang “Putri Keraton Ngayogyakarta” ini membawa wawasan yang lebih orisinal tentang khasanah kekayaan intelektual bangsa yang telah menjadi bagian dari kebudayaan nasional. Tradisi dan kebudayaan “Batik Yogyakarta” ini telah menyumbang satu dari sekian banyak kekayaan budaya Nusantara. | GBRAY Murywati S. Darmokusumo | Kaki Langit Kencana | 2015 | Batik Yogyakarta |
747 | Ensiklopedi Olah Raga Kode Panggil: 796(03) Mid e |
Rud Midgley, Cs | Dahara Prize | 1996 | olah raga | |
748 | Penelitian Pemanfaatan Tumbuh-Tumbuhan Sebagai Zat Warna Alam Kode Panggil: BBKB 667.2 Kun p 2001 c.1 |
Ir. Kun Lestari WF | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2001 | Zat warna alam | |
749 | Kumpulan Motif Batik Yogya : Nitik Kode Panggil: 75.02 Din k c.2 |
Inspirasi motif ini berasal dari kain tenun dan sutera khas Gujarat yang dibawa oleh pedagang Gujarat. Motif berbentuk geometris yang sangat indah itu memberi inspirasi pembatik di pantai Utara pulau Jawa untuk membuat motif yang menyerupai tenun yang terdiri dari bujur sangkar dan empat persegi panjang, persegi panjang dengan warna bermacam-macam sesuai selera konsumennya seperti merah hijau, bitudan kuning meskipun masih juga menggunakan soga dan wedelan. Motif nitik merupakan pengaruh luar yang berkembang di pantai Utara pulau Jawa yang dibawa oleh pedagang Gujarat berupa kain tenun dan sutera khas Gujarat. Motif yang berbenyuk geometris dan sangat indah iyu memberi inspirasi pembatik kita untuk membuat motif yang menyerupai tenun terdiri dari bujursangkar dan empat persegi panjang dengan warna bermacam-macam esuai selera konsumennya seperti merah hijau, bitudan kuning meskipun masih juga menggunakan soga dan wedelan. Buku ini berisi 50 motif di mana masing-masing motif dilengkapi dengan filosofi, cerita tentang penciptaannya, sebauknya dipakai siapa dan dalam acara apa. | Pena Persada Desktop Publishing | 2007 | motif batik nitik | |
750 | Kumpulan Motif Batik Yogya : Ceplok Kode Panggil: 75.02 Din k c.2 |
Motif Ceplok adalah motif batik yang ragam hiasnya mengandung unsur garis dan bangun seperti garis miring (pada pola parang dan lereng), bujur sangkar, persegi panjang, trapezium, belah ketupat, jajaran genjang, lingkaran dan bintang yang disusun secara berulang-ulang membentuk satu kesatuan pola. Buku ini berisi 50 motif ceplok yang dilengkapi dengan latar belakang penciptaan, makna, siapa yang biasa memakai. | Pena Persada Desktop Publishing | 2007 | Motif batik ceplok |