WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
781 Manajemen Perpustakaan
Kode Panggil: 023 Las m
Mulanya perpustakaan mengacu pada sekumpulan rak yang berisi buku dan karya tulis. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, sumber informasi yang semula hanya berbentuk tulisan, kini dapat didokumentasikan dalam bentuk lain seperti piringan hitam, film mikro, pita rekaman dan sebagainya. Cara mengaksesnya pun kini dapat dilakukan di mana dan kapanpun.Buku ini layak menjadi acuan utama bagi pustakawan yang ingin berinovasi. Pembahasannya menyeluruh, mulai dari manajemen, pembangunan sarana dan prasarana, hingga kemungkinan perpustakaan menjadi lembaga yang mampu menghidupi dirinya sendiri. Lasa SH Gama Media 0000 perpustakaan
782 Pengerjaan Logam Dengan Mesin
Kode Panggil: 669 Sch p
Buku ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian buku pengetahuan kejuruan untuk pengerjaan logam. Secara terperinci, buku ini membahas tentang cara pengerjaan logam dengan menggunakan mesin. Uraian buku ini tentang cara kerja, konstruksi, sifat, serta perilaku yang biasa ditemukan ketika menggarap pengerjaan logam menggunakan mesin yang seringkali rumit sehingga ditemukannnya penurunan persaman-persamaan matematika yang mudah dimengerti secara langsung dari rangkaian proses pengerjaan untuk memudahkan pengerjaan. Buku ini juga membahas tentang kaitannnya antara sifat bahan, daya perkakas, mesin, serta hasil pekerjaan yang dituntut. Secara keseluruhan, buku ini memiliki sasaran yaitu membimbing serta mengantarkan para pekerja-pekerja muda terutama siswa yang sedang berada dalam pendidikan, tidak hanya sampai penamatan sekolah dan pelajaran, melainkan juga sampai menjadi tenaga ahli, selaras dengan tuntutan perkembangan teknik yang senantiasa semakin meningkat sesuai dengan perkembangan zaman di masa yang akan datang. Ing.Alois Schonmetz. Angkasa 2013 logam
783 Batik Filosofi,Motif & Kegunaan
Kode Panggil: 75.02 Kus b c.2
Batik, sebuah karya bangsa yang menyimpan nilai luhur budaya masyarakat Indonesia. Sejak berabad-abad yang lalu batik sudah digunakan kaum wanita dan pria yang tetap lekat dalam kehidupan orang Jawa, Madura, dan Sumatera. Kini, batik Indonesia telah diakui oleh bangsa-bangsa lain, bahkan tersebar di berbagai negara. Namun sayang, minat terhadap batik sering belum diimbangi pemahaman terhadap batik itu sendiri. Informasi dan referansi tetang batik Nusantara masih merupakan misteri bagi sebagian masyarakat. Seringkali pemakai batik klasik memilih batik hanya karena keindahannya saja atau memakainya tidak sebagaimana fungsinya, tidak mengetahui ikhwal motif batik yang dipakainya. Filosofi, Motif, dan Kegunaan batik. Tiga hal yang saling kait satu sama lain. Motif batik diciptakan dengan berbagai maksud dan harapan yang baik. Meski demikian, masing-masing motif memiliki kegunaan sendiri serta waktu yang tepat ia harus dipakai. Pada masa perkembangannya, busana batik bahkan menunjukkan status dan tanda pangkat, penunjuk identitas dalam struktur kebangsawanan. Keraton berperan penting mengangkat batik sebagai salah satu harta seni bernilai tinggi dalam hal busana di lingkungannya. Buku ini merupakan kompilasi berbagi informasi yang dikutip dari berbagai sumber. Tidak melulu dari ahli batk, tetapi juga pendapat para pinisepuh, perias pengantin Jawa, pedagang batik, pembatik turun-temurun, pengusaha batik modern, hingga kurator museum batik, pejabat pemerintah yang memiliki kompeten, budayawan, ahli sejarah, pengamat batik, serta lmuwan terangkum di dalamnya. Kenali, gunakan, dan lestarikan karya bangsa dan budaya nan memesona: Batik Indonesia Adi Kusrianto Andi 2013 batik
784 Kain Ulos Danau Toba
Kode Panggil: 677.024 Emi k c.1
Buku ini memaparkan bagaimana dan berapa lama pembuatan selembar kain ulos, yang disertai foto-foto menarik. Terdapat pula informasi mengenai permasalahn dalam memasarkan kain ulos serta tips pemecahannyayang diberikan oleh ahlinya, yaitu tim MarkPlus. Threes Emir PT Gramedia Pustama Utama 2017 tenun, ulos
785 Kain Ulos Danau Toba
Kode Panggil: 677.024 Emi k c.2
Buku ini memaparkan bagaimana dan berapa lama pembuatan selembar kain ulos, yang disertai foto-foto menarik. Terdapat pula informasi mengenai permasalahn dalam memasarkan kain ulos serta tips pemecahannyayang diberikan oleh ahlinya, yaitu tim MarkPlus. Threes Emir PT Gramedia Pustama Utama 2017 tenun, ulos
786 Burung Phoenix Sebagai Inspirasi Kain Panjang Lokasi Di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta
Kode Panggil: 677 Far b
Nanety Faras Program Studi Kria Seni Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta 2016 motif phoenik untuk kain
787 Prosiding Workshop Tantangan & Peluang Industri Berbasis Bambu Indonesia
Kode Panggil: 633.58 Kem p c.2
Kementerian Linkungan Hidup Dan Kehutanan 2015 industri bambu
788 Pemanfaatan Kain Perca Serta Pembuatan Kain sasirangan
Kode Panggil: 688.72 Suy p
Suyani Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta 2008 kain perca dan sasirangan
789 Studi Pengembangan Kerajinan Anyaman Dengan Memanfaatkan Limbah Spanduk MMT Di Balai Besar Kerajinan Dan Batik Yogyakarta
Kode Panggil: 677.54 Dwi s
Desy Dwimawati Jurusan Kriya Seni /Tekstil Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS Surakarta 2014 anyaman limbah spanduk
790 Batik Laweyan : The Rising And Falling Tide Of The Indigenous Enterepreneur
Kode Panggil: 75.02 Soe b
Buku ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika industri batik Laweyan, yang pada masa lalu mengalami periode kesuksesan besar dan hari ini sedang berjuang untuk bertahan hidup. Struktur sosial masyarakat Jawa, dan khususnya Komunitas Solo, terkenal dengan hubungan hierarkis sosial antara kelas atas, atau priyayi dan proletariat atau petani. Hubungan hierarkis ini mencerminkan kekuatan, dominasi, komunitas, budaya, politik, ekonomi, dan kekayaan. Dalam struktur sosial ini, pedagang bukan milik kelas atas atau kelas petani. Status mereka berada di antara dua kelas tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan atas kelas di bawah mereka, tidak Setelah kemerdekaan, peningkatan akses ke mobilitas vertikal dalam komunitas, melalui pendidikan, berarti bahwa anggota komunitas laweyan menjadi kurang tertarik untuk menjadi pengusaha. Karena alasan ini, menjadi wirausaha adalah pilihan akhir dari pekerjaan ketika kemungkinan untuk menjadi priyayi baru, baik dengan menjadi pegawai negeri atau pekerjaan lain yang sangat dihormati, sudah ditutup. Di sisi lain, berbagai bentuk mekanisme koordinasi sosial formal yang sudah ada, tidak mampu menggantikan peran modal sosial sebagai alat koordinasi informal. A.M. Soesilo UNS Press 2016 batik laweyan