IMG_2203


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) genjot lahirnya wirausaha baru, termasuk sektor kerajinan dan batik, mengingat Industri Kecil Menengah (IKM) pada sektor tersebut memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan nasional. Guna melahirkan wirausaha baru tersebut pemerintah bertugas memfasilitasi agar tujuan tersebut bisa tercapai. Kemenperin mengambil tugas tersebut dengan menyelenggarakan Innovating Jogja yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Jumlah wirausaha di Indonesia saat ini masih berada di kisaran 2% dan masih kalah dengan negara tetangga yang mencapai 3 hingga 4%. Kegiatan Innovating Jogja ini diharapkan dapat menumbuhkan wirausaha baru dan sebagai rumah bagi pengembangan bisnis mereka" kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin,  Bapak Ngakan Timur Antara saat menjadi keynote speaker pada acara Penghargaan Pemenang Innovating Jogja dan Diseminasi Hasil Litbang Tahun 2019 di Balai Besar Kerajinan dan Batik (26/7). Kegiatan Innovating Jogja bertujuan untuk menghasilkan startup kerajinan dan batik di Yogyakarta yang inovatif menggunakan fungsi alih teknologi dan inkubasi hasil-hasil litbang yang dilaksanakan oleh BBKB Yogyakarta,” tambah Kepala BBKB, Titik Purwati Widowati. Pada kesempatan ini BBKB sekaligus mengumumkan 10 peserta incubatee melalui tahap inkubasi Innovating Jogja. Peserta yang terpilih sebagai incubatee Innovating Jogja adalah Adam Amrullah (Naray), Bayu Ratna Dini (Diby Leather), Elsana Bekti Nugroho (Arane), Galuh Irawati Kusumaningrum (RaMundi Batik), Gilang Cahyono Adji (Valey), Hasan Agus Wiratomo (Modust Art and Craft), Iswanto (Giowari Putra Craft), Matius Indarto (Prajan Eco), Miftahudin Nur Ihsan (Smart Batik) dan Usnul Khotimah (Djad Batik). Para pemenang Innovating Jogja ini akan mendapatkan pendampingan teknis dan manajemen, monitoring usaha. Selain itu juga mendapat fasilitas produksi sebesar Rp 20 juta rupiah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Indusri Agro, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustian. Pada kesempatan yang sama diselenggarakan kegiatan diseminasi hasil litbang di bidang kerajinan dan batik. Litbang yang disampaikan  narasumber sebanyak 6 (enam) judul, yaitu : Pengembangan Teknik Arashi Batik untuk Bahan Sandang; Budidaya Ulat Sutra Eri dari Kulon Progo ; Pemanfaatan Kayu Karet untuk Produk Mebelair; Bambu Laminasi untuk Produk Building ; CNC Router Kayu dan Bambu; dan Rekayasa Alat Pintal Limbah Serat Rami (Boehmeria Nivea). Ibu Titik menambahkan hasil litbang yang dihasilkan oleh BBKB harus dapat diterapkan di industri dan mampu memecahkan permasalahan teknis yang dihadapi oleh industri. Kegiatan diseminasi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi sekaligus mengenalkan berbagai hasil penelitian dan pengembang teknologi bahan baku, proses, desain dan produk kerajinan dan batik. Peserta yang hadir pada kesempatan ini terdiri dari para pelaku industri, institusi, akademisi dan para asosiasi yang terkait dengan industri kerajinan dan batik yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.

Bagikan di Media Sosial Anda