Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
1181 | Ornamen Ukir Kayu Tradisional Jawa Kode Panggil: 76.02 Soe o II c.1 |
Soepratno,B.A. | 1983 | Ukir kayu | ||
1182 | Peningkatan Kompetensi SDM BBKB Kode Panggil: BBKB 331 Her p 2015 c.1 |
kegiatan diklat juga diperlukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang diperlukan pada penyelesaian tugas ; dan (3) pada akhirnya kegiatan diklat akan mampu meningkatkan kinerja baik dari dampak langsung dari peningkatan kemampuan atau motivasi pegawai. Kata kunci : Sumber Daya Manusia, Kompetensi, Pendidikan dan Pelatihan, Kinerja | Heri Pramono,S.IP,SH,MM | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | SDM BBKB |
1183 | Kegiatan Layanan Laboratorium Pengujian Kode Panggil: BBKB 061.62 Pra k 2015 c.1 |
Layanan Laboratorium Pengujian dan layanan laboratorium Kalibrasi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 di Balai Besar Kerajinan dan Batik. Program ini dilaksanakan tiap tahunnya sebagai upaya penguatan struktur Balai Besar Kerajinan dan Batikdan peningkatan secara berkelanjutan agar LPK yang telah terbentuk tetap eksis dan konsisten terhadap persyaratan yang diacu. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengadaan alat dan bahan, pelaksanaan pengujian, kalibrasi ulang dan alat, pemeliharaan/perbaikan alat, pelatihan SDM, dan pembuatan laporan pengujian. Pengadaan sarana dan prasarana jiga untuk mendukung kinerja laboratorium pengujian dan layanan laboratorium kalibrasi dalam peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Pelatihan internal dan eksternal dibidan teknis maupun manajemen dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada di Laboratorium sebagai daya dukung terciptanya lembaga yang kompeten. Tahun ini output yang ditargetkan tercapai yaitu 1200 sertifikat hasil uji, Tahun 2015 sampel yang masuk ke Laboratorium uji antara lain tekstil, perak, emas, alat olahraga dan mainan anak. Untuk tekstil berjumlah 825 sampel, emas 2 sampel, perak 10 sampel, alat olahraga 361 sampel, dan mainan anak 66 sampel. Untuk laboratorium kalibrasi sampel yang masuk untuk dikalibrasi berjumlah 317 sampel. Kata Kunci: Pelatihan, Laboratorium, Uji | Pratiwi,SE | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | Laboratorium Pengujian |
1184 | Teknologi Tepat Guna & Dunia Alternatif Kode Panggil: 62 Tan t |
keistimewaan yang menonjol pada abad ke-20 adalah keanekaragamaan produk yang dikembangkan oleh teknologi nodern termasuk komoditas mesin fasilitans dan banguaan yang semakin melimpah disekitar kita tan[pa produk modern hidup kita seolah tidak lengkap secara umum sesuai dengan kondisi dimana teknologi tersebut digunakan/diterapkan baik dari aspek sosial ekonomi maupun budaya sehingga masyarakat setempat mudah berpratisipasi dan bisa memenuhi kebutuhan mereka secara efektif konsep teknologi tepat guna dilatarbelakangi oleh proyek bantuan internasional atau bilateral yang sebelumnya sering gagal karena teknologi yang dikembangkan di negara maju langsung dialihkan ke negara berkembang yang memiliki kondisi sosial ekonomi dan budaya yang sangat berbeda. | Dr.Nao Tanaka | BhuanaIlmu Populer | 2015 | teknologi tepat guna |
1185 | Kajian Kesiapan Industri Kecil Menengah Mainan Anak Terhadap Pemberlakuan Wajib Standar Nasional Indonesia Kode Panggil: BBKB 688.72 Mas k 2015 c.1 |
Pemerintah melalui Peraturan Meteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/ PER/4/2013 tentang pemberlakuan produk mainan sesuai SNI. Pemberlakuan SNI mainan anak secara wajib berarti juga mengawasi importir produk mainan anak harus sesuai dengan SNI. Produsen , Pedagang dan import produk mainan anak yang beredar di pasar dalam negeri oleh pemerintah harus menerapkan dan mematuhi SNI. Berdasarkan pengamatan di pasar, kalau di lihat secara tampilan fisik produk mainan anak, Mungkin belum memenuhi standar keamanan ketika di gunakan bermain. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kualifikasi produk terhadap SNI mainan anak. Manfaat kegiatan kepada industri adalah memberi pengetahuan tentang standar produk mainan anak yang bermutu sesuai SNI. Metode yang di gunakan untuk mengkaji produk mainan anak terhadap SNI adalah dengan cara mengambil contoh produk mainan anak yang di produksi oleh IKM yang tersebar dibeberapa daerah (Yogyakarta, Jawa Timurl Jawa Tengah). Contoh produk mainan anak yang diambil meliputi: 1) Produk mainan balok-balokan dari material kayu, 2) Produk maina boneka dari material tekstil, 3) Produk mainan transportasi dari logam, 4) Produk mainan tradisional dari bambu. Contoh produk yang diambil dari beberapa IKM tersebut di lakukan pengujian mutu menurut kesesuaian parameter SNI yang berlaku berdasarkan penggolongan kategori kelompok jenis mainan. Hasil dari kajian produk mainan berkategori kelompok balok-balokan, produk mainan tradisional dari bambu, produk mainan model transportasi dari logam terdapat tidak kesesuaian dengan SNI yang berparameter migrasi zat tertentu (Pb,Hg) dan uji small parts. Untuk uji keamanan dari bentuk ketajaman, produk mainan model transportasi dari logam juga tidak lulus. Tidak sesuai migrasi zat tertentu tersebut diakibatkan oleh produsen cat untuk finishing yang belum memenuhi standar green product dan bersertifikasi produk cat yang ramah untuk produk mainan anak. Ketajaman produk mainan diakibatkan oleh teknis produksi yang masih kurang maksimal dalam hal membuat sedikit tumpul atau lengkung dalam bentuk produk. Kata Kunci: sni,Mainan Anak, IKM | Masiswo,M.Sn | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | Mainan anak |
1186 | Apresiasi Litbang Unggulan Kode Panggil: BBKB 621.9 Tit a 2015 c.1 |
Apresiasi Litbang Unggulan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya nalar dan daya pikir para peneliti untuk menghasilkan Litbang terapan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat IKM, khususnya di bidang kerajinan dan batik. Kegiatan ini merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai dari pemilihan hasil litbang masing-masing Balai Besar dan Baristand yang kemudian disampaikan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI). Setiap Balai Besar dan Baristand dapat mengirimkan 2 – 5 Judul penelitian yang belum pernah diikutkan dalam kegiatan tahun sebelumnya. Hasil litbang yang telah dikirim kemudian akan diseleksi tahap pertama dan makalah yang lolos akan mengikuti seleksi kedua melalui Workshop Apresiasi Litbang Unggulan dengan tim penilai yang terdiri dari para ahli yang memiliki latar belakang keilmuan terkait. Pada tahun 2015 Puskajitek, BPPI menyeleksi 52 hasil litbang yang dikirim oleh seluruh Balai Besar dan Baristand di lingkungan Kementerian Perindutrian. Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) mengirimkan 5 (lima) judul makalah untuk mengikuti seleksi tahap pertama, judul-judul tersebut yaitu : 1. Serat Pelepah Kelapa Sawit Untuk Bahan Baku Produk Kerajinan (Peneliti : Dana Kurnia Syabana, S.ST, dkk) 2. Pengaruh Bambu Hitam dan Bambu Apus Terhadap Frekuensi Nada Angklung (Peneliti : Masiswo, S.Sn, M.Sn, dkk) 3. Rekayasa Alat Pewarnaan Batik Model Spiral (Peneliti : Gamal Bya, dkk) 4. Kopi Dan Kakao dalam Kreasi Motif Batik Khas Jember (Peneliti : Ir’faina Rohana Salma, S.ST, M.Sn, dkk) 5. Pengawetan Bambu Petung Dengan Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum Conyzoides, LIN) Untuk Industri Kerajinan (Peneliti : Ir. Dwi Suheryanto M. Eng, dkk) Setelah mengikuti seleksi tahap pertama, BPPI memilih 15 judul dan hasil penelitian dari BBKB “Rekayasa Alat Pewarnaan Batik Model Spiral” dinilai layak untuk menjadi suatu litbang unggulan, yang selanjutkan dipresentasikan pada workshop di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta. Pada acara workshop makalah dari BBKB belum termasuk 6 (enam) makalah terbaiknya Kata Kunci : Bermanfaat, Pemilihan, Workshop | Ir.Titiek Pujilestari | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | Litbang Unggulan |
1187 | Pengaruh Perlakuan Ekstraksi ZWA Terhadap Kualitas Dan Arah Warna Pada Batik Dan Tekstil Kerajinan Kode Panggil: BBKB 667.27 Dwi p 2015 c.1 |
Keberhasilan hasil pewarnaan produk batik dan tekstil kerajinan dengan zat warna alam, sangat tergantung pada teknik pengambilan warna atau ekstraksi dari tanaman pembawa warna, kondisi pencelupan, pengerjaan akhir, dan kualitas air ekstraksi dan pencelupan. Kualitas air yang buruk dan banyak mengandung logam besi sangat berpengaruh terhadap hasil ekstraksi dan hasil pewarnaan. Kondisi dan perlakuan ekstraksi juga berpengaruh pada warna yang dihasilkan. Adapun tujuan dari kegiatan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kualitas air terhadap ekstraksi dan pewarnaan dengan berbagai kondisi perlakuan, sehingga dapat mengoptimalkan kualitas produk batik dan tekstil kerajinan. Kegiatan penelitian ini meliputi pengambilan contoh air yang biasa digunakan pada proses ekstraksi dan pencelupan, utamanya di daerah atau sentra industri batik di lingkungan air payau, pantai, atau daerah yang mengandung unsur logam besi dan lainnya, melakukan ekstraksi dengan berbagai perlakuan dengan mengunakan zat pelarut air contoh dan etanol, pencelupan, serta pengerjaan akhir dengan mordan tawas, kapur, tunjung, dan prusi. Selanjutnya dilakukan evaluasi pengujian meliputi unsur kandungan air, arah warna, panjang gelombang, dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan sinar matahari. Pada contoh air yang diambil dari beberapa lokasi, menunjukan unsur logam besi relatif tinggi berasal dari air payau atau gambut. Hasil lain menunjukan pengaruh signifikan kualitas air yang banyak mengandung logam besi cenderung menghasilkan warna kearah gelap. Suhu ekstraksi juga berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan lebih tua dan ketahanan luntur warna cenderung meningkat. Kata kunci: arah warna, ekstraksi, kualitas air, zat warna alam | Ir.Dwi Suheryanto,M.Eng | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | zat warna alam |
1188 | Diversifikasi Pewarna Alam Pada Berbagai Media Kain Untuk Batik Kode Panggil: BBKB 667.2 Far d 2015 c.1 |
Perkembangan industri batik dan kriya tekstil yang semakin pesat menuntut ketersediaan bahan baku impor khususnya kain katun dan zat warna sintetis. Permintaan yang tinggi dan terbatasnya persediaan, mengakibatkan harga katun dan zat warna sintetis cukup mahal, sehingga diperlukan solusi permasalahannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor serta terwujudnya kemandirian produksi. Hal ini melatarbelakangi dilakukannya penelitian teknologi pewarnaan alam pada bahan baku kain alternatif yang potensial untuk batik. Salah satu jenis kain yang potensial adalah kain dari bahan campuran, yaitu kain yang terbuat dari serat kapas (katun) yang dicampur dengan serat lain dalam komposisi perbandingan tertentu. Ketergantungan terhadap Zat Warna Sintetis perlu dikurangi dengan penggunaan kembali Zat Warna Alam. Bahan baku kain serat campuran yang digunakan yaitu kain poliester/katun TC, poliester/katun CVC, poliester/rayon TR, dan kain dari Serat Alam Tekstil (SAT) yaitu kain sutera-nanas dan kain rami-rayon. Perlakuan yang dilakukan meliputi mordanting, carrier, variasi konsentrasi zat carrier. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian, uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan uji ketuaan warna. Hasil uji ketahanan luntur warna untuk kain campuran TC, CVC dan TR memiliki nilai yang sama yaitu mulai dari 3 – 4 sampai 4 – 5 sehingga masuk kategori cukup baik sampai baik. Uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan dari ketiga jenis kain tersebut berkisar 3 sampai 3 – 4 yang berarti cukup sampai cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kain campuran yang digunakan pada penelitian ini (TC, TR dan CVC) memiliki daya afinitas yang cukup baik terhadap pencelupan zat warna alam dan dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif untuk batik. Kata Kunci : kain campuran, batik, pewarna alam, carrier | Farida,Dipl.Teks.M.Sc | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | zat warna alam |
1189 | Pameran Dan Workshop Hari Batik Nasional Kode Panggil: BBKB 658.82 Aan p 2015 c.1 |
Pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, batik Indonesia dinobatkan sebagai warisan budaya milik dunia (World Heritage) berdasarkan pengukuhan UNESCO (The United Educational, Scientific and Cultural Organization). Presiden Republik Indonesia, melalui keputusan presiden Nomor 33 Tahun 2009 tanggal 17 November 2009, juga telah memutuskan bahwa setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Penerbitan Kepres Nomor 33 Tahun 2009 sebagai usaha pemerintah meningkatkan citra positif dan martabat bangsa Indonesia di forum internasional. Selain untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap Kebudayaan Indonesia. Penetapan hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. Batik sebagian besar diproduksi oleh industri kecil, sehingga dengan maskin sering masyarakat memakai batik sama artinya menghidupkan usaha kecil menengah. Balai Besar Kerajinan dan Batik merupakan institusi satu-satunya Unit Pelayanan Teknis yang berada dibawah Kementerian Perindustrian yang menangani bidang kerajinan dan batik sudah selayaknya turut berperan aktif memperingati Hari Batik Nasional dengan kegiatan-kegiatan dalam rangka melestarikan dan mengembangkan batik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyelenggarakan workshop batik, pameran batikdan menerima kunjungan Ratu Margarethe II dari Denmark. Hasil dari pelaksanaan kegiatan Workshop dan Pameran Hari Batik Nasional, sebagai berikut: Workshop Batik Zat Warna Alam telah terlaksana pada hari Sabtu, 24 Oktober 2014 berlangsung selama 1 (satu) hari bertempat di Ruang Laboratorium Batik diikutioleh 100 peserta, Pameran Hasil Litbang BBKB dan Batik yang berlangsung selama 3 (tiga) hari dilaksanakan pada hari Kamis s.d. Sabtu, tanggal 22-24 Oktober 2015 bertempat di Ruang Pamer, Ruang Lobby dan Halaman BBKB, kunjungan Ratu Margarethe II dari Denmark di Balai Besar Kerajinan dan Batik yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Kristian Jensen dan Duta Besar Denmark Casper Klynge. Kata Kunci: Hari Batik Nasional, Workshop, Pameran | Aan Eddy Antana,ST,M.Eng | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | Pameran hari batik |
1190 | Kunjungan Wisata Teknologi Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB 658.82 Aan k 2015 c.1 |
dan jasa layanan tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat terutama yang bergerak dibidang kerajina dan batik. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan BBKB kepada masyarakat, memberikan pelayanan prima kepada para pengunjung, menyebarluaskan informasi profil, jasa layanan, dan hasil litbang BBKB, meningkatkan jaringan kerja sama serta meningkatkan pendapatan Jasa Pelayanan Teknis BBKB. Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan, yaitu penyiapan materi wisata teknologi berupa buku profil, brosur layanan, brosur hasil litbang dan powerpoint presentasi profil BBKB serta pelaksanaan penerimaan kunjungan wisata teknologi. Hasil dari kegiatan ini yaitu satu paket materi kunjungan wisata teknologi dan 1497 pengunjung BBKB. | Aan Eddy Antana,ST,M.Eng | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2015 | Kunjungan di BBKB |