Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
5397 | Penyusunan rancangan dan persyaratan standar industri indonesia : standar klasifikasi grade mendong dan pandan sebagai bahan baku kerajinan Kode Panggil: BBKB 083.7 Djo s 1985/1986 c.1 |
Klasifikasi Grade Mendong dan Pandan sebagai bahan baku kerajinan, pada dasarnya untuk membantu para pangrajin serat tsb sehingga dengasn mudah mendapatkan serat yang sudah terseleksi. Dengan syarat yang sudah terseleksi, akan menghasilkan bermacam2 produk barang kerajinan yang stabil dalam mencapai jumlah yang benar. Untuk memenuhi apa yang ingin dicapai seperti tsb diatas, maka klasifikasi disini sekaligus menentukan mutu serat, sehingga persyaratan yang ditentukan meliputi : Mendong : - Panjang - Lebar - Nomor Mendong - Kekuatan tarik - Kebersihan (% kandungan kotor) - Kenampakan/warna. Pandan : - Lebar - Panjang - Nomor pandan - Kekuatan tarik - Kenampakan/warna. | Djoemadi, dkk | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1986 | standar klasifikasi grade mendong dan pandan |
5398 | Penerapan sii batik tahun 1982-1983 Kode Panggil: BBKB 083.7 Bal p 82/83 c.3 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1983 | SII batik | ||
5399 | Sistem informasi manajemen BBKB Kode Panggil: BBKB 025.4.03 Bal s |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2000 | sistem informasi manajemen BBKB | ||
5400 | Peningkatan kemampuan laboratorium uji komoditi alat-alat olahraga Kode Panggil: BBKB 061.6 Bal p 96-97 c.2 |
Dalam era Globalisasi sekarang ini untuk menguji suatu produk diperlukan laboratorium uji yang terakreditasi. Untuk mencapai hal tsb laboratorium uji harus mengacu suatu aturan Internasional yaitu ISO GUIDE 25-1982. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan2 baik fisik (sarana prasarana) maupun sistem manajemen mutunya. Dalam tahun anggaran 1997/1998 BBKB melakukan peningkatan kemampuan laboratorium uji untuk komoditi alat2 olahraga sebagai tindak lanjut program sebelumnya yaitu peningkatan kemampuan laboratorium uji komoditi emas dan perak. Dalam program ini, disamping melakukan peningkatan sarana dan prasarana SDA juga melakukan penyempurnaan penyusunan dokumen sistim mutu yang meliputi tingkat, yaitu : - Tingkat I Pedoman Mutu. - Tingkat II Prosedur Sistim Mutu. - Tingkat III Instruksi Kerja. - Tingkat IV Dokumen Penunjang (form2, standar, gambar). | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1997 | Alat-alat olahraga | |
5401 | Penerapan SII batik tahun 1982-1983 Kode Panggil: BBKB 083.7 Bal p 82-83 c.4 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1983 | SII batik | ||
5402 | Peningkatan kemampuan laboratorium uji komoditi alat-alat olahraga Kode Panggil: BBKB 061.62 Bal p 96-97 c.1 |
Dalam era Globalisasi sekarang ini untuk menguji suatu produk diperlukan laboratorium uji yang terakreditasi. Untuk mencapai hal tsb laboratorium uji harus mengacu suatu aturan Internasional yaitu ISO GUIDE 25-1982. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan2 baik fisik (sarana prasarana) maupun sistem manajemen mutunya. Dalam tahun anggaran 1997/1998 BBKB melakukan peningkatan kemampuan laboratorium uji untuk komoditi alat2 olahraga sebagai tindak lanjut program sebelumnya yaitu peningkatan kemampuan laboratorium uji komoditi emas dan perak. Dalam program ini, disamping melakukan peningkatan sarana dan prasarana SDA juga melakukan penyempurnaan penyusunan dokumen sistim mutu yang meliputi tingkat, yaitu : - Tingkat I Pedoman Mutu. - Tingkat II Prosedur Sistim Mutu. - Tingkat III Instruksi Kerja. - Tingkat IV Dokumen Penunjang (form2, standar, gambar). | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1997 | Alat-alat olahraga | |
5403 | Penelitian Penyusunan Konsep SII Kerajinan dan Batik Kode Panggil: BBKB 083.7 Muh p 83-84 c.2 |
Dalam tahun anggaran 1983/1984, Balai Besar penelitian dan Pengembangan Industri kerajinan dan batik Yogyakarta, mengadakan penelitian untuk menyusun konsep rancangan standar yang meliputi 3 komoditi kerajinan dan 2 komoditi serat alam. Adapun judul konsep rancangan standar tsb adalah : 1. Ukuran rotan batangan tak berkululit. 2. Meja sekolah untuk murit SD. 3. Kursi sekolah. 4. Serat pandan untuk kerajinan. 5. Serat mondong untuk kerajinan. Dari konsep rancangan standar tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai standar industri indonesia pada masa2 yang akan datang. | Muh. Amin Ja'far S.Teks | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1984 | SII Kerajinan |
5404 | Penerapan sii kerajinan tahun 1982/1983 Kode Panggil: BBKB 083.7 - p 82-83 c.1 |
Proyek Balai Pengembangan Dan Penelitian Batik | 1983 | SII Kerajinan | ||
5405 | Penerapan SII Kerajinan Tahun 1982/1983 Kode Panggil: BBKB 083.7 - p 82-83 c.2 |
Proyek Balai Pengembangan Dan Penelitian Batik | 1983 | Sii kerajinan | ||
5406 | Diskusi Penerapan SII Komoditi Kerajinan dan Batik 16-17 Maret 1983 Kode Panggil: BBKB 083.7 - d c.1 |
Tujuan Pemasyarakatan/penerapan standar : - Untuk memanfaatkan standar sebagai mana mestinya. - Supaya ada pengertian dari semua pihak tentang standar, standar itu apa, apa kegunaannya, untung ruginya. - Memberi informasi kepada masyarakat tentang jumlah dan macam standar yang telah dipunyai Balai Besar Industri Kerajinan dan Batik. Masyarakat diundang untuk memberikan tanggapan2 terhadap standar tentang : - Bagaimana penerapannya, - Apakah standar yang telah ada perlu direvisi/disusun kembali. - Standar apa saja yang perlu disusun. - Menyesuaikan dengan anjuran pemerintah, bahwa sejauh mungkin mempergunakan produk dalam negeri dan yang sudah distandarkan. Maka diharapkan adanya input tentang istilah batik yang mempenyai arti secara menyeluruh dan diharapkan juga menjadi istilah nasional sehingga bila orang menyebut batik akan selalu dikaitkan dengan negara indonesia. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1983 | SII komoditi kerajinan dan batik |