Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
5521 | Data dan lokasi pembinaan dan pengembangan rotan Kode Panggil: BBKB 633.58 - d |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1981 | rotan | ||
5522 | Preservation and bleaching of rattan Kode Panggil: BBKB 633.58 Moe p |
Moelyono | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1982 | rattan | |
5523 | Buku panduan teknologi pengolahan limbah industri kecil batik Kode Panggil: BBKB 628.19 Sul p |
Pengolahan limbah cair batik akan lebih mudah, cepat dan murah apabila limabah cair yang akan diolah dipisahkan antara limbah cair pekat dan limbah cair encer. Limbah cair batik yang pekat diolah secara kimia dan fisika sehingga volume limbah cair yang diolah tidak banyak jumlahnya. Dari pengamatan dan perhitungan, setiap meter kain batik menghasilkan limbah cair yang pekat sebanyak 1/4-1 liter. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan penambahan koagulan sehingga akan terpisahkan antara beningan dan endapan. Beningan hasil pengolahan limbah cair yang pekat serta limbah yang encer selanjutnya diolah secara fisika, yaitu disaring melalui krikil dan serapan arang aktif, ditampung dan periksa nilai parameter pencemarnya sebelum dibuang ke lingkungan. Endapan dipisahkan, diuapkan airnya dan bubuknya dikumpulkan& dibakar. | Sulaeman, S. Teks | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2001 | limbah industri kecil batik |
5524 | Pengembangan teknologi batik tulis massal Kode Panggil: BBKB 75.02 - P 8 |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1990 | Batik tulis massal | ||
5525 | Pengolahan limbah industri batik dengan menggunakan bioteknologi Kode Panggil: BBKB 628.54 Nur p |
Pengolaha air limbah batik secara bioteknologi menggunakan kemampuan mikroba dari dalam untuk mendegradasi air limbah. Air limbah batikyang akan diolah secara biologi dikondisikan sesuai dengan kondisi lingkungan hidup mikroba, yaitu dinetralkan sampai pH berkisar 6-8. Mikroba yang akan digunakan diambil dari selokan pembuangan limbah batik yang dicampur dengan air dan lumpur sungai. Mikroba ini dikondisikan agar mampu mendegradasi limbah batik dengan melalui proses seeding dan aklimasi, sehingga didapat mikroba yang siap mendegradasi limbah yang selanjutnya disebut sebagai kultur aktif. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membandingkan proses biologi aerob, anaerob, dengan proses secara fisika-kimia. Proses aerob dijalankan dalam reactor yang tertutup. Hasil proses kemudian diukur para meter warna, COD dan alkalinitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses biologi aerob lebih bagus dari biologi anaerob dan proses fisika-kimia. | Istihana Nurul E, ST | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2004 | limbah industri batik |
5526 | Pengembangan pengolahan serat mendong untuk bahan baku industri kerajinan 1984/1985 Kode Panggil: BBKB 677.52 Djo p |
Djoemadi | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1985 | serat mendong | |
5527 | Penelitian dan pengembangan teknologi proses batik ramah lingkungan Kode Panggil: BBKB 75.02 Sul p |
Bab I Pendahuluan Hal 1 Bab II Pendekatan Ilmiah Hal 3 Bab III Panduan Teknologi Proses Batik Ramah Lingkungan Hal 12 Bab IV diskusi Hal 18 | Sulaiman | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2001 | proses batik ramah lingkungan |
5528 | Pembuatan lilin batik Kode Panggil: BBKB 75.023.24 Sri |
Ir. Sri Sudewi Samsi | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2000 | lilin batik | |
5529 | Penilaian tekno ekonomi produk batik Kode Panggil: BBKB 75.02 - P 8 |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1987 | produk batik | ||
5530 | Pengendalian mutu dan pengkajian tekno ekonomi kerajinan perhiasan imitasi Kode Panggil: BBKB 671 Lis p 9 |
Dalam pelaksanaan pengendalian mutu produk kerajinan imitasi, harus dilakukan dari tahap penerimaan benda kerja sampai produk jadi. Pengawasan dilakukan juga pada tiap tahapan proses, karena setiap tahap proses sangat mempengaruhi mutu produk, serta merupakan pencegahan apabila ada proses produksi yang tidak memenuhi syarat agar tidak diteruskan ke proses berikutnya. Pnegkajian Tekno Ekonomi, meliputi : 1. Menetapkan kelompok proses 2. Meng hitung biaya produksi 3. Menghitung keuntungan dan pengembalian modal. | Ir. Lies Susilaning Srihastuti | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1997 | perhiasan imitasi |