WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
5481 Pengembangan produk dan desain batik sutera di sulawesi selatan
Kode Panggil: BBKB 75.02 Tji p
Kerajinan tenun sutera terbesar dan potensial terdapat di sulawesi selatan dengan produknya berupa kain sutera bermotip ikat, poleng dan kai sutera gey yang dikenal dengan nama sutera lokal. untuk diversifikasi produk kain sutera gey dapat dibuat menjadi kain batik sutera, agar lebih menarik desain motif nya dibuat yang indah dengan memadukan dan mengembangkan ragam hias yang ada di sulawesi selatan. Kain sutera gey (lokal) di buat menjadi batik sutera beratnya berkurang 20,47% , berarti kandungan serisin dan lilinnya cukup tinggi. untuk menghilangkan serin dan lilin, proses degumming kain sutera harus dilakukan dengan baik sesuai prosedur yang telah ditentukan. Tjipto mulyono Balai Besar Kerajinan dan Batik 1996 batik sutera
5482 Penyusunan sistem pengendalian mutu dan pengendalian proses industri; 1988-1989; 41
Kode Panggil: BBKB 658 - p 88-
Suatu produk dapat terpenuhi persyaratannya baik secara kualitas apabila sistem produksinya dikendalikan. Pada proses pembuatan kain katun lurik faktor yang mempengaruhi besar terhadap persyaratan produk diantaranya bahan baku dan sistem proses/cara pengerjaannya. Tidak adanya standar proses dalam pembuatan tenun lurik yang berlaku hingga saat ini, menyebabkan mutu produk tenun lurik tidak seragam, disamping karena tidak adanya pengendalian pada setiap tahapan proses. Agar produk kain tenun lurik tsb mampu memenuhi permintaan pasar/pembeli, perlu disusun suatu rancangan sistem pengendalian proses dan mutu pada industri Tekstil kerajinan lurik yang dapat mengawasi Variabel (perubahan) produksi. Tidak adanya Balai Besar Kerajinan dan Batik 1989 Pengendalian mutu dan pengendalian proses industri
5483 Penelitian deversifikasi bahan baku logam untuk industri kerajinan
Kode Panggil: BBKB 669.65 Bal p
Bahan baku logam untuk kerajinan perabot busana dari logam tidak semua logam dapat dimanfaatkan. Logam untuk perabot busana diperlukan beberapa persyaratan antara lain : - Logam tersebut dapat dibentuk menjadi bentuk barang-barang perabot busana pada teknik/teknologi tertentu. - Logam mempunyai sifat warna menarik/indah. - Mempunyai kekuatan fisik/mekanik untuk dapat dimanfaatkan sebagai fungsinya. Maka penelitian yang dilaksanakan pada logam pewter adalah diamati dengan pedoman hal-hal sbb diatas dan hasilnya antara lain : - Logam Pewter dapat dibentuk menjadi barang-barang perabot busana dengan jenis-jenis teknik antara lain : teknik tampa, teknik cetak tempa,teknik cetak tempa, teknik cetak tuang (cor), teknik trap-trapan. - Logam Pewter dapat dibuat menjadi bahan baku bentuk kawat, pelat pada jenis-jenis ukuran dengan teknik roll, atau tempa. - Sifat fisik mekanik Pewter mendekati sifat fisik/mekanik perak. - Warna Pewter dapat menyamai warna perak kadar 900, maka warna pewter memungkinkan untuk perabot busana. Maka secara garis besar logam pewter memungkinkan dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan khususnya perabot busana. Meninjau potensi pewter di indonesia cukup besar, maka memungkinkan untuk di kembangkan menjadi industri kerajinan. Balai Besar Kerajinan dan Batik 1986 Deversifikasi bahan baku logam
5484 Pengkajian dan pengembangan batik di kabupaten ketapang, kalimantan barat
Kode Panggil: BBKB 75.02 Kan p
Motif batik ketapang diabgkat dari motif-motif Melayu yang terdapat pada kain pelangi (kain berwarna )maupun Lunggi ("kain tenun" baik berupa songket maupun bordir)yang telah banyak dipakai di Ketapang 40-300 tahun yang lalu. Kain-kain ini sekarang masih tersimpan di Museum Kraton di Ketapang. Motif dan pewarna batik ketapang cukup kaya dan bervariasi karena diilhami peninggalan-peninggalan budaya tersebut. Perlu diketahui bahwa sejak pemerintahan kerajaan Tanjungpura (thn.1450)telah banyak hubungan dagang dengan negara-negara islam di Timur Tengah, India maupun China. Demikian pula pada pemerintahan sesudahnya baik kerajaan Sukadana maupun matan 1-V, hubungan dagang lebih luas lagi,bahkan terjadi beberapa perkawinan silang dengan putra/putri kerajan di jawa, Bugis maupun Sukuk Dayak. Dari pertukaran kebudayaan ini tidak mengakibatkan motif melayu ketapang hilang/kabur,tetapi lebih bervariasi. Sebagaimana motif Melayu lainnya, batik ketapang tidak menempilkan ornamen berupa mahluk hidup. Ciri utama motif baik Melayu ketapang ini adalah penampilan motifnya yang bersifat dekoratif murni. Motif-motif bunga, daun dan lain-lain digambar datar, lebih abstrak sebagai pengisi bidang, bukan sebagai bunga/daun hidup. Isian seperti cecek, sawut dll tidak diperhatikan. Agar tetap menarik walaupun tanpa isian, maka dipergunakan warna-warna Reaktif yang cemerlang. Balai Besar Kerajinan dan Batik 1997 Batik Kabupaten Ketapang
5485 Penelitian lilin kote
Kode Panggil: BBKB 665 Soe p 7
Tulisan ini adalah sebagai hasil penelitian lilin lebah (kote),yang ditujukan untuk mendapatkan cara penetapan kadar lemak binatang, bahan mana sering ditambahkan oleh pedagang lilin sebagai pengisi yang dapat menurunkan mutu lilin lebah. Dari hasil pengamatan percobaan2 yang dilakukan dapat disimpulkan : - Kadar lemak binatang dalam lilin lebah dapat ditetapkan dengan cara menetapkan kadar gliserol hasil hidrolisa lemak. Penetapan gliserol dengan oksidasi larutan kalium bichromat berlebihan, sedang sisa kalium bichromat yang ada ditetapkan kembali secara iodometri. - Untuk memperoleh suatu kesimpulan yang mantap tentang ketelitian cara diatas, perlu pengkajian lagi. JFR. Soediwinardi, B.Sc Balai Besar Kerajinan dan Batik 1977 Lilin kote
5486 Percobaan teknik finishing melamic dengan bahan pewarna tradisional
Kode Panggil: BBKB 648.5 Bal p
Finishing adalah merupakan tahap akhir dari sesuatu pekerjaan yang sangat penting. Akhir2 ini bahan finishing banyak sekali banyak sekali bermunculan dari bahan yang sederhana dan cara pengerjaannya juga sederhana dan ada pula dengan cara dikuaskan dan masih banyak cara yang lainnya. Dalam hal ini menggunakan sistim kombinasi yaitu bahan pewarna tradisional (oker) dengan di kombinasi bahan melamik. Dengan percobaan ini diperoleh data perbandingan mutu/kualitas dan tekno ekonomis dari hasil percobaan pewarnaan oker dengan pewarna melamik : - Pewarna oker ternyata hasilnya baik untuk dikombinasi dengan sistim melamik. - Dari segi ekonomis bahan oker dengan bahan pewarna melamic jauh lebih merah, dan sekaligus bahan pewarna mudah didapat di toko besi. Balai Besar Kerajinan dan Batik 1993 teknik finishing melamic
5487 Pengembangan sistim produksi kerajinan sangkar ayam
Kode Panggil: BBKB 636.686 Bal
Industri kerajinan sangkar ayam, khususnya di Yogyakarta pada saat ini belum bekerja secara efektif dan produktif, karena sistim produksinya belum terorganisir secara baik. Hal tersebut terlihat pada data lapangan yang ada disentra industri sangkar ayam di Ds. Sendengtirto, Kab. Sleman Yogyakarta, bahwa 1 orang perajin dalam waktu +_ 4 hari hanya mampu menghasilkan satu buah sangkar ayam, dengan harga jual Rp 12.500,-. Dari permasalahan tersebut diatas BBKB berusaha untuk mengembangkan sistim produksi tersebut. Hasil rekayasa sistem produksi tersebut terbagi menjadi 4 kelompok kerja (gugus kerja),dengan jumlah tenaga sebanyak 8 orang. Ke 4 gugus kerja tsb adalah : Gugus I :-memotong -membelah -mengecilkan -membuat dasaran Gugus II :-nggrabahi -nyerut -ngamplas Gugus III :-melengkungkan -menyambung -pengeboran -penyetelan. Balai Besar Kerajinan dan Batik 1993 sangkar ayam
5488 Pemanfaatan tepung iles-iles sebagai bahan pengental untuk printing
Kode Panggil: BBKB633.68 Bal p
Iles2 (Amorphophallus) merupakan salah satu tanaman berumbi yang mudah tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan air laut. Selain umbinya dapat dimakan, iles2 mengandung glukomanan sejenis kanji sehingga dapat digunakan untuk industri tekstil. Telah dilakukan penelitian pemanfaatan iles2 sebagai bahan pengental untuk pencapan kasa datar dengan menggunakan tangan dengan tujuan untuk menambah deversifikasi prodak yang dapat digunakan sebagai zat pengental. Penelitian dilakukan dengan cara pencapan pada kain kapas dengan zat warna procion Red Mx-5B, Yellow Mx-G, dan Blue Mx-G. Menggunakan iles2 8% dan manutex 8% sebagai pembanding. Hasil pencapan kemudian diuji ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan dan sinar. Dari tabel hasil pengujian ternyata pencapan menggunakan iles2 mempunyai nilai yang sama baiknya dengan menggunakan Manutex RS. Balai Besar Kerajinan dan Batik 1994 tepung iles-iles
5489 Peningkatan kemampuan industri kecil menengah produk kerajinan dari pohon kelapa (anyaman lidi, tapes, batang kelapa)
Kode Panggil: BBKB 633.855.3 Sar
Peningkatan kemampuan Industri kecil menengah kerajinan pohon kelapa dimaksudkan untuk mendapatkan kerajinan anyaman lidi, tapes dan batang kelapa. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat berbagi jenis kerajinan dari bubutan kayu kelapa kerajinan lidi dan tepes kelapa. Bentuk2 kerajinan yang dihasilkan antara lain bentuk Guci, piring, cangkir, nampan, tempat tisu, apel, kap lampu, tempat buah dan tas wanita. Hasil pembuatan produk kerajinan dari pohon kelapa setelah di evaluasi telah desiminasikan di sentra2 industri di Kabupaten Tasikmalaya dan Kab. Ciamis, ternyata mendapat tanggapan dan prospek yang cukup baik. Sarno Balai Besar Kerajinan dan Batik 1999 produk kerajinan dari pohon kelapa
5490 Weaving bases and borders of basketry from rattan core and peel
Kode Panggil: BBKB 633.58 Sri w
Ir. Sri Sudewi Samsi Balai Besar Kerajinan dan Batik 1982 rattan