Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6246 | ardiyanto Kode Panggil: 754 ard a |
kumpulan lukisan dan tulisan teman - teman ardiyanto | ardiyanto | Ardiyanto Galery | 1997 | batik lukis |
6247 | Batik Citra Tradisi Indonesia:Kumpulan Motif Batik Tradisional Yogya Dan Solo Kode Panggil: 75.02 Pri m |
batik jogja solo | Ir. Endang Pristiwati,MSi | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2009 | batik Yogya- Solo |
6248 | Pembuatan Prototip Alat Gerinda Model Bor Untuk Pekerjaan Barang Logam Non Ferrous Kode Panggil: BBKB/621.9/-/p/91-92 |
Didalam penelitian ini dilakukan kegiatan antara lain : - Proses penggerindaan barang kerajinan kuningan berbentuk gesper dengan alat gerinda model bor. Berdasarkan hasil pengamatan ternyata proses penggerindaan barang kerajinan logam non ferrous antara lain kuningan, dengan alat gerinda model bor mempunyai keuntungan yaitu : - Proses lebih cepat - Berat kuningan yang hilang akibat proses penggerindaan lebih sedikit - Baranag yang dihasilkan lebih halus. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1992 | Gerinda logam | |
6249 | Penelitian Pembuatan Alat-alat Kerajinan Kode Panggil: BBKB/621.9/Soe/p/78- |
Drs.Soetadi | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1980 | Alat kerajinan | |
6250 | Penelitian Modifikasi Mulut Lusi Dan Pengetekan Pada Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Kode Panggil: BBKB 621.9 - p 91-92 c.2 |
Proses pembuatan kain tenun ikat pakan dengan ATBM berjalan kurang efisien karena beban tugas tangan dan kaki penenun (operator) tidak seimbang. Kaki penenun hanya membuka mulut lusi sedang tangan penenun melakukan 3 jenis pekerjaan (meluncurkan teropong menata motif dan mengetek) yang waktunya hampir bersamaan. Hal ini mengakibatkan jalannya alat tenun tidak kontinyu. Agar proses pertenun berjalan kontinyu, maka pada bagian2 tertentu, ATBM tsb perlu di modifikasi. Dari percobaan dan pengujian terhadap ATBM hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ATBM tsb dapat berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1992 | Alat tenun bukan mesin | |
6251 | Penelitian Rekayasa Pembuatan Alat Peras Benang Tenun Manual Kode Panggil: BBKB/621.9/Suh/p/97- |
Proses pemerasan benang dalam proses persiapan pertenunan yang setradisional masih dilakukan dengan tangan tanpa alat bantu, atau dengan bantu kayu bambu untuk memutar benagnya, sehingga kurang effisian tidak stabil kadar air dalam benang, yang dapat mempengaruhi pasil pewarnaan dan keratan penganjian. Hal ini sangat dipengaruhi oelh kondisi dan situasi daro orang yang yang dikerjakannya. Teknologi pemerasan bahan, elemen mesin, dan bahan merupakan dasar perencanaan, dan pembuatan peralatan meliputi : rangkai alat, pengait empat pengangan benang, bak penumpang cairan/ bak celup, mekanisme putar tegak lurus yang berhubungan dengan pengait benang. | FX. Suhartono | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1998 | Alat peras benang manual |
6252 | Perekayasaan ATBM Lebar 180-200 Cm Untuk Bahan Tekstil Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB/621.9/Has/p/200 |
Proses pertenunan adalah proses membuat kain dengan silang menyilangkan benang2 lusi dan benang2 pakan sesuai bentuk anyaman yang direncanakan. Pada ATBM proses pertenunan ditentukan oleh 3 gerakan pokok, yakni pembukuan mulut lusi, peluncuran teropong dan pengetekan. Pembukuan pada mulut lusi pada ATBM hanya ditentukan oleh injakan sehingga waktu untuk peluncuran teropong sangat panjang, lebar kain yang dapat dibuat oleh ATBM ditentukan oleh sejauh mana teropong mampu meluncur. Dengan memperbesar gaya pukul picker dan menambah ukuran teropong (lebih panjang dan lebih berat) maka teropong yang semula hanya dapat meluncur sejauh 130-140 cm menjadi 273-275 cm. Kemampuan luncur yang lebih jauh ini menyebabkan kain yang bisa tertenun mencapai 180 cm. | Moch Hasanudin,S.Teks. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | Atbm untuk tekstil kerajinan |
6253 | Pengembangan Alat Pelubang Untuk Kerajinan Bambu Dan Kayu Kode Panggil: BBKB/621.9/End/p/93- |
Salah satu proses yang umumnya terdapat pada pembuatn kerajinan kayu dan bambu adalah proses pelubang, khususnya bagi kerajinan sangkar ayam dan burung, proses pelubangan ini merupakan proses yang harus dikerjakan secara hati2 agar tepat pada titik sasaran. Pada umumnya, untuk mendapatkan hasil pelupasan yang sempurna, para perajin menggunakan bor tangan dan bhan baku produknya dipola terlebih dahulu ataupun menggunakan mal, namun demikian lubang yang dihasilkan kadang2 masih kurang tepat dan waktunyapun relatif lama. Untuk mengatasi masalah tsb, BBKB berusaha untuk mengembangkan alat pelobang khususnya untuk kerajinan bambu dan kayu, sehingga mampu untuk mebuat lubang dengan jarak tertentu, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan ketepatan yang tinggi/akurat. Kegiatan pengembangan ini dilakukan dengan cara mendisain 2 macam alat pelubang dengan menggunakan penghantar lurus yang dimaksudkan untuk melubang bahan yang berbentuk lurus dan penghantar lengkung untuk melubang bahan yang berbentuk lingkar/lengkung. Dari hasil uji coba di laboratorium/BBKB maupun dilapangan ternyata alat pelubang dengan penghantar lurus kurang efisien dibandingkan dengan alat yang sudah ada di perajin karena hanya mempunyai kapasitas produksi 8-9 lubang permenit. | Ir Endang Pristiwati | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1994 | alat kerajinan bambu dan kayu |
6254 | Uji Coba Penggunaan Alat Pemanas Buatan BBKB Kode Panggil: BBKB/621.9/-/u/88-89 |
Rotan dan Bambu merupakan bahan baku yang cukup potensial untuk pembuatan barang2 Industri Kerajinan. Untuk mengolahnya dibutuhkan alat yang efektif untuk itu, salah satunya adalah alat pemanas/steam. Dari hasil uji coba ini ternyata bambu juga dapat dibengkokkan dengan sistem buatan BBKB, dari hasil uji coba tsb juga belum terlihat kerusakan, pengelupasan sambungan, pulihnya bengkokan dan beratnya stabil. Selain itu dalam sistim press dinginpun dapat menghasilkan barang yang cukup kuat dan baik, sekalipun memakan waktu yang agak lama. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1989 | alat pemanas rotan/bambu | |
6255 | Penelitian Perekayasaan Pembuatan Prototip Alat Pembelah Rotan Untuk Hijiran Kode Panggil: BBKB/621.9/-/p/88-89 |
Hasil belahan yang diperoleh dari alat pembelah Rotan untuk Hijiran tidat seragam dan pada waktu proses penghalusan banyak terjadi kegagalan terutama dalam ukuran. Dalam penelitian ini spesifikasi lata yang direncanakan yaitu : - Alat pembelah rotan menjadi 2, untuk diameter 0,7-1 cm. - Alat pembelah rotan menjadi 4, diameter 1,2 cm. - Alat dilengkapi alat pengatur rotan yang akan dibelah. Untuk alat pembelah rotan menjadi 2 dudukan pisau dapat diatur naik turun menurut diameter rtan 0,7 cm-1 cm dan mengatur maju mundur. Sedangkan untuk alat pembelah rotan menjadi 4 dapat dilengkapi alat pengatur (pelurus) dalam bentuk lubang tebung dan pengatur dudukan pisau yang dapat diatur menurut diameter rotan sampai diameter 1,2 cm. | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1989 | alat kerajinan rotan |