5_fotor_(Medium)


Komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar, Jawa Timur untuk terus mendorong dan mengembangkan batik daerah tidak diragukan lagi. Komitmen tersebut telah diimplementasikan dalam bentuk pelatihan  bimbingan teknik  kerajinan batik yang dibuka pada hari Senin, 23 Juli 2018 di Ruang Indigofera Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB). Pelatihan yang diikuti sebanyak 40 orang peserta yang tersebar pada  22 kecamatan  akan berlangsung selama 5 (lima) hari terhitung tanggal 23 – 27 Juli 2018 di BBKB Yogyakarta.

Dalam sambutannya Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar Bambang Eko Laksonomengatakan bahwa pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan yang telah dilaksanakan tahun lalu, sehingga para peserta yang ikut merupakan pengrajin batik yang diharapkan seusai pelatihan akan meningkatkan kualitas produknya. Disamping itu Bupati Malang meminta kepada para peserta untuk menjadi kreator dengan menciptakan motif batik khas Blitar dan  mempelajari pewarnaan alam untuk pembatikan.

Pada kesempatan lain Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Blitar Tutik Komariati ketika memberikan sambutan menyampaikan bahwa terselenggaranya pelatihan ini merupakan dana bagi hasil bea cukai Kabupaten Blitar yang  harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu para peserta harus mampu membuat motif batik khas Blitar yang nanti akan dipamerkan dalam festival batik serta harus peka terhadap selera pasar. Dalam meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat peran pengrajin batik perlu dibentuk asosiasi, sehingga Diskop dan Usaha Mikro dapat melakukan pembinaan lebih lanjut.

 Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik, BBKB A. Wisnu Pamungkas yang mewakili BBKB ketika menyambut dan membuka secara resmi pelatihan mengatakan, BBKB menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar untuk melatih para pengrajin batik. Berdasarkan SNI Batik merupakan seni kerajinan tangan dengan menggunakan lilin panas sebagai perintang warna dengan menggunakan alat canting dan cap. Para peserta pelatihan ini merupakan orang terpilih diharapkan akan muncul pembatik profesional yang akan terus mengasah kemampuannya untuk meningkatkan kualitas produknya. Disamping itu penciptaan motif khas daerah juga harus diselaraskan dengan budaya setempat dan mampu diimplementasikan dalam bentuk produk serta dalam pewarnaan batik selalu peduli terhadap lingkungan.

Bagikan di Media Sosial Anda