Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
1341 | Peningkatan Dan Optimalisasi Pengelolaan Lembaga Sertifikasi Kode Panggil: BBKB 061.1 Nur p 2014 |
Untuk melindungi produk dalam negeri dan membatasi masuknya produk luar negeri yang dibawah standar maka instrumen non tariff barrier seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) mutlak diperlukan. Demikian juga untuk meningkatkan daya saing produk di era pasar global, penerapan Sistem Manajemen Mutu(SMM) sesuai ISO 9000 di perusahaan juga dibutuhkan. Oleh karena itu di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) selaku instansi teknis di bawah Kementerian Perindustrian, membantu memberikan sertifikasi SMM maupun SNI melalui lembaga sertifikasinya yaitu Lembaga Serifikasi Sistem Mutu (LSMM) Craftiqa dan Lemabaga Sertifikasi Produk (LSPro) TOEGOE yang telah diakreditasi oleh KAN. Ke4giatan peningkatan dan optimalisasi pengelolaan lembaga sertifikasi ini dimaksudkan untuk memelihara dan melanjutkan akreditasi dari LSSM dan LSPor agara masih bisa menjalankan fungsinya memberikan sertifikasi SMM maupun SNI bagi industri. Kegiatan yang dilakukan meliputi tahap persiapan yaitu menyesuaikan dokumen yang dimiliki dengan standard yang di tetapkan, tahap kaji ulang dokumen dengan menerapkan dokumen agar efektif dan efesien, tahap Audit Internal (AI) untuk melihat apakah sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standard yang diacu, dilanjutkan dengan tindakan perbaikan ketidaksesuaian yang di remukan dalam AI, tahap Tinjauan Manajemen untuk meninjau sistem manajemen dan memastikan kesesuaian dan efekttivitas kebijakan yang ditetapkan, tahap Survailen yang dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasioanal selanjutnya tahap Evaluasi dan Pelaporan. Survailen oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah dilaksanakan terhadap LSPor dan LSSM. Untuk LSSM, dinyatakan akreditasi dapat dilanjutkan dengan catatan dilakukan witness satu kali sebelum masa akreditasi habis (Maret 2015). Sedangkan LSPro, seluruh temuan surveilen telah dilakukan tindakan perbaikan dan saat ini sedang menunggu verifikasi dari asessor. Keberadaan LSPro tetap harus dilanjutkan dan ditingkatkan, karena banyak industri yang swekarang semakin sadar untuk menerapkan SPPT SNI pada produknya, apalagi dengan ditunjukannya LSPro Toegoe sebagai salah satu LPK dalam pemberlakuan SNI wajib mainan anak dan pakaian bayi, maka keberadaannya sangat bermanfaat bagi industri tersebut. LSSM jika masih dengan ruang lingkup yang sekarang akan sulit untuk berkembang, keberadaannya akan di pertahankan dengan menambah ruang lingkupnya | Istihanah Nurul E.,St,M.Ec.Dev | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | Lembaga Sertifikasi |
1342 | Penelitian Pemanfaatan Tempurung Kelapa Untuk Produk Mainan Anak Yang Ramah Lingkungan Kode Panggil: BBKB 634.616 Chr p 2014 |
Bermain adalah kegiatan alamiah bagi semua anak-anak. Melalaui proses bermain, anak-anak mendapat kesempatan untuk belajar dan tumbuh secara fisik, mental maupun sosial. Jika bermain merupakan suatu kegiatan, maka mainan sendiri adalah peralatannya. Dengan bantuan peralatan yang tepat, kegiatan belajar dan tumbuh dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, peralatan atau mainan harus diciptakan dengan memperhatikan fungsi, umur pengguna dan standard keamanan yang berlaku. Dengan adanya ketentuan SNI Wajib Mainan Anak yang berlaku mulai 1 Mei 2014 diharapkan semua mainan impor yang tidak memenuhi persyaratan SNI-ISO 8124 akan terbendung sehingga akan terjadi peningkatan permintaan ke produsen lokal yang telah memiliki standard yang berlaku. Namun demikian untuk memenuhi persyaratan SNI, produsen local "di paksa" untuk meningkatkan kualitas dan keamanan mainan sehingga daya saing mainan secara otomatis akan meningkat, keamanan/ keselamatan anak bangsa akan terjaga. Tempurung kelapa di Indonesia telah lama menjadi sumber inspirasi para kreator untuk berbagai keperluan. Potensinya yang berlimpah dan tersebar hampir diseluruh Indonesia, menjadikan bahan ini berpotensi untuk dijadikan mainan anak. Ada beberapa hal yang menarik untuk di teliti terkait bahan tempurung yaitu bentuk bulat, kekerasan menjadi kendala jika akan dibentuk sesuai keinginan, kendala lain dari tempurung adalah memiliki sifat kepadatan tinggi sehingga tidak mudah untuk diwarnai. Sifat-sifat tersebut menarik untuk di teliti sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat diciptakan berbagai mainan anak yang digemari banyak anak, menarik, namun aman bagi anak maupun lingkungan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk mainan anak yang ramah lingkungan, sedangkan tujuannya adalah diversifikasi produk mainan anak dari bahan yang aman dan ramah lingkungan. keluaran/output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan/penelitian ini adalah 50 desain mainan anak dan APE (Alat Peraga Edukasi). Adapun hasil uji menunjukan bahwa mainan anak yang dibentuk dengan bantuan resin dan pewarna resin migrasi elemen Pb mencapai 31 mg/kg pada resin bening 153 mg/kg pada resin yang di beri pewarna, dimana batas Pb yang dibolehkan kurang dari 90 mg/kg. Untuk uji migrasi elemen berbahaya pada tempurung untuk mainan anak yang tidak menggunakan bantuan resin sebagai bahan pembentuk menunjukan bahwa tidak ditemukan unsur-unsur berbahaya pada mainan tersebut. Perkiraan manfaat dan /pemelitian adalah : meningkatnya nilai tambah dari tempurung kelapa, terciptanya berbagai desain maianan anak, memberikan inspirasi bagi para perajin mainan anak untuk menggunakan bahan yang aman, menari, dan ramah lingkungan. Kata kunci: Mainan anak, SNI Wajib, Tempurung Melimpah, Ramah lingkungan, zat berbahaya. | Robets Christianto,S.Sn | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | tempurung kelapa |
1343 | Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Dan Batang Kudzu Untuk Bahan Baku Produk Kerajinan Kode Panggil: BBKB 677.1 Sya p 2014 |
Indonesia sebagai salah satu negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dengan luas tanam kelapa sawit di Indonesia di laporkan mencapai 2.014.000 ha pada tahun 2000, dengan laju pertumbuhan mencapai 12,6% setiap tahunnya. Produk samping tanaman kelapa sawit yang tersedia dalam jumlah yang banyak dan belum dimanfaatkan secara optimal adalah pelepah daun, lumpur sawit dan bungkil kelapa sawit. Tanaman kudzu (Pueraria spp) berguna sebagai tanaman penutup tanah (Cover Crop) diperkebunan kelapa sawit dan karet. Batang pelepah kelapa sawit dan batang kudzu dapat menghasilkan serat akan tetapi masih terbatas pemanfaatannya, sehingga di perlukan suatu penelitian untuk mengolah kedua bahan tersebut agar dapat memberikan manfaat. Tujuan dari penelitiaan inni adalah diversifikasi bahan baku untuk produkk kerajinan serat alam non tekstil (SANT). Metode pengolahan untuk memisahkan serat pada pelepah sawit dilakukan dengan cara menggunakan alat dekortikator, perndaman dengan NaOH (dengan konsentrasi 10g/L,20g/L dan 30g/L) dan fermentasi dengan perbandingan EM4:air (1:1,2:1 dan 3:1). sedangkan pengolahan untuk serat kudzu meliputi pemasakan, pengelantangan dan pewarnaan dengan zat warna alam. kemudia dilakukan pengujian terhadap kedua serat meliputi uji kekuatan tarik, mulur, kadar lembab,diameter dan penampang serat. Dari hasil pengamatan pada proses pemisahan serat pelepah kelapa sawit dari segi waktu paling cepat yaitu dengan alat dekortikator selama 1 hari, lalu dengan perendaman NaOH selama 4 hari dan dengan fermentasi EM4 selama 7 hari. Dari sifat fisik serat pelepah kelapa sawit yang dihasilkan dengan alat dekortikator agak kaku, mudah patah bila terkena tekukan, berwarna putih gading. Dengan perlakuan fermentasi EM4 serat berbentuk agak bulat memanjang, agak kaku, berwarna krem sampai coklat muda. Sedangkan dengan perendaman NaOH sifat serat tidak kaku, bentuk agak pipih dengan warna coklat kekuningan hingga coklat kemerahan. Kekuatan tarik serat pelepah kelapa sawit hasil uji untuk fermentasi EM4 paling tinggi 118,01 untuk perbandinagn 3:1, masuk dalam rating streanght index kuat. Sedangkan untuk mulur berkisar antara 4,3-6,0% masuk kategori rendah. Kadar lembab serat pelepah kelapa sawit sebesar 6,4%. Kekuatan serat kudzu paling tinggi 35,49 dengan perlakuan pemasaran, masuk dalam rating strenght index dibawah 85 yang berarti lemah. Mulur serat kudzu berkisar antara 2,7-6,0% masuk kategori rendah sekali sampai rendah. Untuk moisture regain sebesar 9,2% berada di atas kaps mentah namun masih dibawah serat sutra. Serat pelepah kelapa sawit dan serat kudzu dapat di9jadikan sebagai bahan baku kerajinan , contoh produk yang dibuat berupa tas, kap lampu, taplak meja sarung bantal, placemat, wall hanging, magazine box, kotak kartu nama, tempat tisu. | Dana Kurnia Syabana,S.ST | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | Serat alam |
1344 | Penerapan Keteraturan,Kerapian,Kebersihan,Kelestarian,DanKedisiplinan (K5)Pada Balai Besar Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB 331 Hay p 2014 |
Program pelaksanaan penerapan Budaya Kerja Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Kedisiplinan (5K) pada hakekatnya merupakan usaha terpandu oleh seluruh karyawan/karyawati di dalam lingkungan Kementerian Perindustrian. Sebagai institusi yang berada di bawahnya maka Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta mempunyai tangungjawab moral untuk merespon program yang di canangkan oleh kementrian perindustrian tersebut. Untuk itu perlu konsep K5 pada BBKB menitik beratkan pada pentingnya penataan kebersihan di twmpat kerja secara berkesinambungan guna mendukung efisiensi terhadap proses kerja. Dalam pelaksanaanya, penerapan 5K menggunakan metode PDCA (plan, do, cheka, action). Plan, pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan identifikasi masalah dengan menggunakan metode kuesiner, diagram pareto, dan diagram fishbone untuk selanjutnya dibuat rencana perbaikan atas permasalahan tersebut. Do, merupakan pelaksanaan dari rencana peerbaikan yang telah disusun. Check, Pada tahap ini dilakukan adalah monitoring dan evaluasi pelaksanan dari rencana perbaikan. Action, pada tahap ini dilakukan perbaikan dari proses evaluasi yang di lakukan dan melakukan standarisasi terhadap sistem yang sudah dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan 5K pada tahun 2014 menitikberatkan pada seksi pengujian. Hasil dari pelaksanaan 5K ini adalah terciptanya suatu tempat kerja yang teratur, rapih, bersih serta budaya kerja terstandar dan disiplin. Teratur berarti area kerja bebas dari perangkat yang tidak dibutuhkan dalam proses kerja. Rapih berarti semua perangkat mempunyai identitas yang jelas serta lokasi penyimpanan yang jelas pula. Bersih artinya area kerja senantiasa dibersihkan secara rutin sehingga jika terdapat suatu keadaan yang abnormal, segara dapat diketahui . Terstandar berarti budaya kerja yang sudah baik dituangkan dalam suatu SOP sehingga siapapun petugasnya akan melakukan proses kerja yang sama. Disiplin berarti semua petugas yang ada berkomitmen tinggi untuk menjalankan SOP yang sudah disepakati bersama. | Dra.Maslahatul Hayah | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | K5 BBKB |
1345 | Kegiatan Lembaga Sertifikasi Sertifikasi Batikmark Kode Panggil: BBKB 061.1 Has k 2014 |
Untuk melindungi produk dalam negeri dan membatasi masuknya produk luar negeri yang di bawah standar maka instrumen non tariff barrier seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) mutlak diperlukan. Demikian juga untuk produk batik yang melalui perjuangan yang tidak mudah telah dapat diakui dunia sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Agar batik dapat dikenal dan dipercaya masyarakat dunia, maka perlu adanya suatu tanda yang mencirikan bahwa batik tersebut adalah asli batik dan berasal dari Indonesia. Untuk itu Balai Besar Kerajianan dan Batik Yogyakarta telah memberikan sertifikasi batikmark untuk IKM Batik. Balai Besar Kerajinan dan Batik ditahun 2014 telah menerbitkan 16 sertifikat batikmark terdiri dari 14 sertifikat untuk batik tulis dan 2 sertifikat untuk batik cap. Sebagian besar berasal dari IKM Batik Jawa Timur dan satu IKM Batik dari Jawa Barat. IKM Batik yang dari Jawa Timur mendapatkan bantuan biaya sertifikasi dari Disperindag Provinsi Jawa Timur dan IKM Batik yang berasal dari Jawa Barat mendapatkan sertifikat secara mandiri atau dengan biaya sendiri. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran IKM Batik terutama yang mendapatkan bantuan biaya dari Pemerintah untuk dapat melakukan pemeliharaan atas berlakunya sertifikat yang telah diperoleh karena alasan biaya dan belum terasa adanya perubahan dari penjualan produk natik mereka. Namun demikian sertifikasi batikmark tetap harus dilanjutkan mengingat batikmark ini adalah sebagai identitas dari Batik buatan Indonesia, kedepannya perlu dibuat aturan yang jelas dan pelaksanaan monitoring yang kontinyu tiap tahunnya | Ir.Lies Susilaning Sri hastuti,MM | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | batikmark |
1346 | Kegiatan Layanan Laboratorium Pengujian Tahun Anggaran 2014 Kode Panggil: BBKB 061.6 Pra k 2014 |
Layanan Laboratorium Pengujian merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2014 di Balai Besar Kerajinan dan Batik. Program ini dilaksanakan tiap tahunnya sebagai upaya penguatan struktur Balai Besar Kerajinan dan Batik dan peningkatan secara berkelanjutan agar LPK yang telah terbentuk tetep eksis dan konsisten terhadap persyaratan yang diacu. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengadaan bahan, pemeliharaan/kalibrasi alat, pelaksanaan pengujian, pembuatan sertifikat hasil uji, evaluasi dan pelaporan. Kegiatan Layanan Laboratorium Pengujian ini yaitu kegiatan rutin dari seksi pengujian. Pengadaan sarana dan prasarana juga untuk mendukung kinerja Laboratorium pengujian dalam peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Pelatihan internal dan eksternal dibidang teknis maupun manajemen dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada di Laboratorium sebagai daya dukung terciptanya lembaga yang kompeten. Tahun ini output yang ditargetkan tercapai yaitu 1000 sertifikat hasil uji. Tahun 2014 sampel yang masuk ke laboratorium uji antara lain tekstil, batik, perak, emas, alat olahraga, dan mainan anak . Untuk tekstil berjumlah 776 sampel, baik 28 sampel, perak 10 sampel, emas 1 sampel, alat olahraga 121 sampel dan mainan anak 40 sampel. Untuk Laboratorium kalibrasi sampel yang masuk untuk dikalibrasi berjumlah 52 kalibrasi ruang lingkup dan 6 kalibrasi rutin. | Pratiwi ,SE | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | Seksi Pengujian |
1347 | Kegiatan Lembaga Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro Toegoe) Kode Panggil: BBKB 061.62 Has K 2014 |
Untuk melindungi produk dalam negeri dan membatasi masuknya produk luar negeri yang dibawah standar maka instrumen non tariff barrier seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) mutlak diperlukan. Oleh karena itu Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) selaku instansi teknis yang memberikan bimbingan kepada IKM membantu memberikan SNI melalui Lembaga Sertifikasinya yaitu Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) TOEGOE yang telah diakreditasi oleh KAN. Kegiatan lembaga sertifikasi ini dimaksudkan untuk memelihara dan melanjutjan akreditasi dari LSPro sehingga masih bisa menjalankan fungsinya memberikan sertifikasi SNI bagi industri. Survilen oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)telah dilaksanakan terhadap LSPro. Untuk LSPro, seluruh temuan surveilen telah di lakukan tindakan perbaikan dan saat ini sedang menunggu verifikasi dari asessor. LSPro dimasa yang akan datang masih dapat berkembang, karena banyak industri yang sekarang semakin sadar untuk menerapkan SPPT SNI pada produknya, apalagi dengan di tunjukannya LSPro Toegoe sebagai salah satu LPK dalam pemberlakuan SNI wajib mainan anak dan pakaian bayi, maka keberadaannya tetap harus dilanjutkan dan ditingkatkan karena bermanfaat bagi industri tersebut. | Ir.Lies Susilaning Sri hastuti,MM | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2014 | lembaga sertifikasi |
1348 | Managing Project Using Microsoft Project Kode Panggil: 35.08 Kur m |
Sulaiman Kurdi | Pusat Pembinaan,Pendidikan dan Pelatihan BPPT Dengan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian | 2010 | Diklat perekayasaan | |
1349 | Program Manual Kode Panggil: 35.08 Pan p |
Ir.Ronald Panggabean,M.Sc | Pusat Pembinaan,Pendidikan dan Pelatihan BPPT Dengan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian | 2010 | Diklat perekayasaan | |
1350 | Death By Power Point(and How to fight it) Kode Panggil: 35.08 Kap d |
Alexei Kapterev | Pusat Pembinaan,Pendidikan dan Pelatihan BPPT Dengan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian | 2010 | Diklat perekayasaan |