Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
351 | Media HKI Pemantik Inovasi Dan Kreasi Kode Panggil: 05 Dir m 2019 |
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual | 2019 | HKI | ||
352 | Inventarisasi Kain Tradisional Kerawang Gayo Kode Panggil: 746.3 Far i |
Kerawang Gayo merupakan kain tradisional masyarakat Gayo, Kabupatn Aceh Tengah, provinsi Aceh. Dinamakan kerawang, karena pola yang menjadi dasar pembuatannya hanya ada dalam pikiran si pembuat, yaitu menerawang. Kain Kerawang Gayo ini termasuk dalam jenis kain bordir dimana proses pembuatnnya menggunakan mesin jahit biasa. Warna benang bordir yang dipakai adalah khas Gayo yaitu merah, kuning, putih, dan hijau. Motif dasar Kerawang Gayo adalah emun brangkat, puter tali, pucuk rebung, dan tapak seleman. Sesuai dengan perkembangan zaman, motif Kerawang Gayopun mengalami perkembangan yaitu terdapat motif lain seperti matalo, sarak opat, rante, peger, dan tali mustike. | Fariani | Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata | 2012 | Bordir |
353 | Album Tenun Tradisional: Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat Kode Panggil: 677.024 Dep a |
Penyebaraluasan informasi tentang kebudayaan Indonesia perlu dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Salah satu media untuk menyebarluaskan informasi tersebut adalah melalui buku. Buku yang merupakan hasil survei Proyek Media Kebudayaaan ini berisi gambar atau foto indah dengan ditambah deskripsi singkat namun tepat. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi alat yang menarik untuk memperkenalkan kebudayaan , dalam hal ini tenun. Selain itu dapat menjadi sumber inspirasi dalam perkembangan seni budaya nasional yang berkepribadian bangsa | Departemen Pendidikan dan Kebudayaan | 1982 | Tenun | |
354 | Statistical Methods For Chemists Kode Panggil: 550.84 You s |
W. J. Youden | Wiley Publications, | 1951 | statisti kimia | |
355 | Kreativitas Batik dalam Pewarnaan Sintetis Kode Panggil: 667.212 Kud k |
Buku ini tergolong dalam buku yang jarang diterbitkan sehingga sangat ditunggu-tunggu oelah perajin yang menginginkan sebuah panduan untuk pewarnaan batik menggunakan zat pewarna sintetis. Pada awalnya, buku ini dibuat dengan format asli menggunakan contoh kain sutra tenun jackquard yang diwarna dan dipotong sebagai sampel warna pada buku Paduan Warna sintetis dan telah dicetak sebanyak 50 eksemplar. Namun, karena sutra semakin mahal, banyak yang mengharapkan agar buku ini bisa dicetak pada kertas agar harganya bisa lebih murah dibandingkan dengan buku sebelumnya yang menggunakan kain sutra asli. Buku ini merupakan buku ke dua karya penulis yang diterbitkan untuk kalangan umum dari puluhan buku yang sudah penulis kumpulkan sebagai bentuk dokumentasi pribadi serta buku pedoman bagi yang berminat terhadap pengembangan kriya batik tulis dan batik cap. Buku ini dilengkapi dengan pengenalan dari perkembangan warna untuk seni rupa, perkembangan warna untuk batik, hingga bagaimana memadukan unsur-unsur zat pewarna sintetis dalam penggunaannya. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan aneka paduan unsur zat pewarna dan sampel warna dari perpaduan zat pewarna sintetis Naphtol+Garam serta paduan Naphtol dan Indigosol. Dengan adanya sampel warna tersebut, diharapkan dapat membantu perajin batik, khususnya yang baru belajar mengenal proses pewarnaan, serta bagi para pelajar yang ingin terus mengembangkan zat pewarna sintetis. Kemudian dalam buku ini ditunjukkan pula contoh-contoh dalam penggunaan zat pewarna sintetis pada proses pembuatan batik tradisional. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi siapa saja yang menginginkan serta turut mengembangkan pewarna batik tradisional di berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia. | Komarudin Kudiya | ITB Press | 2019 | Warna Sintetis |
356 | Perempuan Laweyan dalam Industri Batik di Surakarta Kode Panggil: 75.02 Wah p |
Penelitian yang berjudul Perempuan Laweyan dalam Industri Batik di Surakarta ini hendak mengkaji tentang permasalahan apa dan bagaimana perempuan Laweyan itu ketika menghadapi tantangan dan hambatan untuk mewariskan serta meneruskan kemahirannya melakukan proses regenerasi dalam industri batik. Melalui pendekatan historis dan pengumpulan data berupa wawancara dengan informan, studi pustaka, dan pengamatan langsung, maka dapat diperoleh gambaran bahwa perempuan Laweyan, menurut sejarahnya hingga kini, telah berhasil mewariskan keahliannya dalam bidang membatik itu kepada generasi berikutnya. Alih generasi itu bukannya tanpa tantangan dan hambatan, meskipun demikian mereka dapat pula meraih kesuksesan berkat ketrampilan mereka dalam mengelola usaha secara sungguh-sungguh. | Tugas Tri Wahyono | Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakrta | 2014 | Batik |
357 | Kreativitas dalam Desain Batik Kode Panggil: 75.02 Kud k |
Buku kreativitas dalam Desain Batik ini merupakan buku pertama karya penulis yang diterbitkan untuk kalangan umum, dari puluhan buku yang sudah penulis kumpulkan sebagai bentuk dokumentasi pribadi dan buku-buku pedoman bagi yang berminat terhadap pengembangan kriya batik tulis dan batik cap. Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan lugas; tidak menghadirkan kajian teoritis secara mendalam. Buku ini menuntun dan memberi pembaca arah deskriptif teknik eksplorasi pengembangan batik tradisional, hasil dari serangkaian pengalaman empirik ;penulis selama 20 tahun, selaku pembatik tradisional sekaligus mengajarkan teknik batik di berbagai daerah. Selain itu , buku ini juga dilengkapi dengan spesifikasi teknis alat-alat yang digunakan sebagai media alat pembuatan batik. Dengan adanya spesifikasi teknis batik ini, diharapkan para perajin batik tidak lagi mengalami kesulitan dalam menentukan pembuatan dan penggunaan alat-alat batik di berbagai daerah. Dalam buku ini dimuat pula sebagian pendapat dan teori dari beberapa pakar dan penulis buku batik lainnya. Penulis juga menyertakan beberapa bentuk gambar sketsa, yang diharapkan dapat memberikan acuan bagi siapa saja yang menginginkan serta turut mengembangkan motif-motif batik tradisional di berbagai daerah, di seluruh pelosok Indonesia. | Komarudin Kudiya | ITB Press | 2019 | Batik |
358 | Serial Motif Batik Cap #1 Mengenal Ragam Hias Batik Indonesia Kode Panggil: 75.02 Kud s |
Perlu adanya perubahan dalam ungkapan berbagai bentuk ragam hias yang mulai bergeser dari bentuk-bentuk ragam hias yang syarat makna simbolis dan filosofis menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana mengikuti kebutuhan saat kini serta kecendrungan gaya kaum milenial. Batik gaya baru yang hadir tetap memberikan identitas yang tegas bahwa dari bentuk ragam hias tersebut bisa mewakili suatu kelompok masyarakat penggunanya. Selain ragam hias yang bisa diselaraskan dengan selera saat ini, komposisi berupa ragam warna yang serasi dan indah juga dapat memperkaya khazanah batik untuk kaum milenial. Karya seni batik masa lampau banyak memberikan ilmu dan gambaran tentang apa dan di mana karya-karya seni kerajinan batik itu berada serta dibuat, baik dikerjakan secara pribadi maupun oleh sekelompok masyarakat dengan integritas yang dimilikinya. Hal tersebut yang membuat penulis semangat menyusun buku Serial Motif Batik Cap#1: Mengenal Ragam Hias Batik Idonesia yang dikemas secara sederhana. Berbagai ragam hias batik ditampilkan dalam buku ini dan akan menemukan sebagian dari ilmu seni rupa, budaya, dan visual yang memberikan makna betapa kaya budaya seni kerajinan batik Indonesia. Meski visualisasi yang ditampilkan pada buku ini belum lengkap, setidaknya dapat memberikan dan menggugah inspirasi bagi para pecinta kerajinan batik Indonesia. Semangat rasa ingin tahu, ingin mencoba, dan semangat belajar menjadi modal dalam upaya pengembangan ragam hias batik Indonesia. Proses eksplorasi dan pencarian bentuk-bentuk baru yang unik dan berbeda dari bentuk-bentuk sebelumnya sehingga dapat disusun menjadi suatu ragam hias baru merupakan hal penting bagi para perajin batik yang ingin berkembang dan maju. Dalam buku ini disampaikan beberapa tahapan studi dari penulis sebagai salah satu cara membangkitkan kreativitas dalam mengolah seni batik. Kemudian, kumpulan ragam hias batik cap yang terangkum dalam buku pertama ini, walaupun masih dalam jumlah yang sedikit dan kurang lengkap, harapannya tentu saja akan dapat memberikan referensi baru dalam pengembangan serta kemajuan batik tradisional Indonesia. Akhirnya penulis menyampaikan seuntai doa semoga buku ini banyak mendatangkan manfaat bagi saiapapun pencinta dan perajin batik tradisional Indonesia sehingga mendapatkan kesuksesan dalam usahanya. Kemudian, karya-karya batiknya bisa mengangkat citra dan nilai batik Indonesia indah mendunia | Komarudin Kudiya | ITB Press | 2019 | Batik |
359 | Pola Batik Klasik: Pesan Tersembunyi yang Dilupakan Kode Panggil: 75.02 Pra p |
Batik Indonesia telah berkembang dengansangat pesat. Batik yang sekarang kita kenal sebagai sebuah komoditi lahir dari sebuah seni yang mengandung nilai spiritual tinggi. Melalui motif-motif yang terangkai indah pada selembar kain batik, para pencipta pola batik klasik yang menjadi bagian dari leluhur kita telah menyampaikan secara tersembunyi pesan atau ajaran hidup bagi generasi penerus. Menjadikan pola batik klasik tidak saja indah dipandang mata, tetapi juga indah didalam makna. Tetapi sangat disayangkan bahwa perkembangan batik tidak terjadi pada semua aspek. Suatu keprihatinan bahwa saat ini generasi muda sudah tidak mempunyai pemahaman akan nilai spiritual tersebut. Mungkin hal ini timbul antara lain karena jalur pewarisan nilai-nilai spiritual telah terputus. Sehingga pesan spiritual tersebut terasa seakan dilupakan. Seiring dengan makin majunya peran kaum peempuan kita, sangat disayangkan bahwa ada peran penting mereka yang hilang, yaitu peran sebagai pendongeng bagi anak-anak mereka. Hal ini bisa menjadi penyebab bahwa pengetahuan tentang makna pola batik klasik tidak terwariskan kepada generasi sekarang. Semoga buku kecil ini mampu sedikit banyak menyambung kembali jalur pewarisan nilai-nilai spiritual yang telah terputus. | Oetari Siswomihardjo-Prawirohardjo | Pustaka Pelajar | 0000 | Batik |
360 | Inventarisasi Kain Batik Sendang Kode Panggil: 75.02 Sad i |
Batik Sendang adalah produk kain batik (khusus batik tulis) yang dihasilkan di Desa Sendangduwur, Kabupatn Lamongan, provinsi Jawa Timur. Memiliki ciri khas motif ragam hias pethetan (bunga dan daun) dengan warna khas putih, merah dan hitam. Dalam perkembangannya, kain batik Sendang memiliki corak ragam hias yang mengikuti selera desainer dan pasar. | Emiliana Sadilah | Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata | 2012 | Batik |