WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7054

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
7051 Peningkatan Mutu Bahan Baku Dan Produk Pada IRTK Bambu Dan Kayu Di Yogyakarta, Ciamis Dan Tasikmalaya
Kode Panggil: BBKB/633.58/Pri/p/20
Program peningkatan Mutu bahan baku dan produk pada IRTK Bambu dan Kayu di Yogyakarta, Tasikmalaya dan Ciamis ini meliputi kegiatan : - Percobaan labratorium - Desiminasi. Percobaan laboratorium yang dilakukan adalah uji coba alat pengering, uji coba alat Boucherie-Morisco dan pewarnaan iratan bambu dengan menggunakan zat warna alam. Kegiatan Desiminasi dilaksanakan di 3 tempat masing2 tempat selama 5 hari dengan peserta 10n orang. Desiminasi di Yogyakrata dengan materi. - Pengawetan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam (secang dan jambal). Desiminasi di Tasikmalaya dan Ciamis dengan materi: - Pengeringan kayu - Pengawetan iratan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa alat tersebut masih perlu sedikit disempurnakan agar dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu kayu dan bambu di lapangan. Namun secara keseluruhan desiminasi tersebut dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan perajin di bidang pengawetan dan pengeringan kayu dan bambu. Endang Pristiwati BBKB 2001 Kerajinan Bambu
7052 Penelitian Bahan Mentah Rotan Menjadi Bahan Baku Rotan
Kode Panggil: BBKB/633.58/Soe/p/80
Soeparman Balai Besar Kerajinan Dan Batik 1981 Rotan
7053 Pemanfaatan PK(Kalium Permanganat) sebagai bahan Pengawet Barang Kerajinan Kayu
Kode Panggil: BBKB/674/Bal/p/93-94
Produk kerajinan kayu perlu mengalami pengawetan untuk memperpanjang usia pakai. Cara pengawetan yang mudah dan murah untuk produk kerajinan kayu ini adalah dengan pencelupan. Bahan pengawet yang larut dalam air baik digunakan untuk perabot yang digunakan dalam rumah. Bahan pengawet KMnO4 memenuhi syarat yaitu 5-8 kg/cm3. Cara pengawetan, waktu dan konsentrasi bahan pengawet mempengaruhi tingkat absorpsi. Cara panas dan waktu yang lama, 90 menit menghasilkan absorpsi yang lebih tinggi. Konsentrasi 20 gr/l menghasilkan absorpsi yang tinggi. Jenis kayu juga mempengaruhi tingkat absorpsi. Kayu waru menghasilkan absorpsi yang lebih tinggi dari kayu sengon. Balai Besar Kerajinan Dan Batik 1994 Kerajinan kayu
7054 Penelitian Teknologi Proses Industri Ukir-ukiran Dari Limbah Kayu
Kode Panggil: BBKB 674 - p 89-90
BBKB Balai Besar Kerajinan Dan Batik 1990 limbah kayu