Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
7041 | Identifikasi Desain Etnis Daerah Untuk Batik Kode Panggil: BBKB 75.02 Uma i 2006 |
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) memiliki sejumlah sumber daya, hardware maupun software serta keahlian yang berdaya guna untuk menunjang peningkatan daya saing produk kerajinan dan batik, khususnya daya saing dari segi desain, penampilan, teknologi penanganan dan pengolahan bahan baku serta produk. Hasil Riset dan pengembangan (R&D) produk kerajinan dan batik dari BBKB ini perlu disosialisasikan terus m enerus kepada masyarakat usaha kerajinan dan batik, agar mampu memberikan support pada peningkatan daya saing tersebut. Melalui kegiatan seperti pameran, workshop maupun kerjasama-kerjasama yang biasa dilakukan Balai Besar Kerajina dan Batik dengan pihak-pihak yang terkait dan peduli terhadap usaha kecil menengah ini selalu diinformasikan tugas dan fungsi BBKB serta hasil riset dan pengembangan yang telah dilakukan pihak BBKB, sebagai promosi dan informasi. Dalam rangka peningkatan sarana promosi,informasi dan pemasaran Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) maka dilaksanakan pengidentifikasian motif motif etnis daerah unuk batik , sebagai upaya agar masyarakat selalu dapat memanfaatkan hasil riset dan pengembangan tersebut untuk meningkatkan kemampuan desain terutama bagi masyarakat pada umumnya dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. ke depan diharapkan akn terjadi komunikasi timabl balik dan kerjasama. | Umar Setiadji, S.Teks | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | katalog batik |
7042 | Uji Coba Pelapisan Emas Putih Pada Barang Perhiasan Imitasi Kode Panggil: BBKB 671.1 Sit u 2006 |
emas merupakan logam mulia yang pada dasarnya berwarna kuning, logam tersebut akan berubah warna apabila dicampur dengan logam lain. emas putih adalah hasil percampuran antara emas dengan logam putih tertentu (platina dan turunannya, perak, nikel). berdasarkan campurannya maka emas putih dibagi menjadi 3 yaitu: - emas putih palladium - emas putih nikel - emas putih palladiun dan nikel karena barang perhiasan emas putih mahal, biasanya pemakai / konsumen hanya kalangan menengah keatas. untuk mengantisipasi hal tersebut maka dibuat perhiasan yang menyerupai emas putih yaitu dengan melapisi barang imitasi yang terbuat dari tembaga/kuningan dengan emas putih. emas putih yang digunakan dalam uji coba ini adalah jenis emas putih nikel. tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah perhiasan imitasi dan mengetahui komposisi dan kondisi operasi yang optimal dalam pelapisan emas putih hasil pengamatan menunjukan bahwa kondisi operasi optimal pelapisan emas putih: - suhu 50 drajat C - tegangan 2.5 volt /dm2 - waktu pelapisan 3 menit sedangkan komposisi larutan pelapis dalam setiap 3 liter adalah: - emas : 2 gram - nikel : 0,4 gram - tembaga : 0,3 gram | Siti Utami.Dra,Msi | BBKB | 2006 | pelapisan emas putih |
7043 | Pengembangan Produk Standar Lampu Gerabah Kode Panggil: BBKB 666.32 End p 20 |
berbagai produk kerajinan dari gerabah banyak kita jumpai di pasaran, namun sampai saat ini produk standar lampu sebagai interior belum banyak dijumapai. pada percobaan ini dilakukan pengembangan disain gerabah menjadi standi standar lampu denganmenggunakan teknik putar pilin slab cetaj tuang dan finishing menggunakan cat reduksi serta anyaman dengan menggunakan tanah liat dari kasongan, bayat, rembang, dan malang produk ini durancang untuk melengkapi produk kap lampu yang telah dibuat dari kertas seni dan serat alam non tekstil yang telah terlebih dahulu di buat di BBKB . luaran dari kegiatan ini berupa 20 disain produk standar lampu terdiri dari 5 produk standar lampu finishing cat, 5 produk standar lampu finishing reduksi, 5 produk standar lampu finishing anyam, 5 produk standar lampu finishing laminasi kulit telor. dari hasil pengembangan produk standar lampu ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pengolahan tanah liat yang ada di kasongan, malang, dan bayat telah menggunakan mesin penggiling sendangkan di Rembang belum menggunakan mesin. tanah liat dari kasongan, Bayat dan rembang termasuk tanah liat merah (eartware) dapat dibuat standar lampu dengan teknik pembentukan bodi diputar, dipilin, slab, dan cetak tekan serta dibakar dengan teknik dibakar dengan suhu rendah. tanah liat dari bayat dapat di gunakan untuk finishing dengan cara reduksi. tanah liat dari malang termasuk tanah liat putih dan dapat dibuat standar lampu dengan teknik cetak tuang dan pembakaran tinggi, sehingga dapat diglasir. | Endang Pristiwati,Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Gerabah |
7044 | Penyusunan Data Base Industri Kerajinan dan Batik Indonesia Kode Panggil: BBKB 019.9 Soe p 2006 |
Pada masa mendatang indutri kecil & menengah kerajinan dan batik di harapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pilar pendukung ekonomi. Dalam memberdayakan industri kecil - menengah tersebut serta menyongsong era pasar global tahun 2010 (APEC) perlu diupayakan agar usaha industri kecil dan menengah (IKM) dapat bersaing di pasaran bebas hambatan. salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi dan management serta pengembangan jaringan promosi pemasaran secara globat, sehinggandapat mewujudkan pengusaha kecil dan menengah yang tangguh, berdaya saing dan handal. BBKB sebagai salah satu instansi pemerintah yang secara fungsional bertanggung jawab terhadap pertumbuhan/perkembangan industri kerajinan dan batik di indonesia, mempunyai tantangan dan peluang untuk meningkatkan perannya di dalam memberikan layanan jasa pada industri yang bersangkutan. untuk itu BBKB mamandang perlu guna meningkatkan kinerjanya melalui pembangunan sebuah data base industri kerajinan dan batik seluruh indonesia yang mampu sebagai sarana dan prasarana pendukung bagi pengambilan keputusan management secara cepat dan tepat dan akurat, serta juga dapat diakses dengan mudah oleh kalangan industri maupun masyarakat umum. | Soebardjo, S.Teks | BBKB | 2006 | Data Base Kerajinan dan Batik |
7045 | Pemasyarakatan Teknologi Penyiapan Sea-Grass (Sant) Untuk Produk House-Ware Ekspor Kode Panggil: BBKB 633.58 Aan p 2006 |
kerajinan anyaman serat alam non tekstil (SANT) mempunyai peluang ekspor cukup tinggi, selain didukung oleh sumber daya alam yang cukup melimpah, juga memiliki ciri khas dari segi desain maupun teknik pembuatannya. penyiapan bahan baku merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Tumbuhnya jamur, serangga perusak, dan blue stain adalah dampak dari penyiapan bahan baku yang kurang baik. penyiapan bahyan baku SANT meliputi : penyeleksian, pengeringan, pencegahan jamur, serangga perusak, pemucatan, pewarnaan, dan pengerjaan akhir (finishing). sehubungan dengan hal tersebut, BBKB, Yogyakarta pada tahun 2006 mengadakan kegiatan pemasyarakatan teknologi penyiapan sea-grass (SANT) untuk produk House-Ware ekspor. | Aan Eddy Antana, S.T. | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Serat alam non Tekstil |
7046 | Penerapan Motif Batik Klasik Yogya Dan Motif Jepang Untuk Pakaian Tradisional Jepang Kode Panggil: BBKB 7.021.4 Rin p 2006 |
telah dibuat 30 motif kombinasi klasik Yogya-Jepang, 15 diantaranya diterapkan pada pakaian tradisional Jepang yang berupa Kiyaku, Obi dan Jimbe dengan bahan baku sutera dan katun, melalui proses batik tulis maupun cap, menggunakan pewarna alam dan pewarna sintetis non karsinogenik. pilihan warna berdasarkan selera masyarakat jepang yaitu mendominasi warna-warna pastel yang tidak menyolok, yag bisa dicapai dengan pewarnaan alami dan pewarna sintetis non karsinogenik jenis indigosol. kegiatan ini dirangkum dalam satu narasi yang memuat pembuatan pakaian tradisional jepang mulai dari bahan baku,persiapan pola,pemolaan, pelekatan lilin batik disamping pembuatan cap. Pewarnaan bahan baku sepanjang 14 m baik alam mauun sintetis non karsinogenik dilakukan secara manual, tidak menggunakan alat khusus. selain itu juga disusun katalog motif Yogya, motif Jepang serta kombinasinya. didukung oleh perpuduan motif klasik Yogyakarta dan motif Jepang, serta proses batik yang ramah lingkungan menggunakan pewarna alami dan pewarna sintetis non karsinogenik, pakaian tradisional Jepang yang dihasilkan ini diharpkan sangat diminati oleh masyarakat Jepang. | Rini Purwani Hadjari, Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Batik klasik yogya |
7047 | Monitoring Dan Evaluasi Pemasyarakatan Teknologi Balai Besar Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB 659 Ret m 2006 |
monitoring dan evaluasi meruoakan bagian dair kegiatan managemen dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana capaian dari pelaksanaan kegiatan dan hal-hal apa yang perlu dibenahi agar tujuan dan sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai apa yang telah digariskan dalam perencanaan. dengan berlakunya SK Menperind NO. 46 /M.IND/KEP/VI/2006 tentang struktur dan organisasi BBKB maka struktur organisasi lama tidak berlaku lagi, sehingga kegiatan-kegiatan yang mengacukepada promosi dan jasa pelayanan teknis menjadi salah satu instrumen hal yang menjadi prioritas kegiatan monitoring dan evaluasi. sasaran responden ddipilih secara acark berdasarkan keterlibatannya dengan kegiatan BBKB dalam pemasyarakatan hasil litbang melalui diseminasi hasil litbang, pameran. responden berasal dari medan, Jawa Timur dan kalimantan selatan. setiap responden menulis secara umum kondisi perusahaan. mereka menjawab pertanyaan seputar keterlibatan mereka terhadap kegiatan dengan BBKB. pada umumnya responden memberikan respon yang baik dan mengharapkan peran yang lebih nyata dari BBKB. hasil dan monitpring dan evaluasi kegiatan BBKB diharapkan menjadi cermin pelaksanaan tugas dan fungsi BBKB dalam pengembangan industri kerajinan dan batik. | Retno Widiastuti, Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | alihTeknologi |
7048 | Workshop/ Diseminasi dan Pelatihan Kerajinan Kertas Seni Berbahan Baku Limbah Pertanian Kode Panggil: BBKB 676 Ach w 2006 |
produk kerajinan kertas seni atau lebih dikenal dengan sebutan " art paper" adalah produk kertas yang empunyai karakteristik yang spesifik dan artistik pada penampilannya. produk kertas seni yang berupa lembaran-lembaran dapat difungsikan sebagai salah satu bahan untuk membuat kerajinan yang bernuansa natural dan artistik. bahan baku kertas seni yang berasal dari limbah pertanian antara lain gedebog, mendong, enceng gondong yang diolah dengan menggunakan teknologi peralatan dan proses pembbuatan yang sangat sederhana dapat menghasilkan lembaran-lembaran kertas yang uni, spesifik serta mempunyai peluang pasar besar. lembaran-lembaran kertas seni merupakan bahan setengah jadi untuk membuat produk kerajinan misalnya kap lampu, hiasan dinding/lukisan, dll. desain merupakan faktor terpenting dalam pembuatan suatu produk, diterima tidaknya suatu produk dipasar ditentukan dari bagaimana desain produknya disamping mutu /kualitas. desain yang mengacu pada pasar akan mendapat peluang pasar yang besar. namun itu bergantung pada bagaimana pemasarannya. maka perlu dicoba desain-desain terutama desain kerajinan berbagai lampu sudut dan kapnya menggunakan kertas seni serta disain berbagai hiasan dinding/lukisan menggunakan kertas seni. kertas seni yang dibuat dari pemanfaatan limbah pertanian di Yogyakarta dan sekitarnya masih belum maksimal, maka upaya BBKB melalui pogja kertas seni melaksanakan desiminas/memasyarakatkan teknologi kertas seni berbahan baku limbah pertanian. kegiatan tersebut diikuti 20 rang , berasala dari Yogyakarta dan sekitarnya. dimulai dengan kegiatan workshop tentang kertas seni dan permasalahannya, bertempat di Hotel Wisnu Graha, Jl. Kusumanegara No. 144 Yogyakarta dan Lab Kertas seni untuk desiminasinya, diselenggarakan pada tanggan 20 - 25 November 2006. | Achmad Arifin,S.Sr | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2006 | Kertas seni |
7049 | Penyusunan Rancangan SNI Produk Kerajinan Dan Batik Termasuk Alat Olah Raga Kode Panggil: BBKB 389.6 Soe p 2005 |
telah dilakukan: Penyusunan Rancangan SNI Produk kerjinan dan Batik termasuk Alat Olah Raga, Tahun Anggaran 2005 sebanyak 10 (sepuluh) judul yaitu: 1. Kain batik tulis mori prima 2. Kain batik cap mori prima 3. Kain batik cap kombinasi tulis mori prima 4. Kain batik tulis mori primissima 5. Kain batik cap mori primissima 6. Kain batik cap kombinasi tulis mori primissima 7. kain batik tulis mori voalissima 8. Kain batik cap mori Voalissima 9. Kain batik cap kombinasi tulis mori voalissima 10. Bola Voli | Soewardjono, B.Sc | BBKB | 2005 | SNI Produk Kerajinan |
7050 | Pengembangan Desain Patchwork Untuk Produk Household Dan Asessories Busana Menggunakan Perca Batik Kode Panggil: BBKB/746.3/Sri/p/200 |
Pengembangan Desain patchwork untuk Produk Household dan asessories busana menggunakan perca batik lebih difokuskan pada pengembangan kerajinan kriya tekstil wave untuk household dan asessories busana. Dalam pelaksanaannya pembuatan produk household dan asessories busana menggunakan bahan kain katun, katun campuran polyester dan polyester. Pembuatan kain berbulu secara manual ini dapat dibuat sebagai bahan baku pembuatan produk anatara lain sarung bantal kursi, karpet, dinner set, topi, rompi, ikat pinggang, tas dan lain-lainnya. Untuk kegiatan Rutin th 2005 ini hanya dibuat produk sarung bantal kursi dan tas. Kain perca batik yang dipergunakan adalah kain katun deaagn nomor benang lusi 15,5-31,2, nomor benang pakan 14,88-31,66 dan tetal benang lusi 28,2-43,2 tetal/cm2 dan tetal benang pakan 20,4-28,2 tetal/cm2. Kain lapisan bawah (polosan) yang dipergunakan adalah: 1. Kain polyester dengan nomor benang lusi 13,29-18,22 Tex, nomor benang pakan 17,58-18,89 Tex, dengan tetal benang lusi 45,66-24 tetal/cm2, tetal benang pakan 216,8-32,6 tetal/cm2. 2. Kain campuran katun polyester dengan nomor benang lusi 14,26-14,64 Tex, nomor benang pakan 13,33-14,43 Tex, dengan tetal benang lusi 29-48,3tetal/cm2, tetal benang pakan 24,3-30,6 tetal/cm2 3, Jarak stich mesin jahit dari 11,4-24 stich/inchi. Kain kerajinan kriya tekstil diuji ketahann pilling bulu dan ketahanan bulu dalam pencucian: Hasil pengujian ketahanan bulu dalam pencucian adalah nilai 4-4,5 Gray skale dan 4 staining skale. 2. Hasil pengujian pilling adalah standar pilling 2,2,2 dalam kondisi RH 65% 23 derajat Celcius. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa kerajinan kriya tekstil wave kekuatan bulunya baik, sehingga layak untuk bahan baku produk household dan asessories busana. | Sri Endah Pujiati,Ir | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2005 | Perca Batik |