Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
891 | Gema Industri Kecil: Media Informasi &Promosi Industri Kecil Menengah Kode Panggil: |
Fasilitasi Penghargaan Industri Memanfaatkan Teknologi Digital untuk IKM Pentingnya Perlindungan Merek IKM Revolusi e-Commerce memberikan Peluang IKM hadir di Global Space Market Banyak Cara Menjadi Wirausaha BAru Mencari yang Terbaik bagi Wirausaha Baru Santripreneur Mencetak Wirausaha Baru Meningkatkan Nilai Tambah Industri Kreatif Batik Pamekasan Produk Busana Lokal IKM Gembol Aji Joyo Art | Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah | 2017 | ||
892 | Jurnal Ilmu Kehutanan : Journal Of Forest Science Kode Panggil: 05 Fak j 2 2017 |
1.Tigers and Their Prey in Bukit Rimbang Bukit Baling: Abundance Baseline forEeffective Wildlife Reserve Management 2. Penggunaan Citra Satelit untuk Mengetahui Persebaran Dacrycorpus imbricotus (Blume) De Laub di Bukit Tapak, Cagar Alam Batukahu Bali 3. Tipologi dan Kerawanan Korupsi Sektor Kehutanan di Indonesia. 4. Model Pengelolaan Ternak di Sekitar Hutan Gunung Mutisdan Dampaknya Terhadap Kelestarian Hutan 5. Variasi Karakter Pembungaan Antar Varian dan Ras Lahan Cendana Sepanjang Gradien Geografis di Gunung Sewu. 6. Keragaman Fenotipik Buah dan Daya Perkecambahan Benih Swietenia macrophylla KIng dari beberapa populasi di Indonesia 7. Karyomorfologi dan Jumlah Kromosom Empat Group Gyrinops versteegii (gilg) Domke, di Lombok 8. Dekomposisi Serasah dan Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Hutan Tanaman Industri Nyawai (Ficus variegate, Blume). 9. Keanekaraaagaman Potensi Regenerasi Vegetasi pada hutan rawa Gambut: Studi Kasus di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah 10. Kemelimpahan dan Struktur Tingkat Trpfik Serangga pada Tingkat Perkembangan Agroforestri Jati yang berbeda di Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta | Fakultas Kehutanan UGM | 2017 | ||
893 | Silverplated Flatware Kode Panggil: 671.14 Sne s |
Doris jean Snell | Wallace-Homestead Book Company | 1971 | kerajinan perak | |
894 | Administrasi Umum Dan Peningkatan Sarana Litbang Kode Panggil: BBKB 651.78 Sar a 2009 |
Ir. Sardjono | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2008 | sarana litbang | |
895 | Aplikasi Pewter Untuk Kerajinan Kode Panggil: BBKB 669.65 Set a 2009 c.2 |
Kegiatan Aplikasi Pewter untuk Kerajinan ini bertujuan mengamati proses pembuatan kerajinan pewter dengan sistem cetak (casting). Selain itu kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan SDM melalui proses pembuatan yang dilakukan. Dan untuk mengembangkan kompetensi laboratorium perhiasan yang diharapkan untuk tahun depan bisa menjadi kegiatan pelatihan pembuatan kerajinan pewter untuk kerajinan. Tahapan yang digunakan untuk kegiatan ini adalah yang pertama mendesain gambar/model. Selanjutnya dari model ini dibuat pattern, pembuatan cetakan karet, pencetakan logam pewter, dan finishing. Selain mengamati proses pembuatan pewter dengan sistem casting, juga dicari komposisi logam pewter dan karet silicone yang optimal. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa untuk pewter yang dicampur dengan logam timbel dengan komposisi timbel 30% akan mendapatkan pewter dengan melting point yang rendah sehingga akan mempermudah dalam proses pematrian. Selain itu warnanya juga masih putih. Untuk komposisi karet cetakan campuran antara silicone air dengan hardenernya yang paling optimal jika dilihat dari sifatnya dalah 50 : 1 (silicone: hardener). Sedangkan produk yang dibuat untuk kegiatan ini adalah produk gantungan kunci. Selain mengamati proses pembuatan kerajinan pewter dengan sistem cetak, dalam kegiatan ini diperhitungkan pula tekno ekonomi untuk kerajinan pewter sehingga jika ada yang tertarik untuk menggeluti kerajinan ini sudah ada perhitungan invetasi biayanya. | Joni Setiawan, ST | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2009 | pewter |
896 | Pemanfaatan Center Log Kayu Sengon Untuk Kerajinan Komponen Interior Kode Panggil: BBKB 674 Ari p 2009 c.2 |
Basar Arifin | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2009 | kayu sengon | |
897 | Rekayasa Alat Wax Injection Untuk Produksi Perhiasan Dengan Metode Casting Kode Panggil: BBKB 621.9 Suh s 2009 c.2 |
Telah dilaksanakan alat Wax Injector di Balai Besar Kerajinan dan Batik Jl. Kusumanegara No.7 Yogyakarta selama 10(sepuluh) bulan. Pelaksanaan rekayasa diserahkan kepada konsultan perencana yang dalam hal ini ditunjuk PT Proporsi untuk membantu perancangan dengan nara sumber dari tim kegiatan yang didanai dari DIPA Tahun anggaran 2009. Pelaksanaan pembuatan Wax Injector dilakukan de Seleksi Alih Teknologi dan Inkubasi Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Peralatan Wax Injector hasil rancangan ini diharapkan dapat berfungsi sama sebagaimana yang telah ada dipasaran dengan harga relative murah. Hasil perancangan dan pembuatan menunjukan bahwa alat Wax Injector telah berhasil dibuat dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hasil uji coba menunjukan bahwa hasil yang terbaik (hasil cetakan merata, tidak banyak lilin yang lari keluar moulding, tidak ada void) diperoleh pada suhu temperature lilin yang diinjeksikan ke moulding dengan suhu 75-80 derajat Celcius dan tekanan udara yang digunakan untuk menekan lilin masuk ke moulding sebesar 0,05 Mpa. | Suharyanta,ST.MT | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2009 | wax Injection |
898 | Eksplorasi Teknik Quilting Dan Bleaching Pada Kain Perca Batik Denim (Jeans) Untuk Aksesoris Busana Eleme Kode Panggil: BBKB 688.72 Kar e 2010 c.3 |
Perkembangan dunia tekstil, fashion dan interior didunia membuat para desainer tekstil baik yang bergelut dibidang fashion maupun interior harus terus mengembangkan ide dalam membuat karya. Eksplorasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga didefinisikan sebagai berikut: 1 Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak ( tentang keadaan ); penyelidikan; penjajakan; 2 Dik kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru. Eksplorasi, menurut Microsoft Encarta Reference Library 2004 didefinisikan sebagai berikut: consideration of something: an investigation or the study of something such as data, or the consideration and testing of something such as possible courses of action. Jadi, eksplorasi adalah proses menyelidiki, mencari, dan mempelajari sesuatu dari teknik yang ada untuk dikembangkan. Kegiatan membuat celup rintang dilakukan banyak negara didunia. Sejarah asal-usul teknik ini diperkirakan berasal dari Asia dan berkembang kewilayah India, dengan sebutan bhandani, kemudian bersambung ke wilayah Malaysia juga ke benua Afrika. Diperkirakan penyebaran kain ini juga melalui Jalur Sutera, dari Cina sampai ke daratan Persia. Di lain pihak teknik merintangi warna tersebut dapat menjadi dasar bagi para desainer untuk membuat kain dengan teknik sebelumnya, yaitu mencabut warna pada kain dengan memberikan perintang agar warna hilang secara persial atau sebagian. Quilting adalah suatu cara mempersatukan bagian-bagian kain dengan cara dijahit atau mesin. "EKSPLORASI CABUT WARNA DENGAN TEKNIK BLEACHING PADA DENIM (JEANS) KOMBINASI QUILTING PERCA BATIK UNTUK AKSESORIS BUSANA DAN INTERIOR". Dengan penggabungan kedua teknis diatas, dapat menciptakan produk yang memiliki cita rasa tradisional dengan tampilan modern dalam tema East Meet West. | Isti Kartika,S.Ds | Balai Besar Kerajinan Dan Batik | 2010 | kain perca batik |
899 | Pengkajian Pemakaian Zat Warna Alam Dalam Bentuk Powder Untuk Industri Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB 667.27 Les p 1998/99 |
Telah dilakukan pengkajian pemakaina zat warna alam dalam bentuk puder untuk industri kerajinan dan batik. Pengkajian meliputi aspek teknis, sosial, budaya dan lingkungan serta politis strategis. Dari aspek teknis kelayakannay ditunjang dengan dipersiapkannya rancangan 1 unit peralatan puderisasi yang dimuati kelayakan ekonomi terhadap biaya produksi. Aspek sosial menunjukkan bahwa pewarna alami bukanlah barang asing bagi bangsa indonesia, mengingat telah dipakai sejak jaman nenek moyang kita dahulu. Tinjauan dari aspek budaya dan lingkungan segera dicapai melalui program memasyarakatkan kembali zat warna alami/ pengenalan zat warna alam dengan menampilakan pesona, kualitas dan keamanan baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Sedang aspek politis strategis memang sudah menjadi basis dari dimulainya kegiatan ini, yaitu menjadi pewarna alami sebagai salah satu substitusi imporpewarna sintesis yang membentuk pangsa pasar tersendiri, serta menghidupkan jalur ekspor dengan memenuhi permintaan pangsa pasar di negara2 Eropa dll, terhadap kebutuhan pewarna yang aman. Hasil pengkajian menyimpulkan bahwa penggunaan zat warna zat warna alam dalam bentuk puder untuk industri kerajinan dan batik layak untuk dikembangluaskan. | Ir.Kun Lestari WF | Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1999 | Zat Warna alam |
900 | Terjemahan bebas Buku De Inlandche Kunsnijverheid In Nederlansch Indie Kode Panggil: 677.54 Pir t |
Pola Anyaman Bahwa pembentukan pola anyaman diagonal lebih sukar dari pada anyama tegak, hal ini tidak perlu dinyatakan. pada angannya tegak dari suatu tikar, contoh cara kerja kita membuat pola adalah searah dengan dimana adanya daerah hiasan, tetapi pada anyaman serong kita harus membengkokan serong pola anyaman. | J.E.Jasper En Mas Pirngadie | Mouton & Co 1912 | 1912 | pola anyaman |