WhatsApp
DSC_4534


Batik bukan sekadar kain bermotif indah—ia adalah warisan budaya yang sarat makna dan proses. Di balik setiap lekuk garis dan warna yang memesona, ada peran penting dari bahan bernama malam. Tapi, malam ini bukan malam biasa. Ia adalah lilin khusus yang menjadi senjata utama dalam menciptakan pola batik tulis, cap, maupun kombinasi. Malam dibuat dari perpaduan bahan alami dan sintetis yang diracik secara cermat. Campuran ini menentukan apakah motif batik akan muncul dengan sempurna atau justru gagal total. Yuk, kita intip lebih dalam apa saja isi rahasia di balik malam batik—dan kenapa perannya begitu krusial!

1. Damar Matakucing

Damar yang digunakan dalam malam berasal dari getah pohon Agathis dammara. Dikenal dengan sebutan damar matakucing, bahan ini hanya dibersihkan dan dipecah tanpa proses penyulingan. Damar membuat malam mampu menciptakan bekas (tapak) yang kuat dan garis (ngawat) yang rapi di atas kain. Uniknya, damar juga tahan terhadap zat alkali dan cepat membeku saat dingin!

 2. Gondorukem – Getah Pinus

Berasal dari pohon pinus (Pinus merkusii), gondorukem melalui proses penyulingan sebelum digunakan. Meskipun mudah patah dan tidak tahan terhadap larutan basa, gondorukem yang jernih transparan justru sangat dihargai karena menghasilkan warna malam yang lebih bersih dan estetis.

3. Kote (Malam Tawon)

Kote atau malam tawon adalah salah satu bahan utama malam klowong. Dengan sifatnya yang mudah meleleh dan tahan lama, kote membantu malam lebih lekat pada kain dan tidak mudah lepas ketika proses pelorodan (pencucian lilin dari kain). Ada juga varian lain seperti malam lanceng, yang sama-sama berfungsi sebagai penguat lekatan.

4. Microwax

Microwax, atau lilin mikro, adalah hasil samping dari pengolahan minyak bumi. Meski sintetis, microwax punya keunggulan: membuat malam jadi lebih lentur, tahan alkali, dan sulit menembus kain secara berlebihan—cocok untuk mempertahankan pola batik yang presisi.

5. Parafin

Berwarna putih susu, parafin sangat mudah meleleh dan cepat membeku. Keunggulannya adalah kemampuannya menembus kain dan mudah lepas saat pelorodan. Tapi ingat, daya lekatnya lebih rendah dibanding bahan lainnya, sehingga penggunaannya harus tepat takaran.

6. Kendal (Vet)

Lemak hewani seperti dari sapi, kerbau, atau kambing—disebut kendal—dipakai dalam jumlah kecil untuk menurunkan titik leleh malam. Kendal sangat cepat meleleh, menjadikannya bahan penting dalam menciptakan malam yang lebih mudah digunakan.

7. Minyak Nabati – Alternatif pengganti kendal

Karena kendal semakin sulit didapat, minyak nabati seperti dari kelapa sawit kini banyak digunakan sebagai alternatif. Minyak ini membuat malam menjadi lebih lentur, tak mudah patah, dan tentu saja, lebih ramah lingkungan.

Tak semua malam diciptakan sama. Penting juga untuk memperhatikan urutan pencampuran bahan. Karena setiap bahan punya titik leleh berbeda, ketidaktepatan urutan tahapan proses akan berpengaruh pada kualitas hasil akhir malam batik tersebut. Campuran bahan dan takarannya disesuaikan dengan jenis malam yang akan digunakan:

  • Malam Klowong yang dipakai untuk nglowong atau goresan malam yang membentuk garis motif atau pola utama. Malam jenis ini cenderung lebih mudah leleh dan membeku.
  • Malam Tembokan untuk menutup bidang warna yang luas pada sebuah pola. Lilin jenis ini cenderung memiliki daya lekat yang kuat dan tidak mudah remuk atau retak (crackle).
  • Malam Biron untuk menutup bidang warna tertentu untuk dipertahankan warnanya, sebelum dilakukan pewarnaan selanjutnya. 

     

    Ingin belajar membuat malam batik langsung dari ahlinya?

    Hubungi BBSPJIKB sekarang melalui:

    Unit Pelayanan Publik Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian

    Jl. Kusumanegara No. 7 Kota Yogyakarta 55166 D.I. Yogyakarta

    0274-546111 (ext. 109)

    https://wa.me/6282223799288


BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK

Jalan Kusumanegara No. 7, Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 55166
Telp. 0274-546111 Ext.109 | Fax. 0274-543582
E-mail:bbkb@kemenperin.go.id | Instagram : @bbspjikb_kemenperin | Whatsapp : 6282223799288

Bagikan di Media Sosial Anda