IMG_85683


 

Pringsewu merupakan Kabupaten  salah satu dari 15 daerah otonom kabupaten/kota yang berada di  Provinsi Lampung. Sedangkan Kabupaten Pringsewu beribukota di kota Pringsewu yang berjarak 38 km dari ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung dengan  mempunyai luas wilayah 625 km dan  berpenduduk sekitar  475.353 jiwa . Kabupaten Pringsewu  memiliki 9 kecamatan terdiri dari 131 desa/kelurahan.  Pringsewu berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu karena banyaknya pohon bambu.

Komoditi yang sudah dirintis dan menjadi andalan Pringsewu melalui program One Village One Product (OVOP) adalah kain tapis. Disamping itu  sebagian masyarakat Pringsewu telah menggeluti dan menjadi pengrajin batik dengan menghasilkan berbagai motif yang mempunyai latar dan mengangkat pohon bambu  sebagai motif dengan pewarnaan yang cerah.

Sebagai upaya meningkatkan kualitas batik, maka melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten  Pringsewu mengirim peserta sebanyak 12 orang untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Batik dengan Zat Warna Alam di Balai Besar Kerajinan dan Batik. Pelatihan yang akan berlangsung selama 5 (lima) hari tersebut, pada hari Senin, 9 November 2015, pukul 08.15 WIB di Ruang Soga BBKB telah dibuka secara resmi oleh Kepala BBKB Yogyakarta Ibu Zulmalizar . Dalam kata sambutan sebelum membuka pelatihan secara resmi Ibu Zul mengatakan bahwa sebentar lagi masyarakat Indonesia akan berhadapan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dalam menghadapi tantangan itu, maka para perajin diminta harus memperkuat diri  dengan cara selalu proaktif, kreatif dan inovatif  dalam  melakukan pengembangan usahanya. Disamping itu perlu adanya perubahan pola pikir dan terus mencintai produk  karya bangsa sendiri.

Untuk meningkatkan kualitas batik, pengrajin batik harus tetap menerapkan efisiensi dalam  melaksanakan   tiap tahapan proses produksinya, sehingga akan memperoleh nilai tambah.  Untuk itu para peserta pelatihan diminta untuk menyampaikan permasalahan terkait dengan batik yang selama  ini dialami, atau ketika mengikuti pelatihan di BBKB. Selain itu harus diperhatikan dalam pengelolaan limbah, sehingga jangan sampai mengganggu lingkungan dan keberlangsungan  hidup masyarakat sekitarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala  Bidang Perindustrian dan Perdagangan Diskop, UMKM, Perindag Kabupaten Pringsewu Bapak C.Sulistiyo Pratomo mengatakan bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan merupakan pengrajin batik yang ada di Pringsewu. Keikutsertaan untuk mengikuti pelatihan batik dengan zat warna sintetis di BBKB Yogyakarta ini bertujuan  agar para peserta mampu meningkatkan kualitas batik yang selama ini telah digeluti dan setelah kembali dari pelatihan dapat menularkan ilmunya kepada para pengrajin lain di daerahnya masing-masing.

 

 

Bagikan di Media Sosial Anda