161


Pada tanggal 2 Oktober 2009di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Batik Indonesia dinobatkan sebagai warisan budaya milik dunia (World heritage) berdasarkan pengukuhan UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).  Disamping itu penobatan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council (WCC) pada bulan Oktober 2014 di Dongyang, Zhejiang, Tiongkok telah meningkatkan citra positif dan martabat batik Indonesia di forum internasional.

Dalam rangka menyambut  Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia, World Craft Council (WCC) menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan salah satunya yaitu Jogja International Batik Biennale 2016 (JIBB 2016) yang dilaksanakan di Jogja Expo Centre beruapa pameran berlangsung pada tanggal 12-15 Oktober 2016 dan dibuka oleh  Ibu Mufidah Jusuf Kalla pada tanggal 12 Oktober 2016.

Disamping itu dalam melakukan lawatannya di Yogyakarta Ibu Mufidah Jusuf Kalla didampingi Pengurus Dekranas Pusat juga melakukan kunjungan ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Kementerian Perindustrian. Kedatangan di BBKB disambut langsung oleh Dirjen IKM  Ibu Gati Wibawaningsih, Kepala BBKB Yogyakarta Bapak Isnananto Winursito beserta seluruh pejabat Eselon III di Lingkungan BBKB.  Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung hasil litbang kerajinan dan batik yang sedang dipamerkan. Untuk mengetahui proses pembuatan batik Ibu Mufidah Jusuf Kalla  juga berkesempatan mengunjungi2 (dua) Laboratorium,  yaitu  Laboratorium Batik dan Laboratorium Tenun. Ketika berada di  Ruang Laboratorium Batik juga menyempatkan diri mewarnai batik dengan teknik colet (menggunakan kuas) dan membatik dengan menggunakan canting.

Selain itu untuk mendukung rangkaian kegiatan  JIBB 2016, BBKB juga melaksanakan program Public Lecture  dengan tujuan sebagai wadah untuk menyebarluaskan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang batik. Public Lecture  bertempat di Ruang Soga, BBKB Jalan Kusumanegara 7 Yogyakarta dan diikuti sebanyak 50 peserta, berasal dari Lembaga Pemerintah, Swasta. Pengrajin, Akademisi, dan Pecinta Batik. Adapun topik yang sajikan dalam kegiatan tersebut adalah “Marks of Ancient Batik Patterns in Javanese life” (Nilai-Nilai Motif Batik Peninggalan Jawa kuno) dengan pembicara Mdm. Annegret Haake dari Jerman (penulis dan pecinta batik).  

Bagikan di Media Sosial Anda