Batik merupakan salah satu kesenian warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang mempunyai nilai seni yang tinggi. Batik menarik bukan semata-mata hasilnya, proses pembuatan batik yang memerlukan ketekunan, kesabaran, dengan bahan malam panas yang digoreskan pada kain untuk membuat motifnya telah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya yang dimiliki Indonesia. Batik di Indonesia merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak dahulu.
Di berbagai daerah di Indonesia banyak yang sudah memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri bagi daerah tersebut. Mulai dari desain, motif, warna maupun corak dan teknik pembuatannya. Dari bebagai ragam batik yang ada di Indonesia, juga memberikan kekaguman tersendiri bagi para penikmatnya apalagi kalau dikaitkan dengan tradisi/upacara adat.
Disamping itu batik juga banyak digunakan dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dari kelahiran ( dipakai sebagai bedong bayi, pakaian dan gendongan bayi) sampai upacara kematian. Kain yg digunakan untuk bahan baku batik biasanya kain katun yg berasal dari serat alami yg merupakan media yg ideal bagi bakteri, sehingga sangat dibutuhkan suatu kain batik yang antibakteri. Sifat antibakteri dimiliki oleh oksida logam nano, antara lain ZnO.
BBKB, Kemenperin menggandeng Balai Penelitian Teknologi Mineral LIPI, Kemenristekdikti akan melakukan penelitian untuk menghasilkan kain batik antibakteri denga mengaplikasikan oksida logam ZnO pada kain batik. Penelitian ini dilakukan kerjasama dengan Balai Penelitian Teknologi Mineral LIPI, Kemenristekdikti yang akan melakukan sintesa ZnO nanopartikel. BBKB akan mengaplikasikan ZnO tersebut pada kain yang kemudian dibatik sehingga diperoleh kain batik yg mpunyai sifat amtibakteri.
Proposal insinas yang telah diajukan BBKB dengan judul 'Pemanfaatan Oksida Logam Nano untuk peningkatan Kualitas Pewarnaan dan Antibakteri pada Batik' perlu dilakukan fact finding/verifikasi sehingga hari senin (25/1), Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti, Bapak Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M Eng, B.Eng dan koordinator insinas Bapak Juhartono beserta 2 (dua) staf berkunjung ke BBKB guna melihat kemampuan sumberdaya BBKB. Kunjungan tersebut disambut Kepala BBKB Ibu Ir. Titik Purwati Widowati, MP di Ruang Soga, BBKB