Screenshot_2020-10-09_Launching_dan_Bedah_Buku_Ornamen_Etnis_Dalam_Pengembangan_Motif_Batik_-_YouTube(2)


Press Release

Launching dan Bedah Buku

Ornamen Etnis Dalam Pengembangan Motif Batik

Kita sebagai bangsa Indonesia patut merasa bangga, karena batik sebagai warisan budaya asli Indonesia telah ditetapkan sebagai “Intangible Cultural Heritage” atau Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Maka sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Balai Besar Kerajinan dan Batik sebagai institusi di bawah Kementerian Perindustrian yang menangani litbang kerajinan dan batik turut berperan aktif dalam peringatan Hari Batik Nasional tahun 2020 dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang pada tanggal 2 Okober dibuka oleh Menteri Perindustrian. Salah satu kegiatannya adalah : Launching dan Bedah Buku tentang “Ornamen Etnis dalam Pengembangan Motif Batik” secara virtual pada 9 Oktober 2020 yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian.

Hari Batik Nasional merupakan momentum untuk membangkitkan lagi dan mengejar ketertinggalan dalam industri batik, salah satunya melalui peningkatan produktivitas batik nasional. Beberapa kegiatan Kemenperin melalui peran Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, BPPI, BPSDMI, dan Direktorat Jenderal IKMA, seperti:

1. Bimbingan teknis: kewirausahaan, manajemen bisnis, pemasaran digital, standar mutu dan kualitas batik, kreativitas desain batik, pewarna alami dan sintesis;

2. Fasilitasi mesin dan peralatan;

3. Pendampingan untuk pengrajin batik: manajemen dan tata letak produksi, dan IPAL.

Selain peningkatan produktivitas, Kemenperin juga berupaya meningkatkan daya saing industri batik antara lain melalui perlindungan industri dalam negeri seperti penerapan SNI batik (batik tulis, cap, kombinasi), batik mark (identitas batik Indonesia), dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Dalam upaya kita untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa sekaligus meningkatkan daya saing industrinya, salah satu aspek yang harus kita perhatikan adalah peningkatan literasi masyarakat. Literasi lebih dari sekedar membaca dan menulis, namun mencakup ketrampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital dan auditori. Bangsa yang melek literasi adalah bangsa yang berbudaya.

Adapun tujuan pelestarian batik adalah agar ada kesamaan sejarah, cerita, makna, dan filosofi batik, dapat diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai publikasi tentang keunikan budaya batik, serta menjadi bukti tertulis bahwa budaya batik memang ada di berbagai zaman yang kita lalui.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong upaya pelestarian batik melalui kegiatan peningkatan literasi, baik yang dilaksanakan/difasilitasi oleh pemerintah maupun kegiatan swadaya oleh masyarakat/swasta. Di antara kegiatan tersebut antara lain:

1. Pendidikan formal maupun non formal;

2. Penelitian dan pengembangan batik;

3. Lembaga uji, pelatihan, labelisasi, sertifikasi;

4. Promosi/publikasi: pameran, event khusus;

5. Pendirian museum batik;

6. Perlindungan hukum atas kekayaan budaya batik;

7. Penyediaan sarana menggali informasi, seperti perpustakaan;

8. Pengembangan produk-produk dokumentasi: tulisan buku dan digitalisasi data batik.

Pelestarian budaya melalui gerakan literasi masyarakat adalah salah satu langkah strategis untuk melestarikan batik di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, kegiatan yang berorientasi peningkatan literasi tentang batik akan terus didukung dan difasilitasi oleh Pemerintah, seperti Launching dan Bedah Buku: Ornamen Etnis dalam Pengembangan Motif Batik pada hari ini, selain itu juga dilaunching 3 bulk lainnya yaitu : Batik Latar Ringkel, Tritik Jumputan Inovatif, Kumpulan Istilah Penting Dalam Dunia Batik.

Melalui penyelenggaraan peringatan Hari Batik Nasional ini, Kementerian Perindustrian Melalui BBBKB mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat turut berperan aktif serta berkolaborasi dalam memajukan Batik Indonesia. Karena sesungguhnya mencintai Batik Indonesia adalah tanggung jawab setiap kita sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya.

 

Bagikan di Media Sosial Anda