Pada hari Selasa, 27 Agustus 2013, pukul 09.00 WIB bertempat ruang di Aula Balai Besar Kerajinan danBatik telah dibuka secara resmi Pelatihan Pengelolaan Limbah Batik untuk IKM Batik kerjasama Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional (KII) dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta oleh Staf Ahli Menteri Sumber Daya Industri dan Teknologi Ibu Dra. Dyah Winarni Poedjiwati, MBA.Dalam sambutannya Staf Ahli Menteri Sumber Daya Industri dan Teknologi mengatakan Sekretariat Direkorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional, Kemnterian Perindustrian telah memafasilitasi penempatan tenaga ahli dari Jepang dan Korea Selatan berjumlah 6 (enam) orang sebagai konsultan pengembangan sistem maupun peningkatan kemampuan SDM unti terkait.

   Disamping itu terkait penempatan tenaga ahli, dalam rangka pemanafaatan dan upaya transfer teknologi dari tenaga ahli kepada sumber daya industri maka Sekretariat Ditjen KII bekerjasama dengan BBKB Yogyakarta menyelenggarakan program pelatihan peningkatan kapabilitas kemampuan bagi sumber daya industri di lingkungan Kemenperin. Selain itu Seditjen KII pada tahun 2013 mengangkat program “Capacity Building Pengelolaan Limbah Batik untuk IKM Batik” dengan pertimbangan sektor batik merupakan komoditas Indonesia yang mempunyai nilai budaya dan ekonomi yang potensial namun juga dalam proses produksinya menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Ke depan, ekspor batik harus didorong, sehingga batik harus bias mengikuti persyaratan internasional, diantaranya harus bisa memenu persyaratan produk yang ramah lingkungan.

   Dalam kesempatan yang sama Plh. Balai Besar Kerajinan dan Batik Bapak Ramelan Subagyo, M.Eng.Sc menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Ditjen KII untuk penyelenggaraan Pelatihan Pengelolaan Limbah Batik untuk IKM Batik bekerjasama dengan Balai Besar BBKB Yogyakarta. Penerapan konsep produksi bersih pada proses pembatikan dapat dilakukan dengan 5 prinsip pokok; terdiri dari: rethink, reuse, reduction, recovery dan recycle yang pada dasarnya menekankan pada penggunaan bahan baku secara efisien dan meminimisasi limbah industri. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, para peserta pelaku IKM Batik, agar dapat menyerap materi pelatihan dan melakukan penerapan dalam industrinya, serta dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada IKM yang lain agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik.

   Pelatihan Pengelolaan Limbah Batik untuk IKM Batik direncanakan akan berlangsung selama 4 (empat) hari terhitung mulai tangal 27 sampai dengan 30 Agustus 2013 dengan jumlah 20 (duapuluh) orang peserta yang berasal : Kota Yogyakarta sebanyak 4 (empat) orang, Kab. Bantul sebanyak 4 (empat) orang, Kab. Kulonprogo sebanyak 6 (enam) orang, kab. Gunungkidul sebanyak 3 (tiga) orang, dan Kab. Sleman sebanyak 3 (tiga) orang dengan materi, meliputi:

1. Produksi bersih/ Eko-efisien

2. Efisieni dalam penggunaan bahan

3. Praktek implementasi produksi bersih ( good house keeping;   pembatikan tulis/cap; pelorodan; pengolahan limbah tepat guna dan penggunaan alat tepat guna)

4. Kunjungan ke IKM batik.

   Sedangkan pemateri disampaikan oleh tenaga ahli dari Korea Selatan dan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.


Bagikan di Media Sosial Anda