Yogyakarta, 9 Juni 2021
Di tengah masa pandemi seperti saat ini, industri kerajinan dan batik mampu membuat produk sesuai preferensi pasar. Industri kerajinan dan batik juga cepat melakukan diversifikasi produk, memunculkan kreativitas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai industri kerajinan dan batik nasional mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah pandemi Covid-19 sehingga mampu bertahan, bahkan mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pemerintah Indonesia telah menggaungkan istilah the new normal atau tatanan normal baru yang menuntut kita untuk hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Situasi pandemi mendorong kita untuk melakukan berbagai bentuk adaptasi dan inovasi agar tetap dapat menjalankan proses bisnisnya. Dalam rangka mendukung agenda Pemulihan Ekonomi Nasional saat ini, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan sektor industri melalui beberapa langkah strategis agar industri dalam negeri tetap dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mampu berkontribusi signifikan dalam agenda pemulihan ekonomi tersebut.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menambahkan, Industri Kreatif kerajinan dan batik merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi. Oleh karenanya, dibutuhkan peran semua pihak dalam menciptakan ekosistem yang menunjang.
Salah satu upaya mendorong pengembangan sektor industri yaitu dengan memberikan dukungan terhadap inovasi melalui kegiatan Innovating Jogja 2021, seperti yang telah dilakukan Oleh Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri melalui satuan kerja Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Innovating Jogja yang telah dilaksanakan tahun sebelum dimana kegiatan pada tahun 2021 akan terdiri dari dua fokus , yaitu: Pengembangan usaha tenant yang akan memanfaatkan hasil litbangyasa BBKB dan Pengembangan usaha berdasarkan inovasi tenant pada bidang kerajinan dan batik ujar Doddy Rahadi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri.
Pendaftar kegiatan Innovating Jogja tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tercatat 247 pendaftar kegiataan Innovating Jogja yang tidak hanya berasal dari Yogyakarta, namun juga dari kota-kota lain di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Dari jumlah tersebut 48 peserta terpilih untuk mengikuti kegiatan Workhop Business Plan secara online. Kemudian panitia menseleksi Business Plan yang dihasikan sehingga terpilih 30 peserta yang berhak mengikuti tahap Bootcamp Innovating Jogja 2021. Dewan juri Seleksi Bisnis Plan terdiri dari Ir. Titik Purwati Widowati, MP (Plt. Kepala BBKB) , Sri Nurwidiyanti (Program Maneger Innovating Jogja 2021), Amir Panzuri (APIKRI), Ariya Tetuka Puspayudha, MBA serta Rullyana P. Mamengko, MM dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Seleksi Business Plan dilakukan dengan cara Presentasi secara online pada tanggal 24 Mei sampai 4 Juni 2021
“Di Kebiasan baru masa new normal ini, kita telah terbiasa melakukan kegiatan secara daring, sehingga Innovating Jogja bisa diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dan membantu wirausaha baru yang inovatif di bidang kerajinan dan batik secara lebih luas lagi” Ujar Titik Purwati Widowati, MP pelaksana tugas Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik
Kegiatan Bootcamp Innovating Jogja akan dilaksanakan secara luring di The Westlake Resort Yogyakarta pada tanggal 9-11 Juni 2021 dengan memnerapkan protokol kesehatan. Setiap peserta dan panitia di test Rapid Antigen sebelum mengikuti acara. Tujuan dari kegiatan ini adalah :Membekali Peserta bootcamp kemampuan untuk menyusun rencana aksi/rencana kerja sesuai dengan bisnis masing-masing. Rencana aksi ini akan dipakai untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan bisnis, .Membekali peserta untuk dapat mengelola dan mengatasi resiko yang terjadi dalam menjalankan rencana kerja bisnis dan Membekali Tenant dengan kemampuan dasar wirausaha kewirausahaan dan etika bisnis yang baik.