workshop_ambon_20231


Sektor industri di Provinsi Maluku berpotensi untuk dikembangkan karena secara geografis provinsi ini berada di antara dua pulau besar di Kawasan Indonesia Timur (Pulau Papua dan Pulau Sulawesi) serta dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai salah satu jalur perdagangan dan pelayaran. Selain itu peran komoditi kelapa sawit sebagai salah satu produk unggulan Indonesia tidak terbatas hanya untuk pemenuhan industri pangan dan energi saja, namun juga menembus sektor kreatif seperti industri batik dan kerajinan. Produk turunan kelapa sawit berupa stearin bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan perintang (malam batik) untuk industri batik, sementara lidi kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan anyaman bernilai seni tinggi.

Guna mendorong peningkatan pemanfaatan produk turunan dan limbah kelapa sawit di daerah Indonesia Timur khususnya di Provinsi Maluku, Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Kota Ambon serta Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon selenggarakan Workshop Batik dan Kerajinan dalam rangka Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit. Kegiatan tersebut digelar pada tanggal 9-13 Oktober 2023 di Gedung BSPJI Ambon, Jl. Batu Merah Atas, Kel. Batu Merah, Kec. Sirimau, Kota Ambon. Diikuti oleh 30 orang peserta dari Provinsi Maluku, yang terbagi menjadi 2 fokus kegiatan, yaitu workshop kerajinan (20 orang) dan workshop batik (10 orang).

Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga masuk sebagai salah satu dari 10 Strategi Prioritas Making Indonesia 4.0. sehingga Kementerian Perindustrian melalui BSPJIKB sangat agresif dalam bekerja sama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, BUMN maupun sektor swasta dalam membantu meningkatkan daya saing SDM industri kerajinan dan batik di seluruh Indonesia.

Kepala BBSPJIKB dalam sambutannya yang disampaikan oleh Ketua Tim Kerja OPTI Pendampingan dan Konsultansi BBSPJIKB, Aan Eddy Antana, menyebutkan bahwa untuk bisa mendorong peningkatan daya saing industri daerah maka perlu kolaborasi dan usaha bersama dari berbagai pihak melalui kegiatan pengembangan kompetensi SDM industri. Turut hadir dalam acara pembukaan Kegiatan Workshop Batik dan Kerajinan dalam rangka Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit, Kepala BPDPKS yang diwakili oleh Kadiv. UKMK BPDPKS, Helmi Muhansah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Maluku, Yahya Kotta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Sirjohn Slarmanat, Kepala Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Ambon, Ransi Pasae dan para peserta workshop baik workshop batik maupun workshop kerajinan.

Melalui kegiatan workshop batik ini, para peserta akan diberikan pemahaman teknis cara membuat produk batik dengan memanfaatkan malam dari kelapa sawit. Sementara untuk workshop kerajinan, para peserta akan diajari cara membuat berbagai produk kerajinan anyaman lidi kelapa sawit seperti kotak hantaran, tudung saji, tas, piring, kotak tisu, cermin, hiasan lampu dan produk home décor lain.

Di samping untuk mendorong industri batik dan kerajinan dalam memanfaatkan potensi dan limbah dari perkebunan kelapa sawit, kegiatan ini juga sebagai langkah strategis kampanye positif wujud keberpihakan Pemerintah Indonesia pada industri kelapa sawit nusantara yang sempat mendapatkan serangan negatif dari negara-negara Eropa beberapa waktu lalu, agar citra industri ini kembali positif di mata internasional.

Bagikan di Media Sosial Anda