semarang1_(Medium)


Peran komoditi kelapa sawit sebagai salah satu produk unggulan Indonesia tidak terbatas untuk pemenuhan industri pangan dan energi saja, namun juga menembus sektor kreatif seperti industri batik. Produk turunan kelapa sawit seperti stearin dan bahkan limbah berupa cangkang kelapa sawit bisa dimanfaatkan untuk industri batik dari sisi pembuatan bahan perintang (malam batik) dan zat pewarna batik. Hal ini yang mendorong diselenggarakannya kegiatan Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit di wilayah Jawa Tengah melalui Workshop Batik Berbasis Kompetensi (skema pewarnaan batik dan skema pembuatan batik tulis) selama 5 (lima) hari dari tanggal 28 Agustus-1 September 2023 di Sanggar Batik Semarang 16, Jawa Tengah.  

Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik, Tirta Wisnu Permana saat membuka kegiatan menyebutkan bahwa kegiatan workshop terselenggara atas kolaborasi antara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, dan Batik Semarang 16. “Tujuan kegiatan workshop ini diharapkan mampu menyediakan 50 tenaga terampil yang tersebar di 16 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah yang tersertifikasi BNSP. Dengan total 21 unit kompetensi dari 2 (dua) skema sertifikasi profesi yaitu klaster pembuatan batik tulis dan klaster pewarnaan batik, diharapkan para peserta akan lebih mumpuni dalam pembuatan malam batik dari produk turunan kelapa sawit dan zat warna batik dengan memanfaatkan cangkang kelapa sawit yang selama ini menjadi limbah dari perkebunan kelapa sawit” papar Wisnu.

Selain Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), Tirta Wisnu Permana, turut hadir menyampaikan sambutan dan materi, Ratna Kawuri, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng, didampingi Esti Wulandari, Kabid Industri Non Agro Disperindag Prov. Jateng, Kadiv UKMK BPDPKS, Helmi Muhansah didampingi Ira Usdiana, Analis Senior BPDPKS.

Di samping untuk mendorong industri batik dalam memanfaatkan potensi dan limbah dari perkebunan kelapa sawit, kegiatan ini juga sebagai langkah strategis kampanye positif wujud keberpihakan Pemerintah Indonesia pada industri kelapa sawit nusantara yang sempat mendapatkan serangan negatif dari negara-negara Eropa beberapa waktu lalu, agar citra industri ini kembali positif di mata internasional.

Kegiatan workshop batik di Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Program Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit atas kerjasama antara BBSPJIKB Kementerian Perindustrian dan BPDPKS direncanakan akan di lanjutkan di wilayah Ambon, Maluku pada awal Oktober 2023 dengan menyasar tidak hanya industri batik tapi juga industri kerajinan dari bahan alam kelapa sawit.

Bagikan di Media Sosial Anda