Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
199 | The Beauty of Pekalongan Batik Kode Panggil: 75.02 Min t |
Fokus pada batik Pekalongan dengan warna cerah yang menarik dan desain yang sangat berbeda dengan batik Keratonan. Apa yang membedakan batik Pekalongan dengan batik produksi daerah lain? Warna-warna ceria yang hadir pada kain panjang, sarung, syal. gendongan bayi, dan bahkan tokwie atau kain altar, sangat mencolok karena perbedaannya. Banyak keluarga dan perusahaan besar dan kecil telah bertahun-tahun hidup dengan baik, memproduksi segala jenis batik. Ada yang mengembangkan merek terkenal, ada yang tidak bernama, tapi semuanya telah memberikan kontribusi bagi industri batik Pekalongan Di antara nama-nama yang paling banyak dicari dalam produksi batik di Pekalongan masih nama keluarga Oey Soe Tjoen dan Liem Ping Hwie. Pekerjaan kedua keluarga ini terkenal karena pengerjaannya yang halus yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu kain. Detail isen-isen atau pengisi motif serta kesempurnaan pewarnaan menjadikan produknya incaran para kolektor. Faktanya, ada orang lain yang melakukan pekerjaan bagus dengan gaya lain. Dalam buku ini, ditunjukkan betapa variasinya batik Pekalongan sebenarnya, dibandingkan dengan buku-buku lain yang diterbitkan selama ini oleh para kolektor di dalam dan luar negeri, yang kebanyakan hanya memajang potongan-potongan halus yang membawa tanda tangan pembuatnya. | Ministry of Tourism and Creative Economy | 2013 | Batik | |
200 | Warta BBKB Kode Panggil: 05 Bal w 2020 c.1 |
Litbangyasa 2. Kunjungan 3. Pelatihan 4. Info Kegiatan 5. BBKB Melawan Covid-19 6. BBKB Terkini | Balai Besar Kerajinan dan Batik | 2020 | ||
201 | Warta BBKB Kode Panggil: 05 Bal w 2020 c.2 |
1. Litbangyasa 2. Kunjungan 3. Pelatihan 4. Info Kegiatan 5. BBKB Melawan Covid-19 6. BBKB Terkini | Balai Besar Kerajinan dan Batik | 2020 | ||
202 | Sinergi News: Ekonomi, Industri, Hukum Kode Panggil: 05 Ari Feb- Mar 19 |
PT. Arimas Damantara Sinergi | 2019 | Siap Launching Penilaian Menuju Industri 4.0 | ||
203 | Sinergi News: Ekonomi, Industri, Hukum Kode Panggil: 05 Ari Apr- Mei 19 |
PT. Arimas Damantara Sinergi | 2019 | IIS 2019 Transformasi Menuju Industri 4.0 | ||
204 | Media Industri : Industrialisasi Menuju Kehidupan yang Lebih Baik Kode Panggil: 05 Pus m 03 2019 c.1 |
Mengglobalkan Batik Nusantara | Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian | 2019 | ||
205 | Petunjuk Teknis Mengoperasikan Alat Mesin Jahit manual Kode Panggil: 687.053 Sul p |
Tika Sulistyaningsih | Balai Bear Kerajinan dan Batik | 2020 | ||
206 | Buku Petunjuk Teknis Pengelosan Kode Panggil: 677.1 Har b |
Pandji Hardjanto | Balai Besar Kerajinan dan Batik | 2020 | ||
207 | Batik Menmbus Ruang & Waktu Kode Panggil: 75.02 Gel b |
Gelar Batik Nusantara | 2005 | Batik | ||
208 | Eksplorasi Sejarah Batik Lasem Kode Panggil: 75.02 Kwa e |
Batik Lasem merupakan salah satu jenis budaya kain batik warisan nenek moyang Indonesia yang dihasilkan di wilayah pedesaan sekitar Kota Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Nuansa keindahan batik Lasem sudah sangat dikenal, terutama warna merah lasem yang konon tidak dapat ditiru pembuatannya di daerah lain. Oleh penduduk lokal Lasem, warna merah batik Lasem tersebut dinamakan abang getih pithik (merah darah ayam). Batik Lasem memang terkenal di banyak daerah di kepulauan Nusantara dan Malaka serta Suriname pada abad XX, tetapi informasi tentang batik Lasem tersebut sangat langka. Buku ini merupakan hasil refleksi penulis terhadap proses perintisan dan perkembangan budaya batik Lasem di Kabupaten Rembang. Di dalam bulu ini, pembaca akan menemui bahasan tentang berbagai jenis peradaban dunia yang memengaruhi desain motif dan warna batik Lasem. Di samping itu, pasang surutnya industri batik Lasem dicoba untuk dibahas dengan ringkas. Melalui buku ini diharapkan pembaca dapat memahami keagungan budaya Indonesia di masa lampau dan urgensi revitalisasi budaya Indonesia tersebut di masa kini dan masa yang akan datang. | William Kwan | Institut Pluralisme Indonesia | 2010 | Batik |