Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7173

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
141 Profil Batik Tegal: 183 Koleksi Batik Tegal: Klasik Pesisir & Kelir Pesisir
Kode Panggil: 75.02 Ami p
Dalam buku ini terdapat 183 motif yang tercatat sejak tahun 2009. Ada berbagai macam ragam hias berupa bunga, daun, buketan, hewan ikan, buah-buahan atau berupa lambang-lambang lainnya. Koleksi dibagi menjadi 2 bagian, Klasik Pesisir & Klasik Kelir Pesisir. Klasik pesisir, dibuat dengan dua proses perebusan dan klasik kelir pesisir dibuat hanya dalam satu proses perebusan. Mereka hampir memiliki kesamaan warna Nur Anisa Amini Apsara 2015 batik
142 Teritik Emas di Lembaran Kain: Koleksi Kain-kain Nusantara Nuny Asmuni Said
Kode Panggil: 746 Mas t
Di usianya ke 70 tahun, Nuny,ingin membagikan dokumentasi koleksi kain batik, songket, dan tenun yang dimilikinya kepada anak, cucu, keluarga, kerabat, teman, dan sahabat. Sebagian besar koleksi beliau peroleh dengan memesan dan bertemu langsung dengan perajin. Khusus kain-kain heritage/antic didapat dari orang tua, mertua, kerabat, dan membeli dari penjual yang datang ke rumah Shinta Said Mashuri PT Kramayudha 2009
143 Kain Tenun Minangkabau: Narasi Masyarakatnya
Kode Panggil: 677.024 Djo k
Ketika berpartisipasi dalam suatu upacara, baik laki-laki maupun perempuan harus mematuhi tata cara berbusana yang sudah digariskan oleh adat. Setiap fungsi dan peran dalam upacara direpresentasikan oleh busana tertentu. Pentingnya busana dalam kehidupan Urang Minang tentu sangat terkait dengan perkembangan kegiatan menenun di Minangkabau yang telah menyediakan berbagai variasi corak, bentuk, jenis, bahan, ukuran, dan warna kain tenun sesuai dengan wilayah yang menghasilkannya dan pengaruh luar yang diterima setiap wilayah penghasil tenun. Nian S. Djoemena Indonesia Kebanggaanku 2015 tenun
144 Arsitektur Rumah Saudagar Batik: Simbol, Pola, dan Fungsi Ruang
Kode Panggil: 75.02 Mir a
Rumah saudagar batik merupakan bangunan yang kompleks karena merupakan gejala budaya sehingga bentuk dan pengaturannya sangat dipengaruhi budaya ligkungan di mana bangunan itu berada. Bentuk rumah merupakan konsekuensi dari cakupan faktor-faktor budaya yang telihat dalam pengertian yang luas. Bentuk berubah menurut kondisi iklim, metode konstruksi, material yang tersedia dan teknologi. Yang menjadi faktor utamanya adalah sosial budaya, sedangkan lainnya merupakan factor yang kedua atau melengkapi/memodifikasi. Rumah saudagar batik memiliki perbedaan yang nyata, yaitu sebagian besar ruang yang ada di dalam bangunan akan dimanfaatkan untuk produksi batik, sedangkan sebagian kecil hanya dimanfaatkan untuk menghuni. Hal lain yang menarik adalah di dalam rumah tersebut menampung dua kegiatan yang memiliki sifat yang berbeda yaitu kegiatan menghuni yang sangat membutuhkan kenyamanan dan kegiatan produksi yang sangat aktif dan dinamis. Rumah Saudagar Batik ini juga adalah bagian dari eksistensi diri para saudagar yag diekspresikan pada tampilan bangunan baik interior maupun eksteroir bangunan. Rinaldi Mirsa Teknosain 2019 batik
145 Batikku, Cita dan Cintaku Bagi Indonesia
Kode Panggil: 75.02 Gar b
Batik Indonesia tidak hanya dikagumi oleh bangsa Indonesia, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain di dunia yang pernah singgah di Indonesia. Keindahan sekaligus maknanya yang sangat berarti bagi kehidupan bangsa Indonesia telah menjadikan batik sebagai salah satu pusat perhatian untuk dijaga dan dilestarikan. Hal ini dibuktikan pula dengan pengakuan UNESCO pada tahun 2009 dan pengakuan Yogyakarta sebagai kota batik dunia oleh WCC pada tahun 2014. Bagi bangsa Indonesia, batik memang mengagumkan. Tidak hanya sebagai busana sehari-hari, tetapi juga sebagai busana kebesaran bagi para raja, serta busana yang menunjukkan status social pemakainya. Batik juga merupakan transformasi ajaran (batik Pakualaman) dan mengikuti kegiatan daur hidup masyarakat Jawa dari lahir sampai mati. Dalam buku ini ditampilkan lebih dari 150 ragam hias batik yang memiliki makna dan merupakan simbol kehidupan secara cantik dan menarik. Langkah-langkah strategis untuk menjaga martabat batik Indonesia ditulis secara rinci dalam buku ini, mulai dari standar mutu dan penjaminannya, green industry batik, sampai masuk dalam industry 4,0 yang efisien, ramah lingkungan dan bermartabat hingga langkah-langkah praktis yang dilakukan secara bersemangat, bergembira, baik secara kelompok maupun individu. Semua itu berujung pada pelestarian batik Indonesia. Sungguh buku ini pantas dibaca oleh siapa saja yang mengaku bangsa Indonesia untuk tidak ketingglan berada dalam pusaran kemajuan masyarakat global. Batik lestari di bumi pertiwi. Murdijati-Gardjito Global Pustaka Utama 2020 batik
146 Karya Adiluhung Pendorong Ekonomi Lestari
Kode Panggil: 677.024 Pro k
Informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam buku ini merupakan hasil catatan lapangan dari Yayasan Sekar Kawung yang selalu didiskusikan kembali besama masyarakat di Desa Lambanapu dan Mauliru di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pendekatan utama adalah dialog dan diskusi terus-menerus, bahkan hidup membaur bersama mereka. Pengetahuan tentang tenun diperoleh melalui metodologi penggalian sejarah lisan yang masih hidup. . Chandra Kirana Priiosusilo Yayasan Sekar Kawung 2017
147 Batik Tulis Paseban dalam Makna Visual
Kode Panggil: 75.02 Nug b
Keragaman batik tulis di Indonesia memiliki kekhasan sesuai wilayah di Indonesia. Komoditi terbesar yang dimiliki berpusat di wilayah Pulau Jawa yang terbagi menjadi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Batik tulis Paseban merupakan batik tulis yang berasal dari Jawa Barat, termasuk dalam batik Sunda Pesisir setelah batik Trusmi Cirebon. Kuatnya pengaruh batik pesisir Cirebon dalam skala produksi dan pengguna konsumen menjadikan batik tulis Paseban di wilayah Kuningan sangat minim dikenal, baik dalam wilayah Kota Kuningan maupun masyarakat Kuningan itu sendiri. Buku kajian batik tulis Paseban memuat informasi mengenai perkembangan batik di Jawa Barat, khususnya pesisir. Pembaca dapat memahami sejarah berkembangnya batik Kuningan dan motif batik tulis Paseban. Buku ini membahas makna visual yang terkandung dalam setiap motif yang diciptakan pada batik tulis Paseban melalui pendekatan literasi visual. Rika Nugraha dan Roni Nursyamsu Deeppublish Publisher 2020 batik
148 Tenun Gedogan Pringgasela: Sebagai Destinasi Eduwisata di Lombok Timur
Kode Panggil: 677.024 Rah t
Buku ini merupakan salah satu alternatif yang dibuat dengan pertimbangan untuk memenuhi pembaca dalam memberikan garis-garis besar pemahaman tenun gedogan atau memperkenalkan karya kerajinan tangan berupa tenun gedogan yang hampir menghilang karena perkembangan zaman yang semakin maju, terutama yang ingin memahami lebih mendalam tentang tenun Gedogan Lombok Timur khususnya. Memberikan informasi pembaca tentang bagaimana alat tenun gedogan yang sangat tradisional bisa menghasilkan kain yang memiliki banyak nilai fungsional maupun keindahan. Pembahasan terakhir menjelaskan hasil penelitian empiris yang berkaitan dengan usaha kecil menengah tenun di Desa Pringgasela Lombok Timur. Buku ini secara garis besar membahas tema-tema yang berkaitan dengan tenun gedogan dan hasil penelitiannya yaitu Pendahuluan, Kerajinan tenun, Tenun gedogan Pringgasela Lombok Timur, Hasil penelitian terapan di UKM tenun di Lombok Timur. Rahmawati GrahaIilmu 2019 tenun
149 Pesona Visual Kampung Batik Tanjung Bumi Bangkalan
Kode Panggil: 75.02 Muc p
Kampung batik Tanjung Bumi Bangkalan menyimpan beragam pesona keindahan. Selain proses pembuatan batik tulis yang menggunakan gentong dalam pewarnaan dengan pewarna alam, ada arsitektur tanean lanjang yang juga menarik untuk dinikmati. Kekhasan, kebertahanan serta perubahan melengkapi kajian visual pada buku ini. Dengan mengeksplorasi Kampung Batik Tanjung Bumi secara visual, diharapkan dapat mejaga eksistensi dan keberlanjutan batik tulis serta arsitektur tanean lanjang Madura. Aamiin Muchlisiniyati Safeyah Indomedia Pustaka 2018 batik
150 Tenun & Para Penjaga Identitas
Kode Panggil: 677.024 Mae t
Buku ini mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa dan mengapa perempuan Mollo, Amanatun, dan Amanuban menenun. Di dalamnya terkuak banyak hal dari betapa pentingnya tenun sebagai identitas budaya orang Timor, proses pembelajaran yang berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya, keterkaitan dengan keanekaragaman hayati dan kearifan local, kegigihan para perempuan berjuang, krisis lingkungan yang terjadi, keengganan menenun di kalangan anak muda, hingga upaya membalikkan situasi yang ada. Buku ini akhirnya menjadi semacam dukumentasi pengetahuan dan pengalaman masyarakat dalam periode tertentu. Siti Maimunah Perkumpulan Terasmitra 2017