WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
161 The Ancient Heritage of Sriwijaya: Dalam Kemilau Songket dan Perkawinan Adat
Kode Panggil: 677.024 Kar a
Perjalanan panjang warisan budaya Sumatera Selatan yang sampai hari ini dapat kita saksikan di antaranya kain-kain songket yang indah penuh kemilau keemasan dan prosesi perkawinan dalam bentuk rangkaian adat tradisi yang sacral dan penuh makna. Merunut ke belakang akan warisan budaya (heritage) tersebut merupakan sebuah catatan sejarah tersendiri yang mewarnai negeri ini. Kerajaan Sriwijaya sendiri ditengarai berdiri pada abad ke 7 Masehi dan dikenal sebagai kerjaaan maritime yang kekuasaannya begitu luas. Transformasi budaya dan agama terjadi pula di sini. Dalam khasanah budaya, sebagai daerah yang terbuka, Palembang dengan sukacita membuka diri terhadap berbagai jenis dan bentuk budaya yang masuk. Keluwesan tersebut memberi banyak bentuk baru pada kain-kain tenun yang sudah ada. Melimpahnya emas di Sriwijaya memungkinkan negara ini mengekspornya ke Siam dan kembali ke Pekanbaru antara lain dalam bentuk benang emas. Dilhami kain-kain indah dari sutra berhiaskan selipan benang emas dari Cina dan India membuka wawasan baru bagi para penenun di lingkungan istana. Sejak itu songket mulai dikenal dan menjadi pakaian yang hanya boleh dikenakan oleh kalangan kerajaan. Perkawinan sejak duu ditempatkan sebagai sebuah peristiwa sacral. Penuh dengan symbol dan filosofi untuk menandai begitu pentingnya pernikahan dalam perjalanan hidup manusia. Peristiwa penting ini juga ditandai dengan keindahan penampilan sang pengantin. Palembang dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki prosesi adat perkawinan yang indah. Busana pengantin Palembang Aesan Gede maupun Paksangko merupakan asimilasi dari busana para permaisuri atau putri kerajaan. Unik dan mewah. Aju Isni Karim Penerbit Dian Rakyat 2010
162 Songket Minangkabau: The Tapestries of West Sumatra
Kode Panggil: 677.024 Udi s
Songket Minangkabau mendokumentasikan kisah serta makna di balik selembar songket dan pakaian adat Minangkabau. Buku ini ditulis terutama berdasarkan koleksi songket Museum Adityawarman, baik yang kuno maupun yang kontemporer, serta koleksi dan informasi dari para datuk dan bundokanduang di beberapa nagari. Dikemas dengan desain visual yang menawan dan informative. Buku ini diharapkan dapat menyuguhkan berbagai cerita yang selama ini tersimpan di rumah adat, dalam ingatan pelaku, , dan dalam almari museum ke hadapan pembaca Christina M. Udiani Dekranas 2019 tenun
163 Khazanah Tenun Tradisional NTB
Kode Panggil: 677.024 Anw k
Tradisi menenun nyesek (bahasa Sasak Lombok) , nesek (Samawa/Sumbawa dan Sumbawa Besar), dan Muna (Mbojo Bima dan Dompu) telah berlangsung berabad-abad lamanya. Seperti halnya sejarah tenun (wastra) Nusantara, aktivitas menenun di NTB diperkirakan dimulai dari zaman neolitikum. Dalam perkembangannya, kain tenun yang semula tanpa motif, dikreasikan menjadi tenunan yang kaya corak dan ragam hias bentuk flora dan fauna seperti dikenal saat ini. Ragam hias itu bukan sekadar aksesoris pada kain tenun, melainkan juga sebuah produk budaya dan identitas yang lahir dari kreativitas karya cipta, dan rasa manusia (petenun). Ragam hias itu merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang diyakini, hidup dan berkembang dalam kehidupan komunal masyarakat NTB, kemudian diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Buku ini secara sekilas menggambarkan sejarah tradisi menenun NTB dari masa ke masa. Disebut sekilas karena tulisan dalam buku ini bukanlah karya ilmiah, melainkan amatan empiric dan wawancara dengan para petenun dan pemerhati budaya (Sasak, Samawa, dan Mbojo), telususr pustaka, tulisan hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen sejumlah perguruan tinggi seputar kain tenun. Turut pula memperkaya isi buku ini adalah sokongan bacaan dari rekan-rekan dan catatan bahan-bahan tulisan yang karena alasan ruang, tidak bisa termuat di surat kabar selama penulis menjadi wartawan harian Kompas (1990-2020). Kesmuanya itu kemudian ‘dijahit’ menjadi sejumlah tulisan/artikel yang tesaji dalam buku ini. Khaerul Anwar PT Kompas Media Nusantara 2022 tenun
164 Bunga Rampai Undang-Undang Perindustrian
Kode Panggil: 352.07 Bir b
Biro Hukum dan Organisasi Kemenperin 2015 perindustrian
165 Motif Batik Klasik Legendaris dan Turunannya
Kode Panggil: 75.02 Kus m
Batik yang sering disebut sebagai warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki nilai adiluhung dan harus dilestarikan itu sebenarnya hanya dapat diklaim oleh 'batik-batik'. Bukan batik kekinian yang diprodukasi atas nama tren mode, tuntutan selera pasar yang sama sekali sudah tidak punya "roh" atau "jiwa". Motif batik yang tergolong klasik jumlahnya ribuan, tetapi di antara itu ada motif-motif yang tergolong sebagai motif babon (induk) yang legendaris, yaitu motif-motif di samping kepopulerannya, juga motif yang banyak digunakan pada ritual dalam kehidupan orang jawa. Mulai upacara terkait kelahiran, pertumbuhan dalam kehidupan seseorang, pernikahan, serta berbagai perlambang dalm menjalani kehidupan hingga saat upacara kematian. Banyak kalangan yang meyakini bahwa tatanan seperti ini bermula semenjak era kraton mataram islam yang berdiri sekitar abad ke-16 tepatnya pada tahun 1582 di Pulau Jawa. Bahkan diduga bahwa istilah batik dan ambatik baru digunakan pada era ini. Adi Kusrianto Andi 2021 batik
166 A Royal Treasure: The Javanese Batik Collection of King Chulalongkorn of Siam
Kode Panggil: 75.02 Glu a
Diproduksi dengan mewah termasuk kain langka, berusia lebih dari satu abad, terpelihara dengan indah. Pemandangan istimewa dari koleksi kerajaan. Detail desain kain close-up Pada masing-masing dari tiga kunjungannya ke Indonesia, Raja Raja Thailand Chulalongkorn pulang ke Siam dengan potongan batik buatan tangan. Diawetkan oleh biro rumah tangga kerajaan di Grand Palace sejak tahun 1910, tahun wafatnya raja, koleksi berjumlah lebih dari 300 buah dan hari ini menyediakan dokumentasi kunci dari Batik yang dibuat di Jawa Barat dan Jawa Tengah selama paruh kedua abad ke-19- abad, dengan banyak barang langka dan indah dari studio terkenal saat itu, koleksi indah ini dipresentasikan kepada publik untuk pertama kalinya di Museum Tekstil Queen Sirikit di Bangkok pada Oktober 2018. Diterbitkan bertepatan dengan pameran, A Royal Treasure berisi katalog rinci koleksi dan disempurnakan dengan foto-foto arsip langka dari perjalanan raja, catatan tanda tangan asli yang menunjukkan nama pola dan siapa yang diizinkan memakainya, dan label inventaris istana. Diproduksi secara mewah, dan ditulis serta diteliti oleh para ahli terkemuka di bidangnya, buku ini merupakan kontribusi penting bagi bidang tekstil Indonesia dan pesta visual bagi pecinta tekstil di seluruh dunia. Dale Carolyn Gluckman dkk Queen Sirkit Museum of Textiles 2018 batik
167 Aku & Filosofi Batik
Kode Panggil: 82.3 Bar a
Motif batik memiliki filosofi dan arti tersendiri bagi pemakainya.aku suka dengan batik karena aku orang Indonesia. Sprei dan bahkan selimut yang aku pakai kain batik (jarit), alasannya karena kainnya ringan dan tetap hangat. Aku dan keluarga besarku juga suka batik. (Batik Kehidupan) Secara tidak langsung, adikarya bangsa ini mampu membangkitkan ruh semangat dalam menjalankan kehidupan ini. Batik juga mampu menjadi alat pemersatu dan mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Batik, Kearifan Lokal Pemmersatu Bangsa) Ternyata, pada 2 Oktober 2009 batik Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (masterpiecies of the Oral an Intangible Heritage of Humanity). (Belajar Mengenal dan Mencintai Batik Asli) Barokatussolihah Azkiya 2021
168 Petunjuk Teknis Alat Canting Tulis
Kode Panggil: 75.02 Fit p
Buku ini menguraikan tentang bagian-bagian, nama, dan ukuran canting tulis. Sebagaimana diketahui, canting tulis adalah alat untuk menorehkan lilin panas pada kain dalam proses membatik. Kemudian ditambahkan informasi mengenai persiapan sebelum mencating, cara memegang canting, dan berbagai masalah dalam mencanting. Sebagai penutup dilengkapi dengan cara pemeliharaan canting dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ketika bekerja menggunakan canting. Aprilia Fitriani Balai Besar Kerajinan dan Batik 2021 Batik
169 Petunjuk Teknis Mengoperasikan Alat Mesin Jahit Highspeed
Kode Panggil: 687.053 Sul p
Tika Sulistyaningsih Balai Besar Kerajinan dan Batik 2021
170 Konservasi Dibalik Motif Tenun Dayak Iban Kapuas Hulu - Kalimantan Barat
Kode Panggil: 677.024 Pur k
Buku ini berisi tentang upaya konservasi dibalik motif tenun Dayak Iban di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Merupakan catatan yang berasal dari sudut pandang para pelaku, peminat, pemerhati, aktivis, dan pengkaji kain tenun Pua Kumbu, hutan dan sumber daya alam, peningkatan ekonomi komunitas dan penelitian sosial budaya. Kajian utama dalam buku ini mengenai kain tenun khas Iban atau Pua Kumbu yang selama berabad-abad menjadi bagian terdalam pada kebudayaan Orang Dayak Iban yang menempati posisi sakral. Namun, dalam berbagai konteks juga menjadi barang konsusmsi sehari-hari, seiring waktu peranan dan penggunaannya pada komunitas Iban seperti naik-turun, walaupun tidak pernah benar-benar hilang. Adanya kekhawatiran berpindahnya motif, corak, dan teknik khas akibat perdagangan dan interaksi dengan banyak pihak. Di sinilah buku ini menjadi penting, sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan bagaimana tenun orang Dayak Iban sangat berharga dan melindungi Intelectual Property di bidang tenun. Menjadi penting bahwa tenun Iban terkait dengan banyak aspek sosial, budaya, ekonomi, sampai kelestarian hutan di luar urusan tenun itu sendiri. Semiarto Aji Purwanto Yayasan Kenaekaragaman Hayati Indonesia 0000 Tenun