Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6321 | Kerajinan Mainan Kanak-kanak Kode Panggil: BBKB/745.5/Bud/k/c.1 |
FX Budi Santoso | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1980 | Mainan kanak-kanak | |
6322 | Penelitian Pembuatan Prototipe Alat Pengolahan Sabut Kelapa Menjadi Bahan Baku Industri Kerajinan Kode Panggil: BBKB/621.9/Sub/p/84- |
Kerajaan di indonesia mulai berkembang sesuai dengan perkembangan pasar yang semakin luas. Sejalan dengan perkembangan tsb, persyaratan produk semakin dibutuhkan dalam kontrak dagang, mulai dari spesifikkasi produk, standarisasi kwalitas sampai pada persyaratan waktu penyerahan barang. Dilain pihakindustri kerajinan di indonesia masih mempunyai kelemahan seperti kwalitas dan kurang bisa menepati jadwal peyerahan barang. Untuk mengatasi hal ini maka perlu diadakan proyek penelitian pembuatan prototip alat untuk industri kerajinan. Proyek ini bertujuan meningkatkan kwalitas dan produktivitas barang industri kerajinan. | Subagijo, BE | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1985 | Alat pengolahan sabut kelapa |
6323 | Peningkatan Mutu Bahan Baku Dan Produk Pada IRTK Bambu Dan Kayu Di Yogyakarta, Ciamis dan Tasikmalaya Kode Panggil: BBKB/633.58/Pri/p/20 |
Program peningkatan Mutu bahan baku dan produk pada IRTK Bambu dan Kayu di Yogyakarta, Tasikmalaya dan Ciamis ini meliputi kegiatan : - Percobaan labratorium - Desiminasi. Percobaan laboratorium yang dilakukan adalah uji coba alat pengering, uji coba alat Boucherie-Morisco dan pewarnaan iratan bambu dengan menggunakan zat warna alam. Kegiatan Desiminasi dilaksanakan di 3 tempat masing2 tempat selama 5 hari dengan peserta 10n orang. Desiminasi di Yogyakrata dengan materi. - Pengawetan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam (secang dan jambal). Desiminasi di Tasikmalaya dan Ciamis dengan materi: - Pengeringan kayu - Pengawetan iratan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa alat tersebut masih perlu sedikit disempurnakan agar dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu kayu dan bambu di lapangan. Namun secara keseluruhan desiminasi tersebut dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan perajin di bidang pengawetan dan pengeringan kayu dan bambu. | Ir. Endang Pristiwati | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2000 | Bambu dan Kayu |
6324 | Pedoman Teknologi Tekstil Kerajinan Tritik, Jumputan Dan Sasirangan Kode Panggil: BBKB 75.02 - p 88-89 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1989 | Tritik Jumputan | ||
6325 | Penyusunan Sistem Pengendalian Proses Pelorodan Batik Sutera Kode Panggil: BBKB/75.02/Sri/p/97- |
Sri Sedjati | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1998 | Batik sutera | |
6326 | Pengembangan Modifikasi Canting Batik Listrik Kode Panggil: BBKB/621.9/Rah/p/84- |
Pemanasan lilin batik yang tidak kostan dan pengisian lilin batik ke dalam canting tulis yang dilakukan dalam frekwensi tinggi merupakan salah satu hambatan dalam proses pembuatan batik tulis. Pengembangan Modifikasi Canting Batik Tulis merupakan salah satu upaya menaggulangi masalah tsb. Permalahan lain timbul, yaitu dalam hal kontinuitas pengaliran lilin batik melalui pipa aliran dan kurang luwesnya canting untuk dituliskan. Permasalahan tsb ditanggulangi dengan mencoba mevariasikan besarnya diameter, besarnya pemanasan, kontinuitas pemanasan pada pipa aliran yang digunakan memasang penghambat berbentuk silinder berukir dengan diameter dan jumlah ulir tertentu yang diletakan di dalam ujung canting batik listrik dan memasang pipa listrik dengan panjang tertentu sebagai penghubung antara pipa aliran. Dari hasil percobaan, ketika lancaran canting batik listrik untuk dituliskan dapat diatasi dengan menggunakan pipa aliran dengan diameter 6,0 mm dengan pemanasan sebesar 20 watt secara kontinyu serta didalam ujung canting batik listrik. | R. Rahardjo | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1985 | Canting listrik |
6327 | Pengembangan Desain Kain Sasirangan Kombinasi Batik Kode Panggil: BBKB/75.02/-/92-93/c |
Kain sasirangan murupakan pruduk tekstil kerajinan dengan motif spesifik, dibentuk oleh jahitan benang sebagai perintang warna. Sedangkan batik merupakan produk yang dibuat dengan menggunakan lilin batik sebagai perintang warna. Kedua produk tersebut sudah berkembang diseluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi supaya produklebih menarik konsumen, maka perlu dikembangkan dengan cara mengkombinasikan kedua produk tersebut sehingga diperoleh produk baru yaitu batik sasirangan. Motif batik yang dikombinasikan bisa diambil dari motif-motif batik tradisional maupun tidak, yang didapat dari berbagai daerah. Tujuan dari uji coba pengembangan disain dan teknologi pewarna adalah untuk menambah diverifikasi produk, supaya konsumen lebih tertarik. Dengan mengkombinasi batik maka akan meaikkan nilai tambah produk tekstil kerajinan kain sasirangan. Dari uji coba yang dilakukan ternyata bisa dihasilkan suatu hasil produk batik sasirangan dengan variasi motif pokok dan motif pelengkap, jarak tusuk 3 mm,5 mm,7 mm,sistem pewarnaan dan penggunaan zat warna, bahan baku kain katun (voalisima, berkolin),sutra, dan rayon. Hasil yang paling baik adalah: Disain motif batik sasirangan dengan jarak tusuk 5 mm,karena motif sasirangan tampak jelas. Sistem pewarnaan yang paling tepat dan efisien yaitu sistem colet-celup dan celup-colet-celup. Penggunaaan zat warna napthol lebih mudah proses pengerjaannya,dibanding dengan zat warna indigosol. Karena zat warna indigosol perlu asam panas sebagai zat pengoksidasi. Bahan baku kain yang paling mudah dijahit serang adalah mori voalisma dan sutra, karena tipis, sedangkan untuk rayon dan berkolin agak tebal sehingga memerlukan tarikan yang kuat. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1993 | Kain Sasirangan | |
6328 | Penelitian Evaluasi Industri Kain Dari Serat Batang Pisang Kode Panggil: BBKB.677.161/-/89-90 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2000 | Batang pisang | ||
6329 | Penelitian Zat Warna Reaktif Untuk Pewarnaan Benang Tenun Sutera Kode Panggil: BBKB/667.28/Bal/97-9 |
Proses pencelupan dilakukan pada bahan yang telah bersih. Untuk tiu sebelum dicelup benang sutera mentah mengalami proses pemasakan (degumming) untuk menghilangkan serisin dan proses pemutihan untuk menghilangkan pigment alam. Proses pemasakan menyebabkan kekuatan banang tenun dari 3,694 N menjadi 3,445 N dan berat benang tenun dari 156,80 gram menjadi 132,07 gram. Proses pemutihan menyebabkan kekuatan benang turun dari 3,445 N menjadi 2,859 N dan berat benang turun dari 132,07 gram menjadi 130,75 gram. Benang sutera mentah yang dimasak dan diputihkan bersama-sama kekuatan benang turun dari 3,694 N menjadi 2,874 N dan berat benang turun dari 161,23 gram menjadi 125,11 gram. Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada kain yang telah dicelup adalah 4-5 untuk skala penodaan 4-5 untuk skala abu-abu. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1998 | Pewarnaan benang | |
6330 | Penelitian Pembuatan Batik Sutera Dengan Zat Warna Indigosol Sistem Panas Kode Panggil: BBKB/75.02/Bal/p/96- |
Sinar Matahari yang biasa digunakan oleh perajin batik dalam pencelupan dengan zat warna (oksidasi),dalam penelitian ini diganti dengan energi panas, yakni asam panas (40derajat celcius sampai 50 derajat celcius). Untuk melihat sampai sejauh mana mutu kain batik sutera hasil percobaan, data hasil pengujian terhadap sampel dibandingkan dengan hasil yang biasa dilakukan oleh perajin batik(cara tradisional)dan dengan standart batik sutera. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan tarikarah lusi=45,04 kg/cm dan arah pakan 17,06 kg/cm. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian = 4 - 5,Ketahanan luntur warna terhadap gosokan =4 - 5 (kering) dan 4 (basah). Angka-angka tersebut ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan standart. Dengan demikian dapat disimpulkan batik sutera hasil percobaan ini bermutu baik. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1997 | Batik Sureta |