Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6327 | Pengembangan Desain Kain Sasirangan Kombinasi Batik Kode Panggil: BBKB/75.02/-/92-93/c |
Kain sasirangan murupakan pruduk tekstil kerajinan dengan motif spesifik, dibentuk oleh jahitan benang sebagai perintang warna. Sedangkan batik merupakan produk yang dibuat dengan menggunakan lilin batik sebagai perintang warna. Kedua produk tersebut sudah berkembang diseluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi supaya produklebih menarik konsumen, maka perlu dikembangkan dengan cara mengkombinasikan kedua produk tersebut sehingga diperoleh produk baru yaitu batik sasirangan. Motif batik yang dikombinasikan bisa diambil dari motif-motif batik tradisional maupun tidak, yang didapat dari berbagai daerah. Tujuan dari uji coba pengembangan disain dan teknologi pewarna adalah untuk menambah diverifikasi produk, supaya konsumen lebih tertarik. Dengan mengkombinasi batik maka akan meaikkan nilai tambah produk tekstil kerajinan kain sasirangan. Dari uji coba yang dilakukan ternyata bisa dihasilkan suatu hasil produk batik sasirangan dengan variasi motif pokok dan motif pelengkap, jarak tusuk 3 mm,5 mm,7 mm,sistem pewarnaan dan penggunaan zat warna, bahan baku kain katun (voalisima, berkolin),sutra, dan rayon. Hasil yang paling baik adalah: Disain motif batik sasirangan dengan jarak tusuk 5 mm,karena motif sasirangan tampak jelas. Sistem pewarnaan yang paling tepat dan efisien yaitu sistem colet-celup dan celup-colet-celup. Penggunaaan zat warna napthol lebih mudah proses pengerjaannya,dibanding dengan zat warna indigosol. Karena zat warna indigosol perlu asam panas sebagai zat pengoksidasi. Bahan baku kain yang paling mudah dijahit serang adalah mori voalisma dan sutra, karena tipis, sedangkan untuk rayon dan berkolin agak tebal sehingga memerlukan tarikan yang kuat. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1993 | Kain Sasirangan | |
6328 | Penelitian Evaluasi Industri Kain Dari Serat Batang Pisang Kode Panggil: BBKB.677.161/-/89-90 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 2000 | Batang pisang | ||
6329 | Penelitian Zat Warna Reaktif Untuk Pewarnaan Benang Tenun Sutera Kode Panggil: BBKB/667.28/Bal/97-9 |
Proses pencelupan dilakukan pada bahan yang telah bersih. Untuk tiu sebelum dicelup benang sutera mentah mengalami proses pemasakan (degumming) untuk menghilangkan serisin dan proses pemutihan untuk menghilangkan pigment alam. Proses pemasakan menyebabkan kekuatan banang tenun dari 3,694 N menjadi 3,445 N dan berat benang tenun dari 156,80 gram menjadi 132,07 gram. Proses pemutihan menyebabkan kekuatan benang turun dari 3,445 N menjadi 2,859 N dan berat benang turun dari 132,07 gram menjadi 130,75 gram. Benang sutera mentah yang dimasak dan diputihkan bersama-sama kekuatan benang turun dari 3,694 N menjadi 2,874 N dan berat benang turun dari 161,23 gram menjadi 125,11 gram. Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada kain yang telah dicelup adalah 4-5 untuk skala penodaan 4-5 untuk skala abu-abu. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1998 | Pewarnaan benang | |
6330 | Penelitian Pembuatan Batik Sutera Dengan Zat Warna Indigosol Sistem Panas Kode Panggil: BBKB/75.02/Bal/p/96- |
Sinar Matahari yang biasa digunakan oleh perajin batik dalam pencelupan dengan zat warna (oksidasi),dalam penelitian ini diganti dengan energi panas, yakni asam panas (40derajat celcius sampai 50 derajat celcius). Untuk melihat sampai sejauh mana mutu kain batik sutera hasil percobaan, data hasil pengujian terhadap sampel dibandingkan dengan hasil yang biasa dilakukan oleh perajin batik(cara tradisional)dan dengan standart batik sutera. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan tarikarah lusi=45,04 kg/cm dan arah pakan 17,06 kg/cm. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian = 4 - 5,Ketahanan luntur warna terhadap gosokan =4 - 5 (kering) dan 4 (basah). Angka-angka tersebut ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan standart. Dengan demikian dapat disimpulkan batik sutera hasil percobaan ini bermutu baik. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1997 | Batik Sureta | |
6331 | Penelitian Peningkatan Mutu Zat Pewarna Sintetis Batik Sebagai Pengganti Soga Alam Kode Panggil: BBKB/667.212/-/p/92- |
Batik tradisional telah ada dan dibuat oleh perajin industri kecil sejak dahulu kala, dengan menggunakan zat warna dari bahan alami. Sampai saat ini batik dengan zat warna alam banyak digemari dan dicari konsumen karena adanya gradasi warna khas yang terjadi pada proses pencelupan. Tetapi batik dengan proses zat warna alam memerlukan waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan penggunaan zat warna sintetis, unutk itu perlu adanya pengembangan zat warna sintesis untuk batik sebagai pengganti zat warna alam (soga alam) dengan tujuan untuk mendapatkan efek warna soga seperti efek warna soga alam. Zat warna yang digunakan : 1. Zat warna Naphtol, untuk mendapatkan warna soga, sebagai warna dasaran. 2. Zat warna Indigosol, untuk mendapatkan warna soga sebagai warna tumpangan dari efek warna soga dan latar berwarna krem. Arah warna soga yang dicari, dengan menggunakan zat warna sintetis : 1. Efek warna soga alam kearah warna coklat kekuningan-kuningan. 2. Efek warna soga alam kearah warna coklat tua. 3. Efek warna soga alam kearah warna coklat kemerah-merahan. Proses timbulnya gradasi warna soga terjadi pada saat pencelupan menggunakan zat warna Indigosol dengan menggunakan variabel waktu. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1993 | Pewarna sintetis | |
6332 | Sejarah Industri Batik Indonesia Kode Panggil: BBKB 75.02 - s c.1 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1986 | Batik | ||
6333 | Pengembangan Anyaman Bambu Untuk Bahan Bangunan Dan Prototype Peralatannya Kode Panggil: BBKB/691.12/Sut/p/84 |
Sutadi | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1985 | Bambu untuk bahan bangunan | |
6334 | Penelitian Jenis limbah aluminium sebagai bahan baku baku industri kerajinan tahun 1982-1983 Kode Panggil: BBKB/669.71/Sub/p/82 |
Subagijo | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik | 1983 | Kerajinan limbah aluminium | |
6335 | Laporan Penyusunan Teknik Batik Tulis Motif Riau Di Pekanbaru Riau Kode Panggil: BBKB/75.02/-/l |
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1989 | Batik Tulis Motif Riau | ||
6336 | Catatan Sederhana Tentang Bambu Kode Panggil: BBKB/633.58/Soe/c/c. |
JFR. Soediwinardi | Balai Penelitian Batik & Kerajinan | 1979 | kerajinan bambu |