WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
6329 Penelitian Zat Warna Reaktif Untuk Pewarnaan Benang Tenun Sutera
Kode Panggil: BBKB/667.28/Bal/97-9
Proses pencelupan dilakukan pada bahan yang telah bersih. Untuk tiu sebelum dicelup benang sutera mentah mengalami proses pemasakan (degumming) untuk menghilangkan serisin dan proses pemutihan untuk menghilangkan pigment alam. Proses pemasakan menyebabkan kekuatan banang tenun dari 3,694 N menjadi 3,445 N dan berat benang tenun dari 156,80 gram menjadi 132,07 gram. Proses pemutihan menyebabkan kekuatan benang turun dari 3,445 N menjadi 2,859 N dan berat benang turun dari 132,07 gram menjadi 130,75 gram. Benang sutera mentah yang dimasak dan diputihkan bersama-sama kekuatan benang turun dari 3,694 N menjadi 2,874 N dan berat benang turun dari 161,23 gram menjadi 125,11 gram. Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada kain yang telah dicelup adalah 4-5 untuk skala penodaan 4-5 untuk skala abu-abu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1998 Pewarnaan benang
6330 Penelitian Pembuatan Batik Sutera Dengan Zat Warna Indigosol Sistem Panas
Kode Panggil: BBKB/75.02/Bal/p/96-
Sinar Matahari yang biasa digunakan oleh perajin batik dalam pencelupan dengan zat warna (oksidasi),dalam penelitian ini diganti dengan energi panas, yakni asam panas (40derajat celcius sampai 50 derajat celcius). Untuk melihat sampai sejauh mana mutu kain batik sutera hasil percobaan, data hasil pengujian terhadap sampel dibandingkan dengan hasil yang biasa dilakukan oleh perajin batik(cara tradisional)dan dengan standart batik sutera. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan tarikarah lusi=45,04 kg/cm dan arah pakan 17,06 kg/cm. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian = 4 - 5,Ketahanan luntur warna terhadap gosokan =4 - 5 (kering) dan 4 (basah). Angka-angka tersebut ternyata lebih besar bila dibandingkan dengan standart. Dengan demikian dapat disimpulkan batik sutera hasil percobaan ini bermutu baik. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1997 Batik Sureta
6331 Penelitian Peningkatan Mutu Zat Pewarna Sintetis Batik Sebagai Pengganti Soga Alam
Kode Panggil: BBKB/667.212/-/p/92-
Batik tradisional telah ada dan dibuat oleh perajin industri kecil sejak dahulu kala, dengan menggunakan zat warna dari bahan alami. Sampai saat ini batik dengan zat warna alam banyak digemari dan dicari konsumen karena adanya gradasi warna khas yang terjadi pada proses pencelupan. Tetapi batik dengan proses zat warna alam memerlukan waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan penggunaan zat warna sintetis, unutk itu perlu adanya pengembangan zat warna sintesis untuk batik sebagai pengganti zat warna alam (soga alam) dengan tujuan untuk mendapatkan efek warna soga seperti efek warna soga alam. Zat warna yang digunakan : 1. Zat warna Naphtol, untuk mendapatkan warna soga, sebagai warna dasaran. 2. Zat warna Indigosol, untuk mendapatkan warna soga sebagai warna tumpangan dari efek warna soga dan latar berwarna krem. Arah warna soga yang dicari, dengan menggunakan zat warna sintetis : 1. Efek warna soga alam kearah warna coklat kekuningan-kuningan. 2. Efek warna soga alam kearah warna coklat tua. 3. Efek warna soga alam kearah warna coklat kemerah-merahan. Proses timbulnya gradasi warna soga terjadi pada saat pencelupan menggunakan zat warna Indigosol dengan menggunakan variabel waktu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1993 Pewarna sintetis
6332 Sejarah Industri Batik Indonesia
Kode Panggil: BBKB 75.02 - s c.1
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1986 Batik
6333 Pengembangan Anyaman Bambu Untuk Bahan Bangunan Dan Prototype Peralatannya
Kode Panggil: BBKB/691.12/Sut/p/84
Sutadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1985 Bambu untuk bahan bangunan
6334 Penelitian Jenis limbah aluminium sebagai bahan baku baku industri kerajinan tahun 1982-1983
Kode Panggil: BBKB/669.71/Sub/p/82
Subagijo Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 1983 Kerajinan limbah aluminium
6335 Laporan Penyusunan Teknik Batik Tulis Motif Riau Di Pekanbaru Riau
Kode Panggil: BBKB/75.02/-/l
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1989 Batik Tulis Motif Riau
6336 Catatan Sederhana Tentang Bambu
Kode Panggil: BBKB/633.58/Soe/c/c.
JFR. Soediwinardi Balai Penelitian Batik & Kerajinan 1979 kerajinan bambu
6337 Penelitian pemisahan lilin batik
Kode Panggil: BBKB/665/Soe/p/75-76
Laporan ini menyajikan hasil penelitian pemisahan lilin batik yang di tujukan untuk memperoleh suatu cara penetapan mutu/kemurnian lilin lebah perdagangan. Dalam penelitian ini dititik beratkan pada pengujian suatu cara penetapan kadar glyserin, dimana cara ini dapat dipergunakan sebagai dasar penetapan kadar lemak yang biasanya dicampurkan kedalam lilin lebah sebagai salah satu bahan pengisi. Cara yang dipakai adalah oksidasi glycerin dengan larutan asam periodat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cara oksidasi dengan larutan asam periodat belum dapat di anjurkan, sebab belum dapat memberikan hasil yang baik. JFR. Soediwinardi Balai Penelitian Batik dan Kerajinan 1976 lilin batik
6338 Penelitian Arah Warna Pada Pewarnaan Produk Kerajinan Logam Non Ferrous
Kode Panggil: BBKB/669.7/Suh/p/200
Kebersihan benda kerja mutlak diperlukan untuk memperoleh hasil produk yang optimal, baik penghilangan kotoran mengandung lemak maupun karat/oksidasi. Untuk pewarnaan logam tembaga, kuningan maupun perak arah warna akan dapat diperoleh seiring dengan penggunaan komposisi bahan pewarna yang digunakan, sedangkan untuk ketuaan/kerataan warna tergantung kepada penggunaan konsentrasi dak waktu pengerjaan. Pewarnaan logam alumunium harus melalui tahap proses anodisasi agar pelakatan zat warna terhadap benda lebih sempurna/optomal (karena lapisan bersifat anodis/berpori). Proses akhir dari pewarnaan logam benda kerja dilakukan proses penutupan dengan menggunakan lapisan penutup/coating transparan (larutan organik). Ir. Dwi Suheryanto Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik 2002 kerajinan logam