Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6881 | Pemanfaatan Limbah Penggergajian kayu Ulin Untuk Bahan Baku Ubin Di Kalimantan Timur Kode Panggil: BBKB/674/Suk/p/2002 |
Dalam rangka mengatasi kelangkaan kayu ulin serta mngoptimalkan produk pengolahan kayu serta peningkatan teknologi proses, telah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah hasil pengolahan kayu ulin. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi limbah hasil pengolahan kayu ulin meliputi volume, prosentase limbah, bentuk, ukuran limbah dan sifat fisik mekanik limbah. Kemudian dilakukan studi pengolahan dan pemanfaatan limbah dari data lapangan dan permintaan pasar. Hasil analisa awal menunjukkan bahwa karakteristik kayu ulin memerlukan perlakuan khusus, karena sifat karakteristik kayu ulin yang bersifat khusus antara lain : * Kembang susut kayu ulin sangat besar,trutama dalam keadaan basah * Kandungan minyak/zat terlarut kayu ulin menghalangi proses perekatan * Warna kayu ulin relatif tidak sama. Untuk mencapai sasarn diperlukan perangkaian bilah kayu dengan perekatan menggunakan lem. Perekatan dilakukan secara proses panas dan dingin, perekat yang digunakan adalah perekat polivinil asetat, epoksi, formalin formadehida. | Ir. Sukundayanto | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | ubin kayu |
6882 | Training on Batik Fashion Design and Production For Small And Medium Enterprises Kode Panggil: BBKB/75.02/Ins/t/200 |
Institute for Research And Development of Handicraft and Batik Industries | 2000 | pelatihan | ||
6883 | Peningkatan Teknologi Proses Batik Di Pondok Pesantren Kode Panggil: BBKB/75.02/Moe/p/200 |
Telah dilakukan kegiatan Peningkatan Teknologi Proses Batik di Pondok Pesantren, yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan peningkatan ketrampilan membatik cap. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Muna yang beralamat di Giriloyo, desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah IStimewa Yogyakarta. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan membatik cap bagi para peserta. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelatihan ketrampilan batik sebelumnya di tahun 2003 dan dilaksanakan di tempat yang sama, dengan jumlah peserta yang sama pula. Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 (dua puluh) orang peserta yang berasal dari 5 Pondok yang berada di kabupaten Bantul. Terdiri dari para perajin batik di Pondok Pesantren masing-masing dan telah berpengalaman atau pernah mengikuti pelatihan membatik dengan baik, yang statusnya adalah santri atau tenaga pengajar (ustaz/ustazah), Ke lima pondok pesnatren tersebut ialah Pondok Pesantren A-Muna, Pesantren Ar-Ramly, Pondok Pesantren Ar-Rahmah, Pondok Pesantren Ar-Rohmah, dan Pondok Pesantren Nurul Izza. Di akhir pelatihan para peserta membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang diberi nama KUB Batik Al-Muna.; lengkap dengan pengurus dan anggotanya, dan sebagian besar hasil pelatihan yang berupa berbagai produk batik cap dijadikan modal awal. Berdasarkan monitoring yang telah dilakukan, selama tahun 2004 KUB Batik Al-Muna (peserta pelatihan) dengan dibantu Pemda Kabupaten Bantul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul telah mengikuti bebagai kegiatan antara lain: 1. Semianr sehari Asvokasi Penetrasi Pasar Produk Batik di Yogyakarta. 2. Pelatihan Pemahaman Produksi Bersih di Yogyakarta 3. Pelatihan Penerapan Zat Warna Alam untuk Batik di Yogyakarta 4. Pameran IKM di Bengkulu. 5. Pameran Potensi Daerah (PODA) di Yogyakarta dan juga telah menyelesaikan pesanan pembuatan 60 (enam puluh) lembar sajadah batik. | Moelyono | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2004 | batik |
6884 | Pengembangan Laboratorium Uji Terakreditasi Untuk Komoditi Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB/061.62/Pat/p/20 |
Ir .Huzairin Patunrangi | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2003 | Laboratorium Kerajinan dan Batik | |
6885 | Penelitian Rekayasa Pembuatan Alat Palet Kerucut Kode Panggil: BBKB/621.9/Muh/p/96- |
Proses penggulungan benang pelet dengan alat palet tradisional tidak efisien dan mutu gulungan benangnya kurang baik. Untuk mengatasi hal itu direncang suatu alat palet kerucut yang cara kerja dan hasilnya lebih baik dari alat palet tradisional. Teknologi penggulungan benang, elemen mesin dan bahan merupakan dasar perencanaan. Pembuatan peralatan meliputi kerangka, unit penggulangan dan unit pengantar benang serta unit transmisi gerak. Unit2 tsb selanjutnya dirakit pada rangka. Dari uji coba dapat diketahui bahwa gulungan benang yang dihasilkan alat palet kerucut adalah: berat rata2 = 10,5 gr dan waktu penggulungan 4,0 menit. Pada alat palet tradisional berat rata2= 8,7 gr dan waktu penggulungan 5,2 menit. | Ir. Mochamad Hasanudin | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1997 | Alat Palet Kerucut |
6886 | Perekayasaan ATBM Lebar 180-200 cm Untuk Bahan Tekstil Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB/621.9/Has/p/200 |
Proses pertenunan adalah proses membuat kain dengan silang menyilangkan benang2 lusi dan benang2 pakan sesuai bentuk anyaman yang direncanakan. Pada ATBM proses pertenunan ditentukan oleh 3 gerakan pokok, yakni pembukuan mulut lusi, peluncuran teropong dan pengetekan. Pembukuan pada mulut lusi pada ATBM hanya ditentukan oleh injakan sehingga waktu untuk peluncuran teropong sangat panjang, lebar kain yang dapat dibuat oleh ATBM ditentukan oleh sejauh mana teropong mampu meluncur. Dengan memperbesar gaya pukul picker dan menambah ukuran teropong (lebih panjang dan lebih berat) maka teropong yang semula hanya dapat meluncur sejauh 130-140 cm menjadi 273-275 cm. Kemampuan luncur yang lebih jauh ini menyebabkan kain yang bisa tertenun mencapai 180 cm. | Moch Hasanudin,S.Teks. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | ATBM |
6887 | Penelitian Perekayasaan Pembuatan Prototip Tungku Untuk Arang Briket Enceng Gondok Kode Panggil: BBKB/621.9/-/p/88-89 |
Saat ini tungku arang briket enceng gondok belum secara khusus dan masih menggunakan alat seadanya saja, sehingga kurang efektif, maka perlu dibuat tungku untuk arang briket dengan menggunakan bahan tertentu dan dengan bentuk tertentu pula. Dari penelitian ini didapat prototip tungku arang briket yang dapat dibuat dari bahan plat besi/seng, selain itu dengan tungku tsb arang dapat terbakar lebih sempurna (tidak berasap) dan nyala api dapat lebih memfokus. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1989 | tungku arang briket | |
6888 | Penelitian Teknologi Pengolahan Kayu Dan Bambu untuk Bahan Baku Industri Kerajinan Kode Panggil: BBKB/674/Bal/p/85-86 |
SDA Bambu dan Kayu di negara kita cukup melimpah, hal ini didukung adanya Program Pemerintah yaitu Reboisasi dan Penghijauan. Namun demikian bahan baku tersebut belum dimanfaatkan secara efisien. Untuk mencapai pemanfaatan yang lebih efisien tersebut harus dicari teknologi yang tepat. Dengan penemuan teknologi yang tepat tersebut jelas harus di teliti dengan seksama, sehingga nantinya penemuan teknologi ini betul2 dapat diterapkan dimasyarakat pengrajin. Lain dari pada itu barang2 kerajinan yang tidak kalah nilainya yaitu alat2 olahraga, yang sampai saat ini banyak diperlukan di negara kita apalagi adanya anjuran dari pemerintah untuk memasyarakatan olahraga dan mengolah ragakan masyarakat. Dengan demikian nantinya para pengrajin2 mebel akan semakin banyak terutama yang membuat alat2 olahraga sehingga nantinya diharapkan hasil penelitian ini dapat dimasyarakatkan di masyarakat pengrajin dengan menggunakan teknologi yangtepat dan yang jelas akandapat merupakan lapangan kerja yang baru. | Ir. Soemarsono | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1986 | kayu dan bambu |
6889 | Pelatihan Computer Aided Design Kode Panggil: BBKB/681.14/Tot/p/20 |
Bachtiar Totosantoso, SH | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2001 | pelatihan | |
6890 | Uji Coba Kalibrasi Instrumentasi Laboratorium Dan Perhitungan Hasil Kode Panggil: BBKB/061.62/Sub/u/20 |
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada UKM dan untuk memenuhi tugas pokok fungsi Balai Besar Industri Kerajinan dan Batik maka diperlukan adanya lembaga yang berupa Laboratorium Kalibrasi. Mengingat kegiatan Kalibrasi mempunyai manfaat yang sangat besar baik bagi produksen maupun konsumen serta laboratorium penelitian maka Laboratorium Kalibrasi ini perlu didukung oleh SDA dan peralatan yang memadai. Sehubungan dengan hal tsb maka perlu dilakukan peningkatan SDA dengan melakukan pelatihan dan ujicoba kalibrasi serta pengadaan peralatan penunjang. | Subagio, BE | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2004 | Kalibrasi |