Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6881 | Kain Songket Indonesia ( Songket Weaving In Indonesia Kode Panggil: 677.024 Kar k c.1 |
Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai salah satu bentuk tenunan indonesia yaitu kain songket, sebagai salah satu karya bangsa indonesia yang tersebar luas di seluruh kepulauan indonesia. Tulisan ini diharapkan akan menjadi bahan permulaan bagi mereka yang berminat mendalami kain songkat di indonesia pada umumnya. | Dra. Suwati Kartiwa M. Sc | Djambatan | 1986 | Tenun, Kain Songket |
6882 | Batik Pola & Tjorak-Pattern & Motif Kode Panggil: 75.02/Tir/b/c.2 |
N.Tirtaamidjaja SH & Jazir Marzuki | Djambatan | 2000 | batik | |
6883 | Simbolisme Dalam Corak Dan Warna Batik Kode Panggil: 75.02/Fem/s/c.2 |
Femina | 1985 | batik | ||
6884 | Penuntun Praktek Batik Kode Panggil: 75.02/Sur/p/c.2 |
Ir. Ny.TT Suryanto | Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan | 1979 | batik | |
6885 | Buku Panduan Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Industri Batik Kode Panggil: BBKB/628.19/-/b/c.5 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1986 | pencemaran batik | ||
6886 | Puspita Warni Kode Panggil: 75.05/Dam/p |
Soedarmadji J.H. Damais | Wastraprema | 1980 | batik | |
6887 | Perindustrian batik di pulau Djawa Kode Panggil: 75.02 Ker p c.2 |
W. Kertcher | Badische Anilin & Soda Fabrik AG | 1954 | batik | |
6888 | Penelitian Cara Indentifikasi Jenis-Jenis Rotan Dan Bambu Secara Mikropis Program Rutin ;1986/1987 No:16 Kode Panggil: BBKB/633.58/-/p/16/8 |
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1987 | Rotan | ||
6889 | Desiminasi Desain Batik Mojokerto Dalam Usaha Penumbuhan IKM Batik Di Mojokerto Kode Panggil: BBKB/75.02/Rah/d/200 |
"Diseminasi Desain Batik Mojokerto dalam Penumbuhan IKM Batik di Mojokerto" ini dilaksanakan dalam upaya untuk menggali dan mengembangkan desain etnis Mojokerto yang banyak didapatkan dari benda-benda peninggalan majapahit yang banyak tersebar di daerah Trowulan-Mojekerto. Motif etnis tersebut diolah dan dikembangkan menjadi motif batik dengan memperhatikan peningkatan jaminan mutu produk sesuai standar yang berlaku,peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi sehingga akan memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang untuk ekspor. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan rancang bangun produk desain guna mendapatkan ketepatan formulasi desain produk dan proses produksi batik etnis Mojekerto dengan alterntif pendekatan : 1. Penggabungan unsur desain motif etnis Mojokerto yang ada. 2. Penyederhanaan desain motif etnis Mojokerto. 3. Penciptaan desain yang baru. Pembuatan prototip produk diwujudkan dengan membuat busana pria (lengan panjang dan pendek),busana wanita (baju kerja, baju muslim), stelan sarung + selendang dan stelan Jarit + selendang. Hasil rancangan desain produk disosialisasikan dihadapan peerta diseminasi yang diselengarakan di Mojokerto selama 8 hari dari tanggal 2 s/d 9 September 2002 dan dievaluasi teknis ekonomisnya. Materi diseminasi meliputi presentasi hasil Litbang, Perancangan desain, pemolaan, pembatikan, pewarnaan dengan zat warna akrab lingkungan (zat warna indugosol dan zat warna Remasol),pelorodan dan diskusi serta evaluasi hasil diseminasi. Dari evaluasi yang dilakukan oleh peserta, dapat disimpulkan bahwa perancangan desain batik etnis Mojokerto ini layak untuk dikembangkan dan dipabrikasikan. | Slamet Rahayu, S.Teks | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | batik Mojokerto |
6890 | Penelitian Perekat Kayu/Bambu Kode Panggil: BBKB/668/Soe/p/75-76 |
Laporan ini menyajikan hasil penelitian pengaruh bahan perekat terhadap keteguhan rekat kayu dan bambu sebagai kelanjutan penelitian tahun lalu (1974/1975). Untuk ini dipilih 4 jenis perekat yakni : -perekat kasein -perekat Ka -perekat neopren -perekat karet sintetis Sedang bahan yang diserat adalah contoh2 kayu kemiri, Pulai, Jamuju dan mahoni. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan : - Unutk merekatkan kayu dan bambu dengan tujuan memperoleh keteguhan rekat yang memenuhi syarat tahan lembab, maka tidak semua perekat yang dicoba dapat memenuhi syarat tersebut. Oleh karena itu pemilihan macam perekat patut mendapat perhatian. Selain itu tidak boleh diabaikan masalah peleburan perekat karena ada perekat yang hanya dapat meberikan keteguhan rekat yang memenuhi syarat tahan lembab bila dilaburkan secara ganda saja. -Perekat kasein ternyata dapat dipakai untuk semua jenis kayu dan bambu yang dicoba karena memberikan keteguhan rekat yang memenuhi syarat tahan lembab baik pada peleburan tunggal maupun ganda. Untuk menghemat bahan perekat maka sebaiknya pelaburan dilakukan secara tunggal saja. | J.F.R. Soediwinardi B.Sc. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1976 | perekat (lem) |