WhatsApp

Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7026

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
6861 Batik Sutera
Kode Panggil: BBKB/75.02/Bal/b/c.3
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1987 batik sutera
6862 Meningkatkan Daya Tahan Luntur Warna Batik Mori Kapas Hasil Pewarnaan Dengan Zat Warna Naphtol Dan Indigosol
Kode Panggil: BBKB/667/Har/m
Hartono Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1995 Zat Warna Naphtol dan Indigosol
6863 Teknologi Pembuatan Kerajinan Batang Kelapa
Kode Panggil: BBKB/674/Soe/t
andre soetarwadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1995 kayu kelapa
6864 Penyusunan Arah Warna Zat Warna Reaktif, Indigosol Dan Indanthreen Pada Kain Sutera T 54, Crep Lokal dan Sifon
Kode Panggil: BBKB/667.28/Sri/p/97
Ir. Sri Endah Pujiati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1998 Zat Warna Reaktif
6865 Pengembangan Produk Batik Dengan Desain Motif Dayak
Kode Panggil: BBKB/75.02/Tri/p/95-
pengembangan produk batik dengan desain motif dayak meliputi pengembangan proses termasuk pemilihan komposisi warna yang sesuai dengan selera pasar. proses yang sering dilakukan di daerah kalimantan timur yaitu: 1. celup, lorod, tutup, celup, lorod/ penghilangan lilin batik. 2. colet,tutup, celup , penghilangan lilin batik/colet, tutup celup, penghilangan lilin batik, tutup, celup, penghilangan lilin batik. dari 2 macam proses tersebut dikembangkan menjadi 4 macam proses antara lain : 1. celup, tutup, celup, tutup, celup, penghilangan lilin batik. 2. celup, penghilangan lilin batik,tutup, celup, penghilangan lilin batik. 3. celup, tutup dasar, celup,tutup, celup warna tumpangan , penghilangan lilin batik. dari hasil evaluasi ke 4 macam proses yang paling effisien dan ekonomis adalah proses : celup, tutup ,celup, tutup, celup, lorod /penghilangan lilin batik, dengan produk yang dihasilkan berupa bahan kemeja batik cap dengan komposisi warna : coklat muda, hijau, hijau coklat dengan kebutuhan biaya per potong (2,5 m) RP 23.735,- Tri Haryanto, S.Teks Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1996 Batik Motif Dayak
6866 Pengembangan Desain Dan Mutu Cinderamata kayu Yogyakarta
Kode Panggil: BBKB/674/-/p/91-92/c
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1992 cinderamata kayu
6867 Percobaan Pemanfaatan Kayu Kelapa Untuk Perabot Rumah Tangga
Kode Panggil: BBKB/684/Bal/p/92-93
Kayu kelapa banyak tumbuh di negara kita dengan sifat-sifatnya yang khas walaupun kayu ini berserat kasar yang dibungkus daging semacam gabus,namun kekerasan kayu ini sangat tangguh terutama pada bagian luar dalam kulit, sehingga memenuhi syarat untuk ramuan rumah. Dalam pengembangan kegunaan bahan ini ternyata juga sangat menarik untuk pembuatan produk-produk perabot rumah tangga berupa: Bingkai kaoa, meja tamu,tongkat, tempat bak sampah kering dll. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1993 kayu kelapa
6868 Penelitian Deversifikasi Pemakaian Jenis Kayu Sebagai Bahan Kerajinan Topeng
Kode Panggil: BBKB/674/Sut/p/80-81
Drs. Sutadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1981 kayu
6869 Pengembangan Teknologi Logam Pada Industri Kerajinan Kuningan Dan Tembaga Di Cepogo, Boyolali Jawa Tengah
Kode Panggil: BBKB/669.7/Dwi/p/200
Pengembangan teknologi pewarnaan logam pada industri kerajinan kuningan dan tembaga di Cepogo Kab.Boyolali adalah kegiatan pengembangan penerapan/ aplikasi dari hasil kelanjutan penelitian pewarnaan logam tembaga dan kuningan yang dilakukan pada tahun 2002. Warna yang timbul akibat reaksi antara benda kerja dengan bahan kimia yang digunakan dalam suatu formula. Pengaruh perlakuan juga sangat perpengaruh terhadap arah warna yang dihasilkan seperti konsentrasi larutan, waktu, suhu dan kondisi benda kerja (pra-treatment). Dari hasil ujicoba pewarnaan logam bahwa pada umumnya pada konsentrasi sedang dan tinggi penggunaan waktu dan suhu yang sama memberikan hasil yang cukup baik dilihat dari warna yang dihasilkan (ketuaan warna) dan ketahanan warnanya, akan tetapi ada beberapa formula yang menghasilkan warna yang kurang baik dan kurang merata. Ini memungkinkan karena benda kerja kurang bersih saat pengerjaan awal (pra-treatment) dan pelaksanaan pengerjaan yang kurang sempurna seperti penggunaan suhu, waktu dan konsentrasi larutan. Secara keseluruhan hasil pewarnaan dengan mengunakan unsur sulfida hasilnya lebih banyak diminati oleh konsumen, warna-warna yang dihasilkan adalah warna yang berkesan antik dengan warna gelap (hitam,biru tua dan abu-abu). Ir. Dwi Suheryanto Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 2003 Kuningan
6870 Pengkajian Aspek Kelembagaan Pengembangan IKM Batik Di Sragen, Karanganyar Dan Sukoharjo
Kode Panggil: BBKB/75.02/Far/p/99/
Farida Dipl. Teks Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik 1999 batik sragen